67 namun melalui dokumen. Dokumen yang dapat digunakan dapat berupa
buku harian, surat kabar, catatan khusus dalam pekerjaan sosial dan dokumen lainnya. Pada penelitian ini dokumen yang digunakan adalah nilai
siswa mata pelajaran Dasar Teknologi menjahit. Siswa dapat dikatakan kompeten jika memiliki skor minimal 80 skor 80, namun jika nilai tersebut
belum mencapai skor 80 skor 80 maka dikatakan belum kompeten. Namun nilai yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai siswa asli dan
nilai remedial sehingga nilai siswa sudah mencapai kompeten semua.
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu instrumen penelitian minimal ada dua macam, yaitu validitas dan reliabilitas. Sebuah instrumen dikatakan baik
sebagai alat ukur jika memiliki ciri-ciri yang sahih valid dan handal reliabel. Pengujian instrumen dilakukan bertujuan untuk mendapatkan instrumen yang
baik. Pengujian instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan dua uji, yaitu validitas instrumen dan reliabilitas instrumen.
1. Validitas Instrumen
Validitas adalah bukti bahwa instrumen, teknik atau proses yang digunakan untuk mengukur sebuah konsep benar-benar mengukur konsep yang
dimaksudkan. Validitas instrumen dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh instrumen penelitian mampu mencerminkan isi sesuai dengan hal dan sifat yang
diukur. Artinya setiap butir instrumen telah benar-benar menggambarkan keseluruhan isi atau sifat bangun konsep yang menjadi dasar penyusunan
instrumen.
68 Validitas yang digunakan dalam penelitian ini meliputi validitas isi dan
validitas konstruk. Validitas isi digunakan untuk mengukur aspek berfikir variabel motivasi belajar dan dukungan fasilitas praktik bahwa kisi-kisi tersebut disusun
berdasarkan kajian teori sehingga mampu mengungkapkan apa yang menjadi topik yang diteliti menggunakan judgement expert. Setelah itu melakukan
validitas konstruk yaitu dengan mengkontruksikan aspek-aspek yang diukur dengan berlandaskan teori tertentu dan selanjutnya dikonsultasikan dengan
ahlinya. Dalam penelitian ini kisi-kisi yang telah dibuat dikonsultasikan dengan dosen pembimbing. Hasil konsultasi tersebut dijadikan masukan untuk
menyempurnakan instrumen, sehingga layak digunakan untuk mengambil data. Proses selanjutnya instrumen diujicobakan menggunakan SPSS 15.00 dengan
analisis korelasi product moment. Hasil penelitian dikatakan valid, apabila r hitung untuk tiap butir dapat dilihat
pada kolom correceted item-total correlation yang dibandingkan dengan r tabel. Jika nilai r hitung ≥ r tabel, maka butir tersebut dinyatakan valid dan dapat
digunakan. Sebaliknya jika r hitung r tabel maka butir tersebut dinyatakan tidak valid. Butir instrumen yang tidak valid dinyatakan gugur. Butir instrumen yang
gugur diganti dengan butir instrumen yang baru, karena indikator variabel tersebut belum terwakili oleh butir instrumen lainnya yang valid. Nilai r tabel pada
taraf signifikansi 5 dengan N= 33 menunjukkan angka 0.349, artinya bila nilai r hitung ≥ 0.349 instrumen dinyatakan valid dan apabila r hitung 0.349 instrumen
dinyatakan tidak valid. Berdasarkan perhitungan yang telah diujikan angket untuk mengukur
motivasi belajar terdiri dari 30 butir pernyataan, namun ada 2 butir pernyataan yang memiliki r hitung r tabel sehingga butir tersebut dianggap gugur dan perlu
69 diganti dengan pernyataan yang baru. Sedangkan angket dukungan fasilitas
terdiri dari 30 butir pernyataan, namun ada 3 butir pernyataan yang memiliki r hitung r tabel sehingga butir tersebut dianggap gugur dan perlu diganti dengan
pernyataan yang baru. Alasan diganti yang baru karena jika dihilangkan ada sub variabel yang belum terwakilkan. Hasil perhitungan validitas angket motivasi
belajar siswa dan dukungan fasilitas praktik bisa dilihat pada lampiran 2. Tabel 8. Hasil Validitas Instrumen
Variabel Jumlah
Butir Awal
Jumlah Butir
Gugur No Butir Gugur
Jumlah Butir
Valid
Positif Negatif
Motivasi Belajar Siswa
30 2
2 r = 0.237 7 r = 0.212
28 Dukungan
Fasilitas Praktik 30
3 11 r = 0.118
23 r = 0.199 19 r = 148
27
Jumlah 60
5 3
2 55
2. Reliabilitas Instrumen