Hasil Wawancara Analisis Data

126

4.1.2.3 Hasil Wawancara

Wawancara dilakukan guna mendapatkan informasi secara lisan dan lebih luas mengenai gambaran minat belajar siswa laki-laki pada kegiatan ekstrakurikuler seni tari serta faktor-faktor yang memengaruhinya. Hasil wawancara berguna untuk melengkapi data hasil angket siswa. Peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur. Peneliti mewawancarai guru yang mengajar ekstrakurikuler seni tari di SD Negeri Panggung 2 Kota Tegal. Guru yang mengajar ekstrakurikuler seni tari merupakan guru yang didatangkan dari luar. Adapun jumlah guru yang mengajar ekstrakurikuler seni tari berjumlah satu orang. Peneliti mewawancarai satu guru ekstrakurikuler untuk mendapatkan gambaran secara luas mengenai minat belajar siswa laki-laki pada kegiatan ekstrakurikuler seni tari serta faktor-faktor yang memengaruhinya. Wawancara dilakukan menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur, sehingga peneliti dapat memperluas pertanyaan sesuai dengan jawaban yang diberikan oleh guru. Peneliti mencari informasi secara lisan dengan mewawancarai guru mengenai gambaran tingkat minat belajar siswa laki-laki pada kegiatan ekstrakurikuler seni tari serta faktor-faktor yang memengaruhinya. Gambaran minat belajar dapat dilihat dari dimensi kesukaan, ketertarikan, perhatian, serta keterlibatan. Faktor-faktor yang memengaruhi minat belajar meliputi faktor intern dan ekstern. Faktor intern meliputi faktor jasmaniah dan psikologi siswa. Faktor ekstern meliputi faktor keluarga, sekolah, dan lingkungan. Dari wawancara yang peneliti lakukan, guru menyatakan bahwa, minat belajar siswa laki-laki pada kegiatan ekstrakurikuler seni tari tergolong rendah. 127 Guru juga membenarkan bahwa, faktor-faktor yang memengaruhi minat belajar siswa laki-laki meliputi faktor intern dan ekstern. Faktor intern meliputi faktor jasmaniah dan psikologi siswa. Faktor ekstern meliputi faktor keluarga, sekolah, dan lingkungan. Peneliti akan menjabarkan dengan cara menarik kesimpulan dari jawaban lisan guru yang mengajar kegiatan ekstrakurikuler seni tari sebagai berikut. 4.1.2.3.1 Gambaran Minat Belajar Siswa Laki-laki pada Kegiatan Ekstrakurikuler Seni Tari Dari wawancara yang peneliti lakukan, guru menyatakan bahwa, perasaan suka dan senang siswa laki-laki ketika mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni tari tergolong rendah. Tidak semua siswa laki-laki merasakan rasa suka dan senang pada kegiatan ekstrakurikuler seni tari. Hanya sebagian kecil siswa laki-laki yang merasa suka dan senang mengikuti kegiatan esktrakurikuler seni tari. Siswa laki- laki akan mulai merasa senang jika sudah mulai praktek menari. Pada dimensi kesukaan, dapat disimpulkan bahwa hanya sebagian kecil saja dari seluruh siswa laki-laki yang merasa senang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni tari. Pada dimensi ketertarikan untuk belajar menari, guru menyatakan bahwa, banyak siswa laki-laki yang meremehkan kegiatan ekstrakurikuler seni tari. Misalnya dengan tidak mau bergerak ketika disuruh menari, malas menari serta susah dikondisikan sebelum praktek menari dimulai. Selain itu ada beberapa siswa laki-laki yang malu untuk menari. Siswa laki-laki biasanya mengganggu teman yang sedang menari. Pada dimensi ketertarikan untuk belajar menari, dapat disimpulkan bahwa hanya sebagian kecil siswa laki-laki yang memiliki 128 ketertarikan untuk belajar menari ketika kegiatan ekstrakurikuler sedang berlangsung. Pada dimensi perhatian untuk belajar menari, guru menyatakan bahwa, hanya sebagian kecil siswa laki-laki yang memiliki perhatian pada saat guru mengajar tari. Siswa laki-laki tidak serius mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni tari, siswa laki-laki bergurau sendiri serta mudah merasa bosan atau mengantuk. Hal ini menghambat kegiatan ekstrakurikuler seni tari, karena siswa kurang memerhatikan ketika guru mengajar tari. Pada dimensi perhatian untuk belajar, dapat disimpulkan bahwa hanya sebagian kecil siswa laki-laki yang memilki perhatian pada saat proses kegiatan ekstrakurikuler seni tari berlangsung. Pada dimensi keterlibatan siswa laki-laki dalam kegiatan ekstrakurikuler seni tari, guru menyatakan bahwa, hanya sebagian kecil siswa laki-laki yang mau terlibat aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler seni tari, biasanya siswa laki-laki yang ada di barisan paling depan akan lebih aktif untuk bertanya. Ada beberapa siswa yang suka bermain sendiri. Pada dimensi keterlibatan siswa laki-laki pada kegiatan ekstrakurikuler seni tari, dapat disimpulkan bahwa hanya sebagian kecil siswa laki-laki yang mamiliki keaktifan untuk terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler seni tari. Dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa laki-laki pada kegiatan ekstrakurikuler seni tari tergolong rendah. Dilihat dari seluruh dimensi yang telah dijelaskan yang meliputi dimensi kesukaan, ketertarikan, perhatian dan keterlibatan. Hanya sebagian kecil siswa laki-laki yang merasa senang, tertarik, memiliki perhatian, dan terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler seni tari. 129 Usaha guru dalam meningkatkan minat belajar siswa laki-laki memerlukan gabungan usaha antara pihak sekolah dan guru yang mengajar kegiatan ekstrakurikuler seni tari. Guru yang mengajar seni tari hendaknya lebih kreatif dalam mengemas proses kegiatan ekstrakurikuler seni tari agar lebih menarik dan ketegasan guru dalam menghadapi siswa laki-laki yang tidak mau memperhatikan serta suka bermain sendiri ketika kegiatan ekstrakurikuler seni tari berlangsung. Usaha dari pihak sekolah hendaknya terdapat aturan tertulis yang mewajibkan seluruh siswa di SD Negeri Panggung 2 Kota Tegal untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni tari serta sanksi apabila siswa tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni tari. Guru yang mengajar tari juga menyatakan bahwa, hendaknya ada guru dari pihak SD Negeri Panggung 2 Kota Tegal yang mendampingi proses kegiatan ekstrakurikuler seni tari, agar siswa laki-laki dapat lebih mudah dikondisikan karena dibantu oleh guru pendamping. 4.1.2.3.2 Faktor-faktor yang Memengaruhi Kurangnya Minat Belajar Siswa Laki- laki Dari wawancara yang peneliti lakukan, guru menyatakan bahwa faktor- faktor yang memengaruhi kurangnya minat belajar siswa laki-laki pada kegiatan ekstrakurikuler seni tari dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern. Faktor intern meliputi faktor jasmaniah dan psikologi siswa. Faktor jasmaniah siswa misalnya apabila siswa sakit, sedangkan faktor psikologi siswa misalnya apabila siswa laki- laki malu mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni tari karena identik dengan perempuan. Faktor intern yang lebih memengaruhi minat belajar siswa laki-laki adalah faktor psikologi. Faktor psikologi mencakup kematangan, kesiapan, serta 130 itelegensi siswa. Siswa laki-laki di SD Negeri Panggung 2 dinilai oleh guru lambat dalam memahami gerakan yang diajarkan guru serta belum memiliki kematangan dan kesiapan dalam belajar seni tari. Selain faktor intern, guru menyatakan bahwa faktor ekstern juga memengaruhi minat belajar siswa. Faktor ekstern yang dapat memengaruhi kurangnya minat belajar siswa meliputi faktor keluarga, sekolah, dan lingkungan siswa. Faktor keluarga misalnya sebagian besar keluarga siswa tidak perhatian dengan kemampuan menari siswa laki-laki, siswa laki-laki hanya berlatih menari di sekolah ketika ada kegiatan ekstrakurikuler seni tari. Faktor sekolah misalnya jadwal pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler seni tari yang kurang sesuai dengan waktu siswa, karena bertabrakan dengan kegiatan mengaji dan bimbingan belajar siswa. Faktor lingkungan misalnya kuranya pengetahuan siswa laki-laki tentang budaya tari di Kota Tegal dan pengaruh dari teman-teman nya yang tidak menyukai kegiatan ekstrakurikuler seni tari. Semua faktor ekstern memiliki pengaruh yang sama besar dalam memengaruhi kurangya minat belajar siswa laki- laki pada kegiatan ekstakurikuler seni tari. Faktor yang dapat meningkatkan minat belajar siswa laki-laki pada kegiatan ekstrakurikuler seni tari adalah dengan memaksimalkan peran faktor ekstern yang ada diluar siswa. Gabungan usaha dari perhatian orang tua atau keluarga dengan pihak sekolah. Faktor yang paling memengaruhi minat belajar siswa laki-laki pada kegiatan ekstrakurikuler seni tari adalah faktor dari diri siswa itu sendiri, atau faktor intern yaitu faktor psikologi siswa. Jika siswa memiliki kemauan yang tinggi dan tidak meremehkan tari, maka siswa akan memiliki 131 kemauan atau minat belajar yang tinggi dalam mempelajari seni tari.

4.1.2.4 Hasil Observasi