Tingkat Kesukaran Deskripsi Teori
yang menguasai kompetensi dengan peserta didik yang kurang menguasai kompetensi.
Menurut Suharsimi Arikunto 2012: 227 cara menentukan daya pembeda, perlu dibedakan antara kelompok kecil kurang dari 100 orang
dan kelompok besar 100 orang ke atas. a.
Kelompok kecil Seluruh kelompok testee dibagi menjadi dua sama besar, 50
kelompok atas dan 50 kelompok bawah. Seluruh pengikut tes, dideretkan mulai dari skor teratas sampai terbawah, lalu dibagi dua.
b. Kelompok besar
Mengingat biaya dan waktu untuk menganalisis, maka untuk kelompok besar biasanya hanya diambil kedua kutubnya saja, yaitu
27 skor teratas sebagai kelompok atas J
A
dan 27 skor terbawah sebagai kelompok bawah J
B
. Untuk menghitung Daya Pembeda soal pilihan ganda digunakan
rumus sebagai berikut:
Keterangan: D
: Daya Pembeda J
: jumlah peserta tes J
A
: banyaknya peserta kelompok atas J
B
: banyaknya peserta kelompok bawah B
A
: banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar B
B
: banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar P
A
: proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P sebagai indeks kesukaran
P
B
: proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Suharsimi Arikunto, 2012: 228
Untuk menghitung Daya Pembeda soal uraian digunakan rumus sebagai berikut:
IDP
=
Keterangan: IDP
: Indeks Daya Pembeda Sukiman, 2012: 220
Klasifikasi Daya Pembeda adalah sebagai berikut: D = negatif
= semuanya tidak baik, sebaiknya dibuang D = 0,00 – 0,20 = jelek poor
D = 0,21 – 0,40 = cukup satistifactory D = 0,41 – 0,70 = baik good
D = 0,71 – 1,00 = baik sekali excellent
Suharsimi Arikunto, 2012: 232 Klasifikasi Daya Pembeda tersebut berarti bahwa semakin tinggi
indeks Daya Pembeda maka semakin mampu pula suatu soal dalam membedakan mana peserta didik yang berkemampuan tinggi dan mana
peserta didik yang berkemampuan rendah. Semakin tinggi Daya Pembeda suatu soal maka semakin baik pula soal tersebut.