Menanya Tinjauan tentang Pendekatan Pembelajaran Saintifik

50 dengan meteri pembelajaran yang digunakan guru. Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh guru dan siswa selama obervasi pembelajaran disajikan sebgai berikut ini: 1 cermat, objektif, dan jujur serta terfokus pada objek yang diobservasi untuk kepentingan pembelajaran; 2 banyak atau sedikit serta homogenitas atau heterogenitas subjek, objek, atau situasi yang diobservasi. Makin banyak dan heterogen subjek, objek, atau situasi yang diobservasi, makin sulit kegiatan observasi itu dilakukan. Sebelum observasi dilaksanakan, guru dan siswa sebaiknya menentukan dan menyepakati cara dan prosedur pengamatan; 3 guru dan siswaperlu memahami apa yang hendak dicatat, direkam, dan sejenisnya, serta bagaimana membuat catatan atas perolehan observasi. Menurut Abdul Majid dan Chaerul Rochman 2015: 77 dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan siswa untuk menentukan pengamatan melalui kegitan: melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi siswa untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan melihat, membaca, mendengar hal yang penting dari suatu benda atau objek.

b. Menanya

Menurut Hosnan2014: 48 langkah kedua pada pendekatan ilmiahsaintific approach adalah questioningmenanya. Kegiatan belajarnya adalah mengajukan pertanyaan tentang informasi yang 51 tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Abdul Majid dan Chaerul Rochman 2014: 78 menyatakan bahwa guru harus mampu menginspirasi siswa untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau memandu siswanya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab pertanyaan peserta idik, ketika itu pula dia mendorong asuhnya itu untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik. Sedangkan menurut Ridwan Abdullah Sani 2014: 57 siswa perlu dilatih untuk merumuskan pertanyaan terkait dengan topikyang akan dipelajari. Aktivitas belajar ini sangat penting untuk meningkatkan keingintahuan curiousity dalam dirisiswa dan mengembangkan kemampuan mereka untuk belajar sepanjang hayat. Guru perlu mengajukan pertanyaan dalam upaya memotivasi siswa untuk mengajaukan pertanyaan. Menurut Abdul Majid dan Chaerul Rochman 2014: 78 fungsi bertanya yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran antara lain sebagai berikut : 1 Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian siswa tentang suatu tema atau topikpembelajaran. 52 2 Mendorong dan menginspirasi siswa untuk aktif belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinyasendiri. 3 Mendiagnosis kesulitan belajar siswa sekaligus menyampaikan ancangan untuk mencari solusi. 4 Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan. 5 Membangkitakan keterampilan siswa dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberikan jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar. 6 Mendorong partisipasi siswa dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan menasik simpulan. 7 Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok. 8 Membiasakan siswa berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul. 9 Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama lain. Menurut Abdul Majid dan Chaerul Rochman 2015: 82 pertanyaan guru yang baik dan benar menginspirasi siswa memberikan jawaban yang baik dan benar pula. Guru harus memahami kualitas pertanyaan, sehingga menggambarkan tingkat kognitif seperti apa yang akan disentuh, mulai dari lebih rendah hingga yang lebih tinggi. Bobot pertanyaan yang menggambarkan tingkat kognitif yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi disajikan berikut ini. Tabel 2. Tingkat Pertanyaan sesuai dengan Kemampuan Kognitif Tingkat Subtingkatan Kata-kata kunci pertanyaan 53 Kognitif tingkat rendah Pengetahuan knowledge Apa… Siapa… Kapan… Dimana… Sebutkan… Jodohkanpasangkan… Persamaan kata… Golongkan… Berilah nama… Dan lain- lain… Pemahaman comprehension Terangkanlah… Bedakanlah… Terjemahkanlah… Simpulkanlah… Bandingkan… Ubahlah… Berikanlah interpretasi… Pernerapan Application Gunakanlah… Tunjukanlah… Buatlah… Demontrasikanlah… Carilah hubungan…. Tulislah contoh … Siapkanlah… Klasifikasikanlah… Kognitif yang lebih tinggi Analisis Analisislah…. Kemukakanlah bukti- bukti… Mengapa… Identifikasi… Tunjukanlah sebab… Berilah alasan- alasan… Sintesis Ramalkanlah… Bentuklah… Buatlahciptakanlah… Susunlah… Rancanglah… Tulislah… Bagaimana memecahkan… Apa yang terjadi seandainya… Bagaimana kita data memperbaiki… 54 Kembangkan… Evaluasi Berikanlah pendapt anda… Alternative mana yang lebih baik… Setujukah anda… Kritiklah…. Berikanlah alasan… Nilailah… Bandingkan… Bedakanlah… Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa aktivitas menanya melibatkan interaksi guru dan siswa. Interaksi tersebut berupa guru memberikan pertanyaan kepada siswa kemudian siswa menjawab pertanyaan dari guru atau sebaliknya. Melalui interaksi tersebut pembelajaran dapat berlangsung dua arah. c. Mencoba Langkah keempat pada scientific approach menurut Hosnan 2014: 58adalah experiment mencoba. Kegiatan yang dilakukan adalah mengumpulkan informasieksperimen. Kegiatan belajarnya adalah melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objekkejadianaktivitas, wawancara dengan nara sumber. Abdul Majid dan Chaerul Rochman 2015: 90 menyatakan bahwa aplikasi metode eksperimen atau mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Aktivitas pembelajaran yang nyata untuk ini adalah: 1 menentukan tema atau topik sesuai dengan 55 kompetensi dasar menjurut tuntutan kurikulum; 2 mempelajari cara penggunaan alat dan bahan yang tersedia dan harus disediakan; 3 mempelajari dasar teori yang relevan dan hasil-hasil eksperimen sebelumnya; 4 melakukan dan mengamati percobaan; 5 mencatat fenomena yang terjadi; 6 menarik kesimpulan hasil percobaan; 7 membuat laporan dan mengkomunikasikan hasil percobaan. Menurut Ridwan Abdullah Sani 2014: 65 sebuah percobaan juga dapat dilakukan untuk memancing minat siswa menyelidiki fenomena alam yang diamati ketika melakukan percobaan, tanpa dimulai dengan mengajukan pertanyaan terlebih dahulu. Pertanyaan diajukan ketika percobaan sedang dilakukan. Guru dapat menyediakan lembar kerja bagi siswa untuk melaksanakan percobaan. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa selama aktivitas mencoba dapat mengembangkan aspek pengetahuan melalui pengalaman belajar, aspek sikap melalui interaksi dengan siswa lainnya, dan aspek keterampilan melalui pencatatan hasil percobaan.

d. Menalar