Uji Normalitas Uji Autokorelasi

commit to user Lampiran 3 Halaman 1 Output deskriptif statistik dengan menggunakan SPSS 18. Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa jumlah observasi N adalah 119. Ukuran KAP yang diwakili oleh Size menunjukkan bahwa Size tertinggi adalah sebesar 50,00 patner dan terendah 2,00 patner dengan nilai mean 22,4706 dan standar deviasi 13,71862. Masa penugasan audit yang diproksikan dengan audit Tenure memiliki nilai tertinggi sebesar 5,00 tahun dan nilai terendah 1,00 tahun dengan nilai rata- rata 3,4370 dan standar deviasi 1,38783. Komite audit memiliki nilai tertinggi 4,00 orang dan nilai terendah 2,00 orang dengan nilai rata-rata 2,9496 dan standar deviasi 0,42881. Audit spesialisasi industri yang di proksikan dengan AIS memiliki nilai maksimal 1,00 dan nilai minimal 0,00 dengan nilai mean 0,7143 dan standar deviasi 0,45366. Kualitas audit diproksikan dengan nilai absolut memiliki nilai maksimal 1,01 dan minimal 0,00, dengan nilai mean 2,2847, dan standar deviasi 0,31002. Return saham diproksikan dengan RET memiliki nilai maksimal 0,14 dan minimal -0,13 dengan nilai mean 0,0134, dan standar deviasi 0,05220.

4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik

4.3.1 Persamaan Regresi Pertama

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk screening terhadap normalitas data yang bertujuan jika terdapat normalitas, maka residual akan terdistribusi secara normal dan independen. Lewat pengamatan nilai residual dapat diketahui apakah variabel-variabel yang akan diteliti berdistribusi secara normal atau tidak. Untuk commit to user Lampiran 3 Halaman 1 mendekteksi normalitas data dilakukan dengan uji kolmogorov-smirnov . Hasilnya seperti yang diperlihatkan pada tabel 4.2 di bawah ini. hasil uji normalitas distribusi normal. Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Variabel Kolmogorov Smirnov Z ρ Value Keterangan Unstandarized Residual 0.855 0.458 Normal Sumber: data sekunder diolah, 2012 Dari uji normalitas tersebut, didapatkan nilai kolmogorov-smirnovZ sebesar 0,855 dengan signifikansi 0,458. Dari nilai tersebut terlihat bahwa tingkat signifikansi diatas 0,05 atau 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

b. Uji Autokorelasi

Untuk mengetahui apakah model regresi linier terjadi korelasi antara periode pengamatan yang berurutan menurut waktu data runtut time series . Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya, Ghozali, 2011. Untuk mendekteksi ada tidaknya autokorelasi maka dilakukan uji autokorelasi dengan uji durbin – watson DW test. Berdasarkan hasil pengujian, didapatkan nilai durbin watson sebesar 1,831. Nilai ini berada diantara d U dan 4- d U , dengan nilai d U 1.758 dan nilai 4-d U 2.25. Maka dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi. Hasilnya seperti yang diperlihatkan pada tabel 4.3 dibawah ini. Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi Nilai d U 4-d U durbin – watson Keterangan commit to user Lampiran 3 Halaman 1 1.758 2.25 1.831 Tidak terjadi autokorelasi Sumber: data sekunder diolah, 2012. c. Uji Multikolinieritas Uji multikolonieritas dilakukan untuk mendeteksi apakah terjadi korelasi antar variabel bebas. Hasil uji ini diuraikan pada tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4 Hasil Pengujian Multikolinieritas Variabel Tolerance VIF Ukuran KAP Size 0.961 1.040 Tenure Audit 0.965 1.036 Komite Audit AIS 0.967 0.971 1.035 1.030 Sumber: data sekunder diolah, 2012 Hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0.10, dan hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor VIF juga menunjukkan hal yang sama, yaitu tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen Ghozali, 2011. Dari hasil pengujian yang diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen.

d. Uji Heteroskedastisitas