Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

commit to user Lampiran 3 Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Kualitas audit merupakan topik yang hangat antara akuntan berpraktik dan pengambilan kebijakan di Amerika Serikat dan berbagai tempat lainnya Olivero, 2007. Hal itu juga dibuktikan dengan masih banyaknya jurnal yang mempublikasikan penelitian tentang kualitas audit seperti: penelitian yang dilakukan oleh Jordan, Clark dan Hames 2010, Ethridge dan Marsh 2010, dan Choi, Kim dan Zang 2010. Kualitas audit yang dihasilkan akuntan publik juga tengah mendapat sorotan dari masyarakat terkait dengan banyaknya kasus seperti kasus yang menimpa Enron, Andersen, Xerox, WorldCom, Tyco, Global Crossing, Adelphia dan Walt Disney, serta Akuntan Publik Justinus Aditya Sidharta yang diindikasi melakukan kesalahan dalam mengaudit laporan keuangan PT. Great River Internasional, Tbk. Dengan merebaknya skandal keuangan baik domestik maupun manca negara tersebut, memicu pertanyaan tentang bagaimana kualitas audit yang dihasilkan oleh akuntan publik dalam mengaudit laporan keuangan klien. Sampai sekarang masalah kualitas audit masih sering membingungkan. Penelitian kualitas audit yang menggunakan proksi auditor kategori big five dan non big five telah gagal menjelaskan masalah ini. Kasus Enron yang mengalami kesulitan keuangan secara tiba-tiba ternyata melibatkan auditor kategori big five . Dengan demikian auditor karegori big five tidak dapat menjamin adanya standar audit berkualitas. Padahal selama ini riset akademis paling banyak menggunakan commit to user Lampiran 3 Halaman 1 proksi kualitas audit ukuran kantor Akuntan Publik. Hal itulah yang menjadi alasan mengapa kualitas audit perlu diteliti lebih lanjut. Walaupun disadari bahwa kualitas audit sangat penting bagi kelancaran sistem perekonomian suatu negara, terutama bagi aktivitas investasi di pasar modal, namun terdapat satu permasalahan utama dalam menentukan tinggi rendahnya kualitas audit, yaitu menemukan metode yang handal untuk mengukur kualitas audit secara akurat Wibowo dan Rossieta, 2009. Berbagai penelitian dan metode dalam mengukur kualitas audit telah dilakukan. Behn , Uhol dan Rang 2008; dan Jordan et al. 2010 menggunakan proksi dikotomi KAP Kantor Akuntan Publik yang besar dan KAP yang kecil untuk mengukur kualitas audit, sedangkan Krishnan 2003; dan Mayangsari 2004 menggunakan proksi dikotomi spesialis industri dan non spesialis industri. Ada pula peneliti yang menggunakan proksi kualitas teknis dan kualitas layanan serta kombinasi ukuran auditor big dan non big dengan spesialis industri seperti Chen, Lin, dan Zhou 2005. Hasil Pertemuan G-20 The London Summit 2008 dalam menindaklanjuti krisis global yang terjadi pada tahun 2008 yang lalu merumuskan beberapa prioritas kunci yang menjadi perhatian bersama, salah satunya adalah mengenai reformasi sektor keuangan. Salah satu kebijakan penting yang dihasilkan terkait reformasi sektor keuangan adalah meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pelaporan keuangan dalam pasar modal, termasuk meningkatkan kualitas audit dari akuntan publik untuk menjamin keterbukaan dan akurasi informasi keuangan perusahaan. Akuntan publik adalah pihak yang dianggap mampu menjembatani commit to user Lampiran 3 Halaman 1 kepentingan pihak principal yaitu pemegang saham, terutama publik sebagai salah satu partisipan aktif dalam pasar modal dengan pihak agent , yaitu manajer sebagai pengelola keuangan perusahaan Wibowo dan Rossieta, 2009. Oleh karena itu, auditor harus mampu menghasilkan audit yang berkualitas yang akan berguna dalam pengambilan keputusan bagi para penggunanya. DeAngelo 1981 menunjukkan bahwa KAP yang besar akan berusaha untuk menyajikan kualitas audit yang lebih baik dibandingkan dengan KAP yang kecil. Teoh dan Wong 1993 juga memberikan bukti bahwa ERC Earnings Response Coefficient perusahaan yang menjadi klien pada KAP yang besar, secara statistik signifikan lebih besar dibandingkan perusahaan yang menjadi klien pada KAP yang kecil. Sejalan dengan penelitian DeAngelo 1981 sebelumnya, Hogan 1997; Teoh dan Wong 1993 mengidentifikasikan bahwa kantor auditor yang besar menunjukkan kredibilitas auditor yang semakin baik, yang berarti kualitas audit yang dilakukan semakin baik pula. Akan tetapi, hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Maradona 2009. Maradona 2009 menyatakan bahwa berdasarkan hasil penelitiannya di Indonesia kualitas audit KAP Big Four lebih rendah daripada KAP Non Big Four. Jadi masih terdapat kelompok yang menyatakkan bahwa tidak terdapat perbedaan dalam kualitas audit. Selain itu berbeda dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan kualitas audit dimana KAP yang besar menyajikan kualitas audit yang lebih baik dibandingkan dengan KAP yang kecil, realita di lapangan justru tidak selalu demikian. Arthur Andersen yang termasuk dalam KAP big five commit to user Lampiran 3 Halaman 1 saat itu terlibat skandal Enron, sehingga banyak pihak telah menyangka bahwa kualitas audit telah mengalami penurunan walaupun pernyataan ini perlu dikaji lebih lanjut lagi. DeAngelo 1981 mendefinisikan kualitas audit sebagai segala kemungkinan joint probability dimana seorang auditor akan menemukan dan melaporkan salah saji material dalam laporan keuangan klien yang diaudit. Kemungkinan dimana auditor akan menemukan salah saji tergantung pada kualitas pemahaman auditor kompetensi sementara tindakan melaporkan salah saji tergantung pada independensi auditor. Sementara itu AAA Financial Accounting Commite 2000 menyatakan bahwa kualitas audit ditentukan oleh dua hal yaitu kompetensi dan independensi. Kedua hal tersebut berpengaruh langsung terhadap kualitas audit. DeAngelo 1981 berpendapat bahwa kualitas audit berupa kompetensi dan independensi itu hanya dimiliki oleh kantor akuntan yang berukuran besar Big pada zaman itu. KAP yang besar biasanya mempunyai sumber daya yang lebih banyak dan lebih baik untuk melatih auditor mereka, membiayai auditor ke berbagai pendidikan profesi berkelanjutan, dan melakukan pengujian audit daripada KAP kecil sehingga dianggap lebih kompeten. Selain itu KAP yang besar dianggap lebih independen karena sudah mempunyai jaringan klien yang luas dan banyak sehingga mereka tidak tergantung atau tidak takut kehilangan klien. Kemudian DeAngelo 1981 juga berpendapat bahwa kualitas jasa audit dapat terpenuhi dengan semakin panjangnya masa penugasan audit audit tenure , commit to user Lampiran 3 Halaman 1 karena auditor dapat terus menggunakan teknologi dan pengetahuan audit yang telah diperoleh selama menjalankan audit pada periode sebelumnya dan memberikan jasa secara konsisten. Walaupun DeAngelo 1981 tidak secara eksplisit menyatakan bahwa kualitas audit berkorelasi dengan jangka waktu tertentu sebagai masa optimal penugasan audit, namun dia berargumen bahwa berbagai manfaat akan hilang jika masa penugasan audit hanya dilakukan dalam waktu yang relatif singkat. Selanjutnya Antle dan Nalebuff 1991 menyatakan bahwa laporan audit harus dipandang sebagai laporan bersama antara auditor dengan manajemen perusahaan. Oleh karena itu kualitas audit juga tidak hanya dipengaruhi oleh auditor, melainkan oleh auditee juga. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, maka dalam penelitian ini penulis juga memasukkan keberadaan komite audit yang merupakan variabel yang berasal dari internal perusahaan auditee sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas audit. Hal ini juga didukung oleh Moizer, Petters, dan Turley 1989 yang menyatakan bahwa beberapa risiko berhubungan dengan kinerja suatu audit, sedangkan risiko audit terdiri dari risiko bawaan, risiko pengendalian, dan risiko deteksi. Dari ketiga risiko audit tersebut, dua risiko yakni risiko bawaan dan risiko pengendalian bersumber dari internal perusahaan auditee . Kualitas kantor akuntan publik KAP juga dapat memberikan signal kepercayaan pihak perusahaan agent , pemilik principal , dan pihak-pihak lain yang berkepentingan atas legalitas dan integritas opini bebas yang dikeluarkan akuntan Jam’an, 2008. Kualitas audit yang tinggi memberikan sinyal positif commit to user Lampiran 3 Halaman 1 kepada pihak luar serta dapat meningkatkan kredibilitas laporan keuangan auditan dan kepercayaan investor meningkat. Dengan kata lain, kualitas audit memberikan sinyal positif terhadap harga saham.

1.2 Perumusan Masalah