commit to user
103
contoh yang baik untuk para pembaca sehingga lebih memeperhatikan apa yang ada di lingkungan sekitarnya.
d. Nilai Pendidikan Estetis
Nilai pendidikan estetis dapat ditengarai berdasarkan karya sastra itu mampu menghidupkan atau memperbarui pengetahuan pembaca, menuntunnya
melihat berbagai kenyataan kehidupan, dan memberikan orientasi baru terhadap hal yang dimiliki, karya itu mampu membangkitkan aspirasi pembaca untuk
berpikir, berbuat lebih banyak, dan berkarya lebih baik bagi penyempurnaan kehidupan, dan karya itu mampu memperlihatkan peristiwa kebudayaan, sosial,
keagamaan, yang berkaitan dengan peristiwa masa kini dan masa depan.
e. Nilai Pendidikan Budaya
Budaya atau tradisi dapat diartikan sebagai cara atau kelakuan yang sudah menjadi kebiasaan suatu golongan masyaarakat tertentu dalam suatu wilayaj.
Kebiasaan yang dimaksud seringkali sudah mendarahdaging dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Selain itu, pola pikir atau cara pandang
masyarakat terhadap perspektif kehidupan juga menjadi bagian dari sistem budaya.
Nilai budaya dalam novel ini dapat diambil dari kebiasaan dan pola pikir dari para tokoh dan masyarakat yang menjadi latar cerita. Seperti yang
ditunjukkan oleh tata cara pernikahan khas Semarang. Selain itu, nilai budaya juga ditunjukkan dengan pola pikir yang mengatakan bahwa ketika seseorang belum
menikah sampai usia yang dianggap matang maka dia akan menjadi bahan perbincangan sebagai perawan tua.
commit to user
104
Hal tersebut menunjukkan bahwa ketika ilmu berkembang maka, dia tidak akan secara langsung menghapus budaya yang hidup dan melekat pada suatu
tempat.
f. Nilai Pendidikan Karakter
Seseorang dikatakan berkarakter jika telah berhasil dan menyerap nilai dan keyakinan yang dikehendaki masyarakat serta digunakan sebagai kekuatan dalam
hidupnya. Keyakinan itu timbul dari berbagai nilai yang ada dalam masyarakat dan akan melekat pada diri individu setiap manusia.
Karakter adalah kualitas atau kekuatan mental atau moral, akhlak atau budi pekerti individu yang merupakan kepribadian khusus yang menjadi pendorong
atau penggerak serta yang membedakan dengan individu lain.itu.
commit to user
105
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
1. Penokohan Novel
Cinta Suci Zahrana
Karya Habiburrahman El Shirazy
Tokoh dan penokohan yang ada dalam novel
Cinta Suci Zahrana
menggambarkan tokoh dan penokohan dengan berbagai karakter. Karakter yang melekat pada tokoh menggambarkan penokohan yang dimiliki. Tokoh-tokoh itu,
diciptakan pengarang dengan katakterisasi yang berbeda. Zahrana yang digambarkan sebagai wanita yang ambisius, cerdas, pantang menyerah, namun
pada suatu kondisi tertentu Zahrana mengalami kondisi putus asa yang luar biasa. Lina sebagai sahabat karib Zahrana adalah sosok sahabat yang selalu
membantu Zahrana setiap saat. Hal ini menunjukkan bahwa Lina memiliki jiwa sosial yang tinggi.
Pak Munajat dan Bu Nuriyah adalah orang tua Zahrana, sama seperti orang tua lainnya Pak Munajat dan Bu Nuriyah juga menginginkan anaknya untuk
segera menikah. Meskipun sangat mendambakan putrinya menikah Pak Munajat dan Bu Nuriyah membebaskan Zahrana memilih calon suami yang tepat bagi
dirinya. Pak Sukarman adalah Dekan fakultas teknik Universitas Mangunkarsa.
Dia adalah orang pendendam dan tidak pernah instropeksi diri. Selain Pak Sukaraman orang yang ada di Universitas Mangunkarsa adalah
Bu Merlin, sebagai bawahan Pak Karman, Bu Merlin melakukan apa saja yang dikehendaki Pak Sukarman. Termasuk melamar Zahrana untuk Pak Sukarman.