bersosialisasi dengan baik terhadap kliennya, untuk dapat berhubungan dan bersosialisasi dengan baik maka dibutuhkan SQ yangg baik pula,
sehingga bila ingin menampilkan kualitas audit yang baik maka dibutuhkan Kecerdasan Spiritual yang baik pula. Pengaruh kecerdasan
spiritual dengan kualitas audit yaitu karena kecerdasan spiritual mengajarkan kita untuk mengekspresikan dan memberi makna pada setiap
tindakannya. Auditor yang memiliki SQ tinggi cenderung beretika baik dan memiliki kejujuran yang tinggi, hal ini sangat diperlukan untuk
melaporkan semua kesalahan klien bila ditemukan dalam auditnya, sehingga kualitas auditnya akan baik, karena sesuai dengan keadaan
sebenarnya, hal ini menunjukkan jika reputasi baik, maka kualitas auditnya pun akan baik.
Berdasarkan kajian teori yang telah dijabarkan, menurut peneliti jika dihubungkan dengan Kecerdasan Spiritual yang baik akan
berpengaruh positif terhadap Kualitas Audit.
3. Pengaruh Antara Tekanan Klien dengan Kualitas Audit
Pengaruh tekanan dari klien dengan kualitas audit yaitu ketika adanya pengaruh dari klien saat proses pemeriksaan serta tuntutan-tuntutan
yang diinginkan klien mempengaruhi opini auditor, yang sifatnya cenderung melanggar. Apabila auditor mendapatkan situasi tersebut,
sebaiknya tetap mengedepankan kode etik seorang auditor, karena tekanan klien yang cenderung melanggar dapat mengakibatkan kualitas audit tidak
dilaporkan sesuai fakta yang ditemukan. Dari penelitian Triana 2010,
menjelaskan bahwa semakin banyak tekanan klien yang diterima seorang auditor maka akan semakin besar pula pengaruhnya terhadap independensi
auditor tersebut. Hasil penelitian ini diperkuat oleh penelitian Pratiwi 2014 yang menemukan bahwa independensi secara signifikan
berpengaruh terhadap kualitas audit, menurutnya independensi seorang auditor dipengaruhi melalui lama hubungan dengan klien, tekanan dari
klien, telaah dari rekan auditor dan jasa non-audit. Berdasarkan keterkaitan antar variabel tekanan klien dan kualitas
auditor, maka peneliti memasukkan variabel tekanan klien sebagai hipotesis ketiga dalam penelitian ini.
4. Pengaruh Antara Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual,
Tekanan Klien dengan Kualitas Audit.
Secara bersama-sama kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, dan tekanan klien dapat mempengaruhi kualitas audit. Kualitas audit dapat
dikatakan baik jika auditor mampu melaporkan semua kesalahan klien, pemahaman terhadap sistem informasi akuntansi klien, komitmen yang
kuat dalam menyelesaikan audit, berpedoman pada prinsip auditing dan prinsip akuntansi dalam melakukan pekerjaan lapangan, tidak percaya
begitu saja terhadap pernyataan klien, dan memiliki sikap hati-hati dalam mengambil keputusan. Bila seorang auditor memiliki kecerdasan
emosional yang tinggi seperti mengenali diri, mampu mengendalikan diri, memiliki motivasi, mampu berempati, serta keterampilan dalam
besosialisasi, secara bersamaan memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi
Kecerdasan Emosional
X
1
Kecerdasan Spiritual X
2
Kualitas Audit Y
Tekanan Klien X
3
H
1
H
2
H
3
H
4
pula seperti kejujuran, keterbukaan, pengetahuan diri, fokus pada
kontribusi, dan kesadaran yang tinggi, serta tidak terpengaruh negatif oleh
tekanan dari klien, maka auditor tersebut dapat menstabilkan emosinya dengan baik, dan reputasinya baik, sehingga kualitas audit yang dihasilkan
baik.
D. Paradigma Penelitian