12
2.2 Latar Belakang
Teoritis
Teori yang melandasi penelitian ini antara lain, sebagai berikut:
2.2.1 Pengertian Belajar
Manusia tidak pernah lepas dari kegiatan belajar dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, baik ketika seseorang melaksanakan aktivitas sendiri,
maupun di dalam suatu kelompok tertentu. Kegiatan belajar tidak pernah dibatasi oleh usia, tempat, atau waktu, karena perubahan yang menuntut terjadinya
aktivitas belajar tidak pernah berhenti. Belajar menjadi kegiatan penting bagi setiap orang terutama bagi siswa.
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Proses belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa menjadi penentu terjadi atau
tidaknya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar Dimyati dan Mudjiono 2009: 7.
Pengertian belajar dapat ditemukan dalam berbagai sumber. Arti belajar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah berubah tingkah laku atau
tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman Suharso dan Retnoningsih 2005: 21. Banyak ahli yang mengemukakan tentang pengertian belajar. Slameto dalam
Kurnia dkk 2007: 1-3 merumuskan belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara keseluruhan
sebagai hasil pengalaman individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Sementara Winkel dalam Kurnia dkk 2007: 1-3 mendefinisikan belajar sebagai
suatu proses kegiatan mental pada diri seseorang yang berlangsung dalm interaksi aktif individu dengan lingkungannya, sehingga menghasilkan perubahan yang
13
relatif menetapbertahan dalam kemampuan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Belajar menurut pandangan Skinner dalam Dimyati dan Mudjiono 2009: 9 adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka respons pebelajar menjadi
lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar, maka respons pebelajar menurun. Witherington dalam Aunurrahman 2010: 35 berpendapat bahwa belajar adalah
suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepribadian, atau suatu
pengertian. Cronbach dalam Suprijono 2010: 2 berpendapat bahwa belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada seseorang yang
disebabkan karena pengalaman dan interaksi sosial dengan lingkungan sekitar. Belajar merupakan proses mendapatkan pengetahuan Suprijono 2010: 3. Dengan
demikian, perubahan perilaku pada seseorang tidak terjadi secara instan namun harus melalui suatu proses tertentu. Teori-teori belajar yang mendukung antara
lain sebagai berikut: 1
Teori Ausubel Menurut Ausubel dalam Isjoni 2010: 35, bahan pelajaran yang
dipelajari haruslah bermakna. Pembelajaran bermakna merupakan suatu proses mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang
terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Struktur kognitif ialah fakta- fakta, konsep-konsep, dan generalisasi-generalisasi yang telah dipelajari
14
dan diingat siswa. Pembelajaran bermakna terjadi bila siswa mencoba menghubungkan fenomena baru ke dalam struktur pengetahuan mereka.
Pembelajaran tidak sekedar menekankan pada pengertian konsep belaka, tetapi pada bagaimana melaksanakan dan meningkatkan kualitas proses
pembelajaran tersebut, sehingga pembelajaran tersebut menjadi benar- benar bermakna. Dengan demikian, cooperative learning dapat mengusir
rasa jenuh dan bosan. 2
Teori Piaget Teori ini mengacu pada kegiatan pembelajaran yang harus
melibatkan partisipasi siswa. Pengetahuan tidak hanya sekedar dipindahkan secara verbal, tetapi harus dikonstruksikan siswa. Oleh karena
itu, siswa harus bersifat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Cooperative learning merupakan model pembelajaran aktif dan partisipatif Isjoni
2010: 37. 3
Teori Vygotsky Vygotsky dalam Isjoni 2010: 39 mengemukakan bahwa
pembelajaran merupakan suatu perkembangan pengertian. Ada dua pengertian yakni pengertian spontan dan pengertian ilmiah. Pengertian
spontan adalah pengertian yang didapatkan dari pengalaman sehari-hari. Pengertian ilmiah adalah pengertian yang didapat dari ruangan kelas, atau
yang diperoleh dari pelajaran di sekolah. Kualitas berpikir siswa dibangun di dalam ruangan kelas, sedangkan aktivitas sosialnya dikembangkan
15
dalam bentuk kerjasama siswa dengan siswa lainnya yang lebih mampu di bawah bimbingan guru.
4 Cheong 2010 mengemukakan bahwa “group-based learning creates an
environment in which students can practice, gain, and improve soft skills such as leadership, communication, social, and conflict resolution skills”.
Artinya, pembelajaran berbasis kelompok menciptakan lingkungan di mana siswa dapat berlatih, mendapatkan, dan meningkatkan keterampilan
lunak seperti kepemimpinan, komunikasi, sosial, dan keterampilan resolusi konflik. Jadi, dalam pelaksanaan pembelajaran dengan model snowball
throwing siswa dapat mengembangkan keterampilan tersebut. Berdasarkan beberapa teori tersebut dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran yang bermakna merupakan proses pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa. Selain itu, dalam pembelajaran tersebut juga terjadi peningkatan
pengetahuan dan keterampilan siswa karena siswa mengalami sendiri proses belajar dalam bentuk kerjasama. Peneliti akan menerapkan pembelajaran yang
bermakna melalui penggunaan model snowball throwing di kelas IV materi Sumber Daya Alam.
2.2.2 Pengertian Pembelajaran