Validitas Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

75 minat siswa laki-laki pada kegiatan ekstrakurikuler seni tari. 4 Dokumen, berisi data-data yang dicari atau dibutuhkan peneliti mengenai variabel berupa arsip atau foto-foto proses kegiatan ekstrakurikuler seni tari. Peneliti menggunakan daftar dokumen dalam bentuk tabel dengan variabel atau data yang sudah ditentukan peneliti. 5 Kamera sebagai alat dokumentasi pelaksanaan dan proses kegiatan ekstrakurikuler seni tari di SD Negeri Panggung 2 Kota Tegal. 6 Alat perekam suara sebagai alat pengumpul data yang berupa suara, alat perekam digunakan sebagai pendamping kamera, agar data yang didapat jelas.

3.8.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Penelitian yang baik hendaknya menggunakan instrumen penelitian yang mampu mengambil informasi dari objek atau subjek yang diteliti. Demi mencapai tujuan penelitian seorang peneliti harus menguji validitas dan reliabilitas instrumen terlebih dahulu, sehingga instrumen penelitian harus memenuhi persyaratan yaitu valid dan reliabel. Berikut ini akan diuraikan mengenai validitas dan reliabilitas instrumen penelitian:

3.8.2.1 Validitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen penelitian dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2014: 168. Validitas suatu tes yang perlu diperhatikan oleh para peneliti adalah bahwa ia hanya valid untuk suatu tujuan tertentu saja. Validitas 76 instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah validitas konstruk, karena untuk instrumen nontes yang digunakan untuk mengukur sikap cukup memenuhi validitas konstruksi Sugiyono, 2014: 170. Riduwan 2013: 97-8 menjelaskan bahwa untuk menguji validitas konstruksi, dapat digunakan pendapat dari ahli. Setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berdasarkan teori tertentu, maka selanjutnya dikonstruksikan dengan para ahli dengan cara dimintai pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun itu. Instrumen dikonsultasikan kepada para ahli yang terdiri dari dua pihak yaitu Ika Ratnaningrum, S.Pd, M.Pd sebagai dosen pembimbing I dan Drs. H.Y Poniyo, M.Pd sebagai dosen pembimbing 2. Setelah pengujian konstruk selesai dari para ahli, maka diteruskan uji coba instrumen. Instrumen yang telah disetujui ahli, kemudian diuji cobakan pada sampel dari populasi yang berbeda. Seperti yang diungkapkan oleh Sudaryono 2013: 83, uji coba instrumen diberikan kepada sejumlah responden sebagai sampel yang mempunyai karakteristik sama dengan populasi yang ingin diukur. Instrumen dalam penelitian ini diuji cobakan pada siswa laki-laki di SD Negeri Dermasandi 2 Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal karena di SD Negeri Dermasandi 2 Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal memiliki kondisi yang sama terkait dengan minat siswa laki-laki pada ekstrakurikuler seni tari yang tidak jauh berbeda dengan SD Negeri Panggung 2 Kota Tegal sebagai subjek penelitian. Teknik pengujian yang digunakan untuk uji validitas pada penelitian ini menggunakan teknik korelasi Bivariate Pearson Korelasi Pearson Product Moment. Analisis Bivariate Pearson dilakukan dengan cara mengkorelasikan 77 masing-masing skor item dengan skor total Priyatno 2010:90. Perhitungan dalam penelitian ini menggunakan Statistical Package for Social Science SPSS versi 16. Menu yang digunakan untuk mencari validitas dalam SPSS adalah Analiyze – Correlate - Bivariate. Ketentuannya jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf signifikansi 0.05 maka instrumen berkorelasi signifikan terhadap skor total maka instrumen dapat dinyatakan valid. Begitu juga sebaliknya jika r hitung r tabel dengan taraf signifikansi 0.05 berarti instrumen tidak berkorelasi signifikan maka instrumen dinyatakan tidak valid.

3.8.2.2 Hasil Uji Validitas Instrumen