55 kompetensi dasar menjurut tuntutan kurikulum; 2 mempelajari cara
penggunaan alat dan bahan yang tersedia dan harus disediakan; 3 mempelajari dasar teori yang relevan dan hasil-hasil eksperimen
sebelumnya; 4 melakukan dan mengamati percobaan; 5 mencatat fenomena yang terjadi; 6 menarik kesimpulan hasil percobaan; 7
membuat laporan dan mengkomunikasikan hasil percobaan. Menurut Ridwan Abdullah Sani 2014: 65 sebuah percobaan
juga dapat dilakukan untuk memancing minat siswa menyelidiki fenomena alam yang diamati ketika melakukan percobaan, tanpa
dimulai dengan mengajukan pertanyaan terlebih dahulu. Pertanyaan diajukan ketika percobaan sedang dilakukan. Guru dapat
menyediakan lembar kerja bagi siswa untuk melaksanakan percobaan.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa selama aktivitas mencoba dapat mengembangkan aspek pengetahuan
melalui pengalaman belajar, aspek sikap melalui interaksi dengan siswa lainnya, dan aspek keterampilan melalui pencatatan hasil
percobaan.
d. Menalar
Menurut Hosnan 2014: 67 langkah berikutnya pada scientific
approach adalah
associating menalarmengolah
informasi. Penalaran adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi untuk
56 memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran dimaksud
merupakan penalaran ilmiah, meskipun penalaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat.
Menurut Ridwan Abdullah Sani2014: 66 kemampuan mengolah informasi melalui penalaran dan berpikir rasional
merupakan kompetensi penting yang harus dimiliki oleh siswa. Informasi yang diperoleh dari pengamatan atau percobaan yang
dilakukan diproses untuk menemukan keterkaitan informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi, dan
mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan. Sedangkan menurut Abdul Majid dan Chaerul Rochman
2015: 84 penalaran adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh
simpulan berupa pengetahuan. Penalaran diamaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penalaran nonilmiah tidak selalu bermanfaat.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dinyatakan bahwa menalar merupakan mengolah informasi yang telah didapatkan sebelumnya
melalui proses berpikir logis dan sistematis. Menurut Ridwan Abdullah Sani 2014: 70-71 upaya untuk
melatih siswa dalam melakukan penalaran dapat dilakukan dengan meminta mereka untuk menganalisis data yang telah diperoleh
sehingga mereka dapat menemukan hubungan anatar variabel, atau dapat menjelaskan tentang data berdasarkan teori yang ada, menguji
57 hipotesis yang telah diajukan, dan membuat kesimpulan. Beberapa
strategi yang dapat dilakukan adalah: a
Melatih siswa mengidentifikasi pola dari sekelompok data yang telah diperoleh. Kemampuan menemukan pola sangat dibutuhkan
dalam mengolah informasi. Pola yang mungkin ditemukan adalah pola angka, pola gambar, pola kejadian, dan sebagainya.
b Melatih siswa untuk menentukan data yang relevan dengan yang
tidak relevan, dan data yang dapat diverifikasi dan data yang tidak dapat diverifikasi.
c Melatih siswa membandingkan atau membedakan dua kelompok
data atau grafik dari percobaan yang sejenis, misalnya membandingkan grafik kenaikan suhu air yang dipanaskan dan
kenaikan suhu minyak yang dipanaskan pada waktu yang sama. d
Melatih siswa untuk mencari hubungan antara dua data yang saling terkait.
e Melatih siswa untuk melakukan interpretasi berdasarkan data
yang telah diperoleh. f
Melatih siswa untuk dapat memberikan argumenyang utuh tehadap temuan atau data yang diperoleh, sesuai dengan
permasalahan yang dikaji. g
Melatih siswa untuk menganalisis, mesintesis, mengevaluasi, membuat generalisasi, dan menarik kesimpulan.
58 h
Melatih siswa untuk dapat memberikan solusi ataua menetapkan beberapa penyelesaian alternatif yang dapat dilakukan untuk
menyelesaikan suatu permasalahan.
e. Mengkomunikasikan