B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat diketahui identifikasi masalah sebagai berikut :
1. Banyaknya kasus keuangan yang melibatkan profesi akuntan publik dan perusahaan, baik di luar negeri diantaranya kasus Enron yang melibatkan
The Big Five Arthur Andersen, serta kasus lain juga melibatkan perusahaan besar seperti Xerox, Worldcom, Tyco, Global Crossing,
Adelphia, Lehman Brother dan Walt Disney, maupun di dalam negeri seperti kasus PT Telkom, kasus audit umum yang dialami oleh PT Kereta
Api Indonesia PT KAI, kasus Mulyana W. Kusuma, kasus yang menimpa akuntan publik Justinus Aditya Sidharta yang diindikasi
melakukan kesalahan dalam mengaudit laporan keuangan PT. Great River Internasional, Tbk.
2. Perilaku tidak mematuhi etika profesi yang dilakukan oleh auditor karena kurangnya kemampuan dalam mengelola kecerdasan emosional dan
spiritual. 3. Kurangnya kecerdasan spiritual seperti kejujuran dan konsisten akan
kebenaran yang kurang dikelola dengan baik sehingga menyebabkan mudahnya pengaruh-pengaruh negatif masuk dan mempengaruhi nilai-
nilai kebaikan dan spiritualitas dalam diri seorang auditor. 4. Banyak KAP yang hanya mementingkan kecerdasan intelektual saja tanpa
memandang pentingnya kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual sebagai pendamping kecerdasan intelektual.
5. Rusaknya citra KAP karena kegagalan auditor dalam menjalankan tugasnya dan membuktikan bahwa masih belum optimalnya kompetensi,
kemampuan mengelola emosi, spiritualitas, dan pelaksanaan etika profesi oleh auditor.
6. Adanya tekanan dari klien mengakibatkan auditor mendapatkan perintah tidak tepat baik itu dari atasan ataupun dari klien cenderung akan
berperilaku menyimpang dari standar profesional.
C. Pembatasan Masalah
Mengingat banyak dan semakin kompleksnya permasalahan yang harus dipecahkan, maka penelitian ini hanya dibatasi pengaruh kecerdasan
emosional, kecerdasan spiritual dan tekanan klien terhadap kualitas audit.
D. Rumusan Masalah