commit to user Lampiran 3
Halaman 1
2.7 Teori Sinyal
Signaling Theory
Secara umum, sinyal diartikan sebagai isyarat yang dilakukan oleh perusahaan manajer kepada pihak luar investor. Sinyal tersebut dapat berwujud
berbagai bentuk, baik yang secara langsung dapat diamati maupun yang harus dilakukan penelaahan lebih mendalam untuk dapat mengetahuinya Gumanti,
2009.
Singnaling theory
menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan informasi laporan keuangan pada pihak eksternal, karena
terdapat asimetri informasi
Asymmetri Information
antara perusahaan dan pihak luar. Perusahaan mengetahui lebih banyak mengenai perusahaan dan prospek
yang akan datang daripada pihak luar investor, kreditor. Salah satu cara untuk mengurangi informasi asimetri adalah dengan memberikan sinyal pada pihak luar,
salah satunya berupa informasi keuangan yang dapat dipercaya dan akan mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan yang akan datang
Wolk, Tearney, dan James 2000. Perusahaan yang berisiko lebih tinggi bisa saja memilih untuk menggunakan auditor dengan kualitas yang lebih baik. Reputasi
auditor yang lebih baik pada masa lalu bisa saja digunakan oleh klien yang memiliki proyek yang berisiko tinggi dan tidak terlalu menguntungkan sebagai
sinyal bahwa proyek perusahaan tidak terlihat berisiko. Perusahaan berekspektasi bahwa publik akan menganggap perusahaan yang bersedia diaudit oleh KAP yang
lebih besar - yang berarti memiliki sumber daya yang lebih besar adalah
commit to user Lampiran 3
Halaman 1
perusahaan yang menguntungkan. Hal sebaliknya terjadi pada perusahaan yang memilih diaudit oleh KAP yang lebih kecil Watkins
et al
., 2004. Lebih lanjut Gumanti 2009 menyatakan bahwa apapun bentuk atau jenis
dari sinyal yang dikeluarkan, semuanya dimaksudkan untuk menyiratkan sesuatu dengan harapan pasar atau pihak eksternal akan melakukan perubahan penilaian
atas perusahaan. Artinya, sinyal yang dipilih harus mengandung kekuatan informasi
information content
untuk dapat merubah penilaian pihak eksternal perusahaan.
Gumanti 2009 menyajikan suatu ilustrasi sederhana tentang pentingnya sinyal untuk membedakan kualitas antara satu perusahaan dengan perusahaan lain.
Perusahaan yang secara kualitas memang lebih bagus dituntut untuk lebih kreatif dan berani dalam menggunakan sinyal-sinyal tertentu yang menyiratkan bahwa
mereka memang bagus dan tidak dapat disamakan dengan perusahaan lain yang tidak bagus. Salah satu metode yang dapat dilakukan oleh manajer adalah dengan
menerapkan sebuah sinyal yang mungkin cukup mahal tetapi masih dapat dilakukan
affordable
oleh perusahaan mereka sehingga akan sangat sulit untuk dilakukan atau ditiru oleh perusahaan yang berkualitas rendah karena terlalu
mahal bagi perusahaan tersebut. Sinyal yang di isyaratkan oleh perusahaan dapat berbentuk sinyal mahal
costly signaling
atau sinyal murah
costless signaling
. Menurut literatur, sinyal mahal Spence, 1973, jika biaya sinyal lebih tinggi bagi perusahaan yang berciri
jelek daripada perusahaan yang berciri bagus, maka perusahaan yang berciri jelek
commit to user Lampiran 3
Halaman 1
tidak akan menirunya. Untuk itu, sinyal yang ditujukan harus sangat berarti
credible
dan tidak mudah ditiru. Teori signal juga dapat membantu pihak perusahaan
agent
, pemilik
principal
dan pihak luar perusahaan mengurangi asimetri informasi dengan menghasilkan kualitas atau integritas informasi laporan keuangan. Untuk
memastikan pihak-pihak yang berkepentingan menyakini keandalan informasi keuangan yang disampaikan pihak perusahaan
a gent
, perlu mendapatkan opini dari pihak lain yang bebas memberikan pendapat tentang laporan keuangan.
Dalam konteks kualitas audit, sinyal opini bebas yang diberikan oleh kantor akuntan publik KAP merupakan sinyal yang mencerminkan keandalan
informasi keuangan yang dihasilkan perusahaan yang telah di audit. Kualitas kantor akuntan publik KAP juga dapat memberikan sinyal kepercayaan pihak
perusahaan
agent
, pemilik
principal
, dan
pihak-pihak lain
yang berkepentingan atas legalitas dan integritas opini bebas yang dikeluarkan akuntan
Jam’an, 2008. Hal ini sejalan dengan pernyataan Epstein dan Geiger 1994 yang menyatakan bahwa investor dan pemakai laporan keuangan mengakui
manfaat audit dalam pelaporan keuangan. Integritas informasi laporan keuangan yang mencerminkan nilai
perusahaan merupakan sinyal positif yang dapat mempengaruhi opini investor dan kreditor atau pihak-pihak lain yang berkepentingan. Laporan keuangan seharusnya
memberikan informasi yang berguna bagi investor dan kreditor untuk membuat keputusan investasi, kredit dan keputusan sejenis lainya. Sehubungan dengan hal
ini pihak auditor dianggap menjadi pihak independen yang akan memberikan
commit to user Lampiran 3
Halaman 1
opini terhadap laporan keuangan perusahaan sehingga investor maupun kreditor dapat mengambil keputusan yang tepat dalam berinvestasi. Hal ini jelas bahwa
opini auditor merupakan sinyal dari suatu perusahaan. Ardiati 2005 menyatakan pengaruh manajemen laba
dan
return
saham lebih besar untuk perusahaan yang diaudit KAP besar daripada perusahaan yang
diaudit KAP kecil. Selain itu penggunaan auditor independen tertentu dapat menghasilkan kualitas audit yang tinggi sehingga memberikan sinyal positif
kepada pihak luar. Kualitas audit yang semakin baik dapat meningkatkan kredibilitas laporan keuangan auditan dan kepercayaan investor meningkat.
Dengan kata lain, kualitas audit memberikan sinyal positif terhadap harga saham, sehingga dapat dikembangkan hipotesis berikut ini.
Ha
5
:
Discretionary accruals
berpengaruh negatif terhadap
return
saham.
2.8 Kerangka Pemikiran