Hipotesis Pertama Hipotesis Kedua Hipotesis Ketiga

commit to user Lampiran 3 Halaman 1

4.5.4 Hipotesis Keempat

Hipotesis keempat Ha 4 menyebutkan bahwa spesialisasi auditor berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Hasil pengujian hipotesis Ha 4 menunjukkan nilai t sebesar 1,297 dengan nilai probability sebesar 0,197. Tingkat signifikansi ini lebih besar dari 0.05 sehingga Ha 4 tidak didukung, yang berarti spesialisasi auditor secara statistik tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

4.5.5 Hipotesis Kelima

Hipotesis kelima Ha 5 menyatakan bahwa discretionary accruals berpengaruh negatif terhadap return saham. Hasil pengujian hipotesis Ha 5 menunjukkan nilai t sebesar 6,057 dengan nilai koefisien regresi 0,082 sehingga Ha 5 tidak didukung. Hasil statistik ini tidak sesuai dengan hipotesis karena menunjukan parameter positif. Meskipun demikian berarti model ini dapat digunakan untuk memprediksi tingkat kinerja saham perusahaan.

4.6 Pembahasan

4.6.1 Hipotesis Pertama

Hasil penelitian menunjukan bahwa ukuran KAP berpengaruh secara positif terhadap kualitas audit. Ini ditunjukan dengan parameter negatif yang berarti semakin tinggi ukuran KAP maka DAC semakin menurun, yang berarti kualitas audit meningkat. Artinya ukuran KAP menentukan kualitas audit. Dengan demikian kualitas KAP yang pengukurannya berdasarkan jumlah patner akuntan publik AP terbukti dapat meningkatakan kualitas audit. Hasil penelitian commit to user Lampiran 3 Halaman 1 ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Choi et al. 2010, yang menunjukan bahwa ukuran KAP berpengaruh terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini juga memperkuat hasil penelitian DeAnggelo 1981 ukuran KAP berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Dengan demikian perkiraan bahwa KAP menentukan hasil audit dapat dibuktikan.

4.6.2 Hipotesis Kedua

Hasil penelitian menunjukan bahwa audit tenure berpengaruh secara positif terhadap kualitas audit. Ini ditunjukan dengan parameter negatif yang berarti semakin tinggi audit tenure maka DAC semakin menurun, yang berarti kualitas audit meningkat. Hasil penelitian menunjukan bahwa audit tenure berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ghosh et al . 2005 yang menyimpulkan bahwa lamanya keterikatan KAP dengan klien akan meningkatkan kualitas audit. Francis et al . 2009 juga dalam penelitianya menyimpulkan bahwa tingkat discretionary accruals menurun yang diartikan bahwa kualitas audit meningkat sesuai dengan lamanya masa penugasan. Dengan demikian maka hasil statistik penelitian ini memperkuat hipotesis yang mengatakan semakin lama audit tenure maka kualitas audit akan bertambah sebab auditor akan semakin memahami karakteristik perusahaan klien.

4.6.3 Hipotesis Ketiga

Hasil penelitian menunjukan bahwa komite audit berpengaruh secara positif terhadap kualitas audit. Ini ditunjukan dengan parameter negatif yang berarti semakin tinggi audit tenure maka DAC semakin menurun, yang berarti commit to user Lampiran 3 Halaman 1 kualitas audit meningkat. Hasil penelitian ini didukung oleh Damayanthi 2003 yang mengatakan bahwa Tindakan manajemen melalui metode akuntansi yang ditentukan sendiri accruals memberikan peluang perusahaan mengatur laba yang dilaporkan untuk tujuan tertentu. Untuk mengurangi tindakan manajemen laba dibutuhkan pihak independen yaitu komite audit dan audit ekternal yang berkualitas yang mampu memonitor tindakan manajemen. Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian Bradbury et al . 2004 yang menyimpulkan adanya komunikasi formal antara komite audit, auditor internal dan auditor eksternal akan menjamin proses audit internal dan eksternal dilakukan dengan baik. Dengan demikian keberadaan komite audit dapat mengurangi risiko audit dan akan meningkatkan kualitas audit. Hal ini bisa dipahami karena keberadaan komite audit dapat mengurangi tindakan apportunistic manajemen sehingga tingkat discretionary accruals mengalami penurunan atau dengan kata lain kualitas audit meningkat.

4.6.4 Hipotesis Keempat