Bentuk Folklor Hakikat Folklor

17

2.2.1.1 Bentuk Folklor

Menurut Bruvand dalam Danandjaya 1984: 21-22, berdasarkan tipenya folklor dapat digolongkan menjadi tiga kelompok besar, yaitu: 1 Folklor lisanverbal folklore, adalah folklore yang bentuknya memang murni lisan. Bentuk-bentuk folklor yang termasuk dalam kelompok besar ini, diantaranya: a bahasa rakyat folk speech seperti logat, julukan, pangkat tradisional, dan title kebangsawanan, b ungkapan tradisional, seperti peribahasa, pepatah, dan pameo, c pertanyaan tradisional, seperti teka- teki, d puisi rakyat, seperti pantun, gurindam, dan syair, e cerita prosa rakyat, seperti mite, legenda, dan dongeng, f nyanyian rakyat. 2 Folklor sebagian lisan partly verbal folklore, adalah folklor yang bentuknya merupakan campuran unsure lisan dan unsure bukan lisan. Bentuk-bentuk folklor yang termasuk dalam kelompok besar ini diantaranya: a kepercayaan rakyat, misalnya terdiri atas pernyataan yang bersifat lisan ditambah dengan gerak isyarat yang dianggap mempunyai makna gaib, kepercayaan masyarakat terhadap benda- benda material yang dianggap berkhasiat untuk melindungi atau dapat membawa rejeki, seperti batu- batu permata tertentu, b permainan rakyat, c teater rakyat, d tari rakyat, e adat- istiadat, f upacara, g pesta rakyat. 3 Folklor bukan lisan non verbal folklore, adalah folklor yang bentuknya bukan lisan, walaupun cara pembuatannya diajarkan secara lisan. Kelompok besar ini dapat dibagi menjadi dua sub kelompok, yaitu: 18 a material, bentuk- bentuk folklor yang tergolong dalam kelompok material diantaranya: arsitektur rakyat bentuk rumah asli daerah, bentuk lumbung padi, dan sebagainya, kerajinan tangan rakyat, pakaian dan perhiasan tubuh adat, makanan dan minuman rakyat, obat- obatan tradisional. b bukan material, bentuk- bentuk folklor yang termasuk dalam kelompok bukan material diantaranya: gerak isyarat tradisional gesture, bunyi isyarat untuk komunikasi rakyat kentongan tanda bahaya atau bunyi sendang untuk mengirim berita seperti yang dilakukan di Afrika, dan musik rakyat. Tradisi Khaul Di Makam Sunan Abinawa termasuk dalam bentuk folklor sebagian lisan. Unsur lisan yang terdapat didalamnya adalah berupa nasehat, anjuran, mantra- mantra yang diucapkan pada saat prosesi ritual dilaksanakan, sedangkan unsur bukan lisannya dapat berupa gerak dan bunyi isyarat yang dikeluarkan saat prosesi ritual Tradisi Khaul Di Makam Sunan Abinawa dilaksanakan. Tradisi inilah yang nantinya akan terus berkembang di masyarakat, dimana cara pewarisannya secara lisan atau dari mulut ke mulut.

2.2.1.2 Fungsi Folklor