tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan atau kepentingan khalayaknya.” Frank Jefkins, 1995:9.
Definisi Public Relations adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu
organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.
Sedangkan arti Public Relations menurut Standar PR-Excellence, Edisi Pertama, buku yang diterbitkan oleh PT Telkom Indonesia. Tahun 2002,
adalah “Segala daya upaya dari suatu kegiatan komunikasi timbal balik yang terencana secara terus menerus, ditujukan kepada publik internal maupun
eksternal, untuk meraih opini yang menguntungkan citra perusahaan
Corporate Image
, dengan tetap mengindahkan perilaku yang berlaku.”
B. Fungsi dan Peran PR
Daya tarik profesi PR adalah karena sebagai wakil organisasi ia berkomunikasi dengan publik yang beragam termasuk mereka yang
mempengaruhi publik yaitu karyawan, investor, konsumen, mitra usaha, media, masyarakat, pemerintah dan kebijakannya. Hal ini dapat menanggapi
beberapa pemahaman yang salah mengenai peran PR merupakan kegiatan yang abstrak. Apabila seseorang menjalankan program kehumasan, pasti dapat
mengukur hasil-hasil yang sudah dicapai. Hal inilah yang menjadi bukti dimana hampir semua industri dan
dunia usaha yang membutuhkan peran PR baik dalam lingkup pekerjaan yang paling sederhana sebagai penerima tamu perusahaan
guest relations
, menghadapi kritik dan demonstrasi dari organisasi masyarakat, hingga
merancang dan menerapkan program komunikasi yang tepat bagi para pemegang saham
investor relations
4 fungsi yang dituntut dari petugas PR atau PR Officer PRO, yaitu sebagai:
- Communicator
Kemampuan berkomunikasi menjadi identitas seorang PR, apakah dia seorang PR senior ataukah pemula. Fungsi komunikator melekat dalam
kegiatannya sehari-hari. Sebagai juru bicara organisasi, PR berkomunikasi secara intensif melalui media dan kelompok antarpesonal
interpersonal communication
dipergunakan, komunikasi lisan, komunikasi tatap muka sebagai mediator maupun
persuader
. -
Relationship
Hubungan baik adalah prinsip kerja dari seluruh tujuan kegiatan PR. Apapun yang dilakukan orang PR selalu didasari untuk membina dan
meningkatkan relationship dengan publik. Apabial positif telah terjalin dengan publik internal dan eksternal, otomatis tercipta saling pengertian,
dukungan kerjasama dan toleransi. Relationship yang tidak harmonis beresiko menimbulkan ketidakpuasan publik yang pada akhirnya
mengancam kelangsungan bisnis perusahaan.
- Management Backup
Di banyak perusahaan fungsi PR tidak terlihat langsung dalam operasional, berbeda halnya dengan fungsi pemasaran atau produksi yang
menentukan berjalan tidaknya roda operasional perusahaan. Oleh karena itu, tidaklah heran banyak manajemen masih berkeyakinan ketiadaan
fungsi PR tidak mengganggu operational perusahaan. Sementara sebagian manajemen telah meyakini bahwa PR ada digaris depan sekaligus
pengawal yang selalu siap menjaga reputasi perusahaan. Sedikit saja manajemen yang menyadari keterlibatan PR dalam aktivitas operational
akan mempermudah penanganan krisis citra perusahaan.
- Good Image Maker
Menciptakan citra perusahaan dan publisitas positif. Tiga fungsi PR tersebut: sebagai komunikator, meningkatkan hubungan baik dan
management backup, akan memuluskan langkah dalam membentuk citra yang baik good image maker. Namun di beberapa perusahaan atau
organisasi masih ada anggapan bahwa orang-orang yang ditempatkan di bagian PR atau humas tidak menempatkan posisi yang berarti, atau
ekstrimnya sebagai posisi “buangan”. Padahal jika melihat negara-negara maju, orang-orang yang ditempatkan di bagian PR, dipilih dari tenaga-
tenaga terdidik dalam bidang kehumasan. Ima Hardiman, 2007:7
Ditengah menggeliatnya profesi dan apresiasi masyarakat terhadap PR, masih ada pro kontra terhadap efektivitas perannya. Masih ada persepsi miring
mengenai peran petugas PR di instansi pemerintah yang seringkali dinilai sebagai bagian penerima tahuseksi protokoler, juru foto atau tukang kliping
berita saja. Tetapi sesungguhnya petugas PR harus aktif dan agresif mengetahui dan mendapatkan informasi mendalam untuk dijelaskan ke
masyarakat. Tanpa informasi mendalam maka PR tidaklah berperan dan dimana muncul masalah komunikasi antara instansi dengan publik, disitulah
peran PR dibutuhkan. Semakin tinggi ketergantungan masyarakat dengan instansiorganisasi, semakin tinggi pula intensitas pemberitaan petugas PR
sebagai juru bicara.
C. Tugas Public Relations