Ukuran KAP dan Kualitas Audit

commit to user Lampiran 3 Halaman 1 Nagy 2005, misalnya, mengukur perbedaan kualitas laporan keuangan eks klien Andersen yang diaudit oleh kantor akuntan yang baru pengganti Andersen yang telah bubar. Kualitas laporan keuangan—yang ia pertukarkan dengan kualitas audit—diukur dengan akrual diskresioner . Akrual diskresioner eks klien Andersen diekspektasi akan lebih rendah ketika mereka diaudit oleh auditor baru karena sikap auditor baru yang lebih konservatif terhadap eks klien Andersen. Nagy 2005 tidak secara eksplisit menunjukkan bahwa ia membedakan antara kualitas auditor yang menjalankan pekerjaan itu dengan kualitas kantor akuntan yang mengaudit eks klien Andersen. Memang tidak mudah untuk membedakan apakah keberadaan akrual diskresioner yang menurunkan laba pada eks klien Andersen adalah hasil dari pekerjaan auditor yang bertugas ataukah hasil dari penggunaan prosedur audit yang telah ditetapkan oleh kantor akuntan tempat auditor tersebut berada. Terkait dengan opportunistic motives dari manajer, kualitas audit seringkali dikaitkan dengan kualitas laba yang dilaporkan. Jika kualitas audit yang dihasilkan rendah, maka laba yang disajikan dalam laporan keuangan yang diaudit akan cenderung mengandung akun-akun yang tidak terlalu tepat menggambarkan hasil operasi serta kondisi keuangan perusahaan Chen et al ., 2005.

2.3 Ukuran KAP dan Kualitas Audit

Kualitas audit sering dikaitkan dengan skala auditor. Hal ini dipandang mempunyai kelebihan dalam empat hal, yaitu: i besarnya jumlah dan ragam klien yang ditangani KAP; ii banyaknya ragam jasa yang ditawarkan; iii commit to user Lampiran 3 Halaman 1 luasnya cakupan geografis, termasuk adanya afiliasi international; dan iv banyaknya jumlah staf audit dalam suatu KAP Firth dan Tan, 1998. Ukuran KAP dalam penelitian ini tidak dibedakan dengan kategori big four dan non big four , tetapi diproksi dengan banyaknya partner yang berafiliasi pada KAP tersebut yang ditinjau dari banyaknya partner akuntan public yang terdaftar pada KAP yang ada di Indonesia Direktori KAP. AAA Financial Accounting Commite 2000 menyatakan bahwa kualitas audit ditentukan oleh 2 hal yaitu kompetensi dan independensi. DeAngelo 1981 berpendapat bahwa kedua kualitas itu hanya dimiliki oleh kantor akuntan yang berukuran besar Big 8 pada zaman itu. KAP yang besar biasanya mempunyai sumber daya yang lebih banyak dan lebih baik untuk melatih auditor mereka, membiayai auditor ke berbagai pendidikan profesi berkelanjutan, dan melakukan pengujian audit daripada KAP kecil sehingga dianggap lebih kompeten. Selain itu KAP yang besar dianggap lebih independen karena sudah mempunyai jaringan klien yang luas dan banyak sehingga mereka tidak tergantung atau tidak takut kehilangan klien. DeAngelo 1981 menyatakan bahwa kualitas audit yang dilakukan oleh akuntan publik dapat dilihat dari ukuran KAP. KAP yang berukuran besar dianggap lebih berkualitas dalam melakukan audit karena KAP besar memiliki sumber daya dan klien yang lebih banyak daripada KAP yang berukuran kecil. Selain itu karena reputasinya yang telah dianggap baik oleh masyarakat menyebabkan KAP yang berukuran besar akan melakukan audit dengan lebih berhati-hati. Sejalan dengan hal itu, hasil penelitian Damayanthi 2004, Francis commit to user Lampiran 3 Halaman 1 dan Yu 2009, Guna dan Herawaty 2010, serta Choi et al. 2010 menunjukkan bahwa ukuran KAP berhubungan positif dengan kualitas audit. Oleh karena itu, dirumuskan hipotesis alternatif berikut ini. Ha 1 : Ukuran KAP berpengaruh positif terhadap kualitas audit.

2.4 Masa Penugasan Audit dan Kualitas Audit