AIRCRAFT HYDRAULIC PNEUMATIC SYSTEM – SM. 3 199
memperhatikan gambar susunan pada maintenance manual. Alat pembongkaran seperti alat pengencang pengendor, atau alat pemukul, atau
alat pemotong harus benar-benar sesuai atau cocok dengan pekerjaan yang sedang ditangani. Setelah pembongkaran selesai kemudian proses
pembersihan atau pencucian dari bagian-bagian terkecil agar mudah diidentifikasi dan diperiksa.
Pemeriksaan atau pengujian komponen. Karena overhaul adalah proses perbaikan menyeluruh dari kerusakan total disebabkan keausan maka untuk
bagian-bagian komponen sistem hidraulik yang diprediksi telah aus seperti seal-seal, bearing, pasakpena dan lain-lainnya, pasti sudah harus diganti
kerena aus. Jadi tidak perlu diperiksa lagi. Tetapi bagian-bagian yang lain seperti piston, piston rod, cylinder barrel, valve tube, valve disc, control plunger
dan lain sebagainya perlu diperiksaditest apakah kondisinya masih baik atau sudah cacat misalnya pengurangan demensi, perubahan bentuk seperti
bengkok, tidak sentris atau bahkan retak atau patah.
Pemeriksaan dan pengujian harus dilakukan oleh teknisi ahli dan didukung dengan alat pemeriksalat uji yang memadai di bengkel atau lab masing-
masing. Ini semua harus dilaksanakan dengan cermat karena hasilnya akan digunakan sebagai landasan pengambilan keputusan selanjutnya.
Pengambilan keputusan. Dari hasil pemeriksaan dan pengujian kerusakan tadi anda dapat mengambil keputusan apakah bagian tersebut perlu diganti dengan
yang baru atau cukup diperbaiki saja. Misalnya poros yang bengkok diluruskan, valve disc yang berkurang ukurannya dapat dilapis lagi elektro plating dan
sebagainya. Tentu saja harus diperhitungkan bahwa perbaikan ini dijamin akan mencapai kualitas yang sama dengan yang baru dengan biaya lebih murah.
d. Pelaksanaan Perbaikan Komponen
Teknisi Perbaikan. Dalam menetapkan personel untuk melaksanakan perbaikan ini harus disesuaikan antara kerusakan komponen yang akan diperbaiki dengan
kompetensi teknisi pelaksana perbaikan. Kemungkinan memerlukan teknisi ahli apabila memerlukan perbaikan yang sangat presisi.
Tempat Perbaikan. Maksudnya ialah apakah pelaksanaan perbaikan itu di bengkel sendiri atau harus ke bengkel di luar perusahaan. Karena tidak semua
keahlian dan peralatan untuk perbaikan itu dimiliki oleh suatu perusahaan maka pada perbaikan komponen tertentu perlu dibawa ke bengkel lain. Misalnya
untuk memperbaiki eksentrisitas dan menguji sentrisitasnya atau untuk perlakuan panas dan sebagainya.
Alat perbaikan dan alat testing. Alat-alat perbaikan merupakan faktor penentu keberhasilan perbaikan. Oleh karena itu perlu kiranya alat-alat perbaikan
tersebut memenuhi persyaratan teknis. Demikian juga alat pengujian testing tools harus memenuhi syarat terstandar, karena apabila alat ujinya tidak
standar maka hasil perbaikannya pun tidak akan memenuhi standar.
AIRCRAFT HYDRAULIC PNEUMATIC SYSTEM – SM. 3 200
Pengetesan hasil perbaikan komponen. Setiap hasil perbaikan, sekecil apapun bagian komponen tersebut, perlu dites sebelum dirakit kembali ke dalam
komponen induknya dengan mempergunakan alat-alat tes yang telah disebutkan di atas.
e. Penyatuan Kembali Reassembling
Penyatuan kembali atau reassembling merupakan pekerjaan akhir dari proses perbaikan atau overhaul. Kegiatan reassembling ini sangat tergantung pada pelaksanaan
perbaikan komponen. Oleh karena itu monitoring pelaksanaan perbaikan harus dilaksanakan secara konsisten agar jadwal perbaikan yang telah ditetapkan dapat
terlaksana secara tepat.
Langkah-langkah reassembling dapat anda ikuti sebagai berikut : Persiapan. Hal pokok yang harus dilakukan dalam persiapan ini adalah
mengumpulkan komponen-komponen yang telah selesai diperbaiki baik yang diperbaik di dalam bengkel sendiri atau pun yang di bengkel luar.
Periksalah semua komponen apakah sudah terkumpul semuanya dan cocokan dengan gambar kerja. Disamping itu tentu saja dipersiapkan pula alat-alat
perakitan dan alat penunjangnya seperti alat angkat, alat keselamatan kerja. Jangan lupa persiapkan pula bahan-bahan yang diperlukan seperti oli, grease,
selang, udara kempa, kabel dan lain sebagainya. Pelaksanaan perakitan. Biasanya sistem hidraulik merupakan bagian atau
sub.sistem dari suatu mesin peralatan. Dengan demikian pelaksanaan overhaulnya kemungkinan bersamaan dengan sub-sistem yang lain tetapi
dapat juga hanya sub-sistem hidraulik saja yang dioverhaul. Komponen yang akan dirakit kembali ini adalah komponen yang telah selesai diperbaiki dan
telah dikumpulkan dan juga komponen-komponen baru replacement seperti : seal, bearing, selang, pegas, cincin washer dan lain sebagainya.
Dalam pelaksanaan perakitan ini harus selalu dimonitor oleh Supervisor agar tidak terjadi kesalahan. Setelah selesai perakitan, Supervisor perakitan harus
memeriksa kembali hasil kerja stafnya sebelum menyerahkan mesin peralatan yang dioverhaul ke bagian quality control dan quality assurance.
f. Pengujian Hasil Overhaul.