commit to user
1
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sastra merupakan tempat pelampiasan ekspresi diri seseorang. Sastra bersifat bebas bagi siapapun, karena tidak ada batasan dalam sastra. Siapapun
diperbolehkan ikut ambil bagian dalam sastra. Di dalam perkembangan sastra manusialah yang sangat berperan. Manusia mempunyai tanggung jawab penuh
dan peran yang sangat penting. Tidak ada sastra yang lahir tanpa campur tangan dari manusia. Sastra akan berkembang jika masyarakatnya mempunyai daya
kreasi. Kreasi adalah ulah cipta yang murni, menciptakan sesuatu yang belum pernah ada, di mana pun di masa apapun, di samping kreativitas murni yang
kondisional yang masih diukur dengan tempat dan waktu. Berdasarkan kenyataan itu, manusia berperan aktif dalam sastra yakni, sebagai pencetus ide atau gagasan.
Manusia dapat menciptakan karya sastra karena adanya kehidupan. Oleh karena itu, antara manusia, karya sastra dan kehidupan berjalan beriringan. Ketiganya
mempunyai hubungan timbal balik yang saling berpengaruh. Dengan demikian, terlihat jelas bahwa manusia merupakan pendukung utama dan pelaku utama yang
menentukan kehidupan sastra. Sastra
lahir disebabkan
oleh dorongan
dasar manusia
untuk mengungkapkan dirinya dan menaruh perhatian pada dunia realitas yang
berlangsung setiap waktu dan setiap zaman. Sastra diharapkan dapat memberikan kepuasan bagi pembacanya, karena tujuan utama dari sebuah karya satra adalah
memberikan kesan estetik dan kepuasaan.
commit to user
2
Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang diterima kehadirannya dalam kehidupan manusia sebagai salah satu realitas sosial budaya. Sebagai
realitas sosial budaya sastra merupakan gambaran atau cerminan kehidupan manusia secara nyata. Berdasarkan hal itu, tidak mustahil ada persamaan tokoh
dan cerita dengan kehidupan nyata. Namun, dalam suatu sastra tokoh dan cerita itu diolah dengan daya imajinasi yang tinggi dan sengaja dibuat untuk menarik
perhatian masyarakat sebagai sasaran utama karya sastra. Prosa fiksi sebagai salah satu jenis karya satra banyak menghadirkan
cerita-cerita yang mengangkat masalah kehidupan manusia dalam interaksinya dengan lingkungan dan sesama, interaksinya dengan dirinya sendiri, serta
interaksinya dengan Tuhan. Fiksi merupakan hasil dialog dan reaksi pengarang terhadap lingkungan dan kehidupan. Meskipun fiksi merupakan hasil khayalan,
tidak benar jika fiksi sebagai hasil lamunan semata. Melainkan dilakukan dengan penghayatan dan perenungan secara teratur. Perenungan yang dilakukan terhadap
kehidupan serta perenungan yang dilakukan penuh kesadaran dan tanggung jawab.
Novel merupakan salah satu bentuk karya sastra yang termasuk dalam prosa fiksi. Menurut Herman J. Waluyo dan Nugraheni Ekowardani 2009: 1
prosa fiksi yaitu jenis prosa yang dihasilkan dari proses imajinasi. Imajinasi merupakan daya khayal pengarang yang dituangkan dalam cerita. Meskipun
berasal dari proses imajinasi pengarang, prosa fiksi terutama novel juga terbentuk melalui pengalaman pengarang yang dituangkan dalam cerita. Jadi, pada dasarnya
novel merupakan salah satu jenis prosa fiksi yang melibatkan pengalaman
commit to user
3
pengarang berdasarkan kenyataan yang ada. Pengalaman pengarang itu kemudian dituangkan ke dalam cerita dalam novel melalui tokoh-tokoh yang ada dalam
novel. Cerita akan muncul jika ada suatu konflik atau masalah. Masalah yang muncul bisa berupa masalah sosial, perbedaan cara pandang, tekanan batin yang
dialami tokoh, atau masih banyak masalah yang bisa dimunculkan. Berdasarkan hal itu, maka perlu adanya pemaparan tentang penokohan yang ada dalam novel
hal ini dimaksudkan untuk mengetahui tokoh beserta karakter yang dimilikinya. Untuk memunculkan masalah pada tokoh utama membutuhkan tokoh-tokoh lain
sehingga masalah yang muncul menjadi menarik. Cerita akan menarik jika disajikan dengan menceritakan hidup para pelakunya secara luar biasa. Penulis
berimajinasi dengan penuh untuk menciptakan cerita dengan karakter para tokohnya yang melekat.
Novel dibangun oleh dua unsur yakni unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra dari dalam
novel itu sendiri yang meliputi tema, tokoh dan penokohan, alur, setting, dan sudut pandang. Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang membangun
karya sastra dari luar novel, seperti aspek psikologi, sosiologi, dan biografi pengarang. Dalam menganalisis sebuah novel terlebih dahulu yang harus
dianalisis adalah unsur intrinsik. Karena untuk menganalisis unsur ekstrinsik dibutuhkan analisis unsur intrinsik. Unsur intrinsik yang menjadi tinjauan kajian
penelitian adalah penokohan dengan memanfaatkan unsur ekstrinsiknya pada aspek psikologi. Berdasarkan hal itu, ada hubungan antara sastra dengan psikologi
sastra yang meliputi hubungan psikologi watak tokoh dalam karya sastra,
commit to user
4
psikologis pembaca sebagai penikmat karya sastra, dan psikologis penulis ketika melakukan proses kreatif. Oleh sebab itu, unsur intrinsik merupakan unsur yang
sangat penting dalam menentukan sebuah isi novel. Pendekatan psikologi sastra digunakan untuk mengkaji novel
Cinta Suci Zahrana
karena sebuah novel diciptakan pengarang dengan tokoh dan karakter yang melekat. Dalam hal ini, tokoh dicipakan pengarang dengan keadaan jiwa
tertentu ketika menghadapai masalah. Selain itu, novel
Cinta Suci Zahrana
sarat akan keadaan jiwa tokoh yang mengalami masalah dengan dirinya sendiri.
Pada dunia pendidikan novel juga menjadi salah satu materi yang dibahas dalam kegiatan belajar mengajar terutama pada tingkat sekolah dasar dan sekolah
menengah. Dalam dunia pendidikan novel dibahas panjang lebar mengenai unsur intrinsik maupun unsur ekstrinsik. Namun, yang paling penting dalam materi
novel di sekolah adalah nilai-nilai yang dapat dipetik yaitu nilai pendidikan. M. Marshanda Soenarsyah Hady 2006: 42 pendidikan dalam arti luas bertujuan
untuk menjadikan si pendidik berkemampuan tentang ilmu, olah seni, iman taqwa dan terwujud dengan budi pekerti yang luhur sebagai amaliyah.
Cinta Suci Zahrana
adalah sebuah novel yang menceritakan seorang gadis yang sangat ambisius untuk meraih pendidikan tinggi, gelar, serta berbagai
penghargaan dunia. Tetapi, dengan segala ambisius yang ingin dicapainya dia justru melupakan pernikahan sampai usianya menginjak tiga puluh empat tahun
sehingga hatinya bergejolak. Cerita dalam novel
Cinta Suci Zahrana
sangat relevan dengan keadaan sekarang. Karena itu, mendekati novel
Cinta Suci
commit to user
5
Zahrana
karya Habiburrahman El-Shirazy digunakan pendekatan psikologi sastra dengan memanfaatkan teks.
Sebagai penulis Habiburrahman El-Shirazy memasukkan nilai-nilai pendidikan melalui tingkah laku, sikap, dan kepribadian melalui tokoh-tokoh yang
ada dalam cerita. Hal ini ditujukan agar pembaca mampu memahami nilai-nilai yang terkandung dalam novel untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehari-
hari. Habiburrahman El Shirazy adalah novelis asal Semarang dengan berbagai
karya yang sudah diakui keberadaannya. Sebagai seorang novelis Habiburrahman El Shirazy menjadi sastrawan peraih penghargaan Sastra Nusantara tingkat Asia
Tenggara. Sebagian besar novel yang ditulisnya adalah novel pembangun jiwa seperti novel
Cinta Suci Zahrana
,
Bumi Cinta
,
Cinta Suci Zahrana, Ayat-ayat Cinta
dan masih banyak novel karya-karyanya sebagai pembangun jiwa. Sebagai sebuah novel pembangun jiwa novel
Cinta Suci Zahrana
mampu mendorong penikmat novel untuk tetap bersemangat dan berusaha dalam keadaan apa pun
demi sebuah cita-cita yang diharapkan.
B. Rumusan Masalah