19
1 Ranah kognitif Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam
aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan penilaian.
2 Ranah afektif Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima
jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi, dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai.
3 Ranah psikomotor Meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, koordinasi
neuromuscul menghubungkan, mengamati. Penulis akan meneliti hasil belajar siswa dengan menggunakan instrumen
berupa tes pilihan ganda setelah siswa mengikuti pembelajaran dengan model snowball throwing.
2.2.6 Pengertian IPA
IPA adalah penyelidikan yang terorganisir untuk mencari pola atau keteraturan dalam alam Iskandar 2001: 1. IPA adalah ilmu yang mempelajari
peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam Iskandar 2001: 2. IPA adalah suatu pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau
khusus, yaitu melakukan observasi eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya saling berkaitan antara
cara yang satu dengan cara yang lain Aly dan Rahma 2001: 18. IPA merupakan
20
suatu ilmu teoritis yang didasarkan atas pengamatan, percobaan-percobaan terhadap gejala-gejala alam.
2.2.7 Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
Berdasarkan Permendiknas No. 14 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan dan Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah, Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematik untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-
konsep, proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam menekankan pada pemberian pengalaman langsung dan
kegiatan praktis untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.
IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan.
Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SDMI diharapkan ada penekanan pembelajaran
Salingtemas Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan
konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana Standar Isi dan SKL untuk SD MI, permendiknas no 22 dan 23 tahun 2006.
Pembelajaran IPA di sekolah dasar diselenggarakan dengan tujuan mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan
ketrampilan dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat. IPA di sekolah
21
dasar memberikan kontribusi positif bagi perkembangan intelektual siswa yang objektif dan rasional. Oleh karena itu, guru dituntut untuk mampu memanfaatkan
alam sekitar sebagai sumber belajar dalam pembelajaran IPA. Pembelajaran IPA di sekolah pada umumnya tidak berjalan dengan
maksimal. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Jones and Sterling 2011, “When they are also faced with manipulating lab equipment, learning science
vocabulary, or applying science content to real-world scenarios, many of the special education students can become overwhelmed and opt out of the active
learning process. They become passive listeners, disinterested in science and learning, and their mastery of content knowledge suffers.” Artinya ketika mereka
siswa dihadapkan pada memanipulasi peralatan laboratorium, belajar kosakata ilmu pengetahuan, atau menerapkan isi ilmu pengetahuan dalam dunia nyata,
banyak siswa yang menjadi kewalahan dan memilih keluar dari proses pembelajaran aktif. Mereka menjadi pendengar yang pasif, tidak tertarik dalam
ilmu pengetahuan dan pembelajaran, serta penguasaan mereka tentang pengetahuan berkurang.
2.2.8 Materi IPA Kelas IV Sekolah Dasar