Pengenalan Warna Drs. Angelikus N. Koten, M.Pd NIP. 19560815 198711 1 001

Dalam mendiskusikan ukuran, anak-anak menggunakan suatu analog untuk menyatakan ukuran suatu benda seperti “kami membuat benteng yang sama besarnya seperti anjing saya”. Anak-anak memerlukan pengalaman dalam mengukur benda-benda agar mendapat konsep tentang ukuran benda yang akrab di sekitar mereka Carol Barbara,2008.

2.2.2. Manfaat Mengenal Ukuran

Ketika anak-anak memiliki kesempatan untuk melakukan pengukuran dengan membandingkan ukuran benda-benda dalam pengalaman-pengalaman langsungnya, dengan sendirinya anak mempelajari konsep pengukuran. Lewat pengalaman- pengalaman ini, anak-anak mengembangkan sebuah dasar kuat dalam konsep- konsep pengukuran yang akan membantu mereka menggunakan lebih banyak satuan-satuan standar untuk mengukur seperti mistar dan timbangan saat mereka berada di jenjang sekolah dasar Carol Barbara,2008.

2.3. Pengenalan Warna

2.3.1. Definisi Warna

Sanyoto dalam Mayang,2004 mendefenisikan warna secara fisik dan psikologis. Warna secara fisik adalah sifat cahaya yang dipancarkan, sedangkan secara psikologis sebagai bagian dari pengalaman indera penglihatan. Ali Nugraha dalam Benu,2013 mengatakan bahwa warna adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang dikenai cahaya tersebut. Terdapat tiga unsur yang penting dari pengertian warna, yaitu benda, mata dan unsur cahaya. Secara umum, warna didefinisikan sebagai unsur cahaya yang dipantulkan oleh sebuah benda dan selanjutnya diinterpretasikan oleh mata berdasarkan cahaya yang mengenai benda tersebut. Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa warna merupakan cahaya yang dipancarkan atau dipantulkan oleh benda-benda yang kemudian diterima oleh mata sebagai panca indera untuk mengartikannya. Teori Brewster dalam Benu,2013 mengemukakan bahwa Warna-warna yang ada di alam terdiri dari 4 kelompok warna yaitu warna primer, sekunder, tersier dan netral. 1. Warna Primer Warna primer adalah warna dasar yang tidak merupakan campuran dari warna- warna lain. Jenis warna primer yaitu merah, kuning dan biru. 2. Warna Sekunder Warna sekunder merupakan warna hasil pencampuran antara warna-warna primer dengan takaran yang sama dan merupakan hasil campuran dua warna primer. 3. Warna Tersier Warna tersier merupakan warna yang dihasilkan dari pencampuran antara salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder, misalnya warna merah dicampur dengan warna kuning menghasilkan warna jingga tua warna sekunder setelah itu warna kuning warna primer dicampur dengan warna jingga tua warna sekunder menghasilkan warna jingga kekuningan warna tersier. 4. Warna Netral Warna netral merupakan hasil pencampuran antara ketiga jenis warna dengan porsi yang sama.

2.3.2. Manfaat Mengenal Warna

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran anak usia dini disesuaikan dengan kurikulum PAUDTK. Di dalam kurikulum yang menjadi standar perkembangan anak mengenai 5 aspek perkembangan terdapat indikator-indikator perkembangan yang harus dicapai anak dalam rentang usia tertentu. Kemampuan anak mengenal Warna merupakan salah satu indikator aspek pengembangan kognitif yang harus dicapai anak. Menurut ahli pendidikan, mengenalkan warna kepada anak dapat membantu anak mengkonstruksikan pengetahuan anak berdasarkan objek dalam Mayang,2004. Usaha anak mengenal warna dapat dikembangkan dan ditingkatkan dalam kegiatan pembelajaran melalui bermain PlayDough di mana anak dapat mengenal jenis warna primer, sekunder, tersier dan netral yang terdapat dalam permainan adonan tersebut PlayDough. Kemampuan anak mengenal warna merupakan salah satu indikator perkembangan dalam bidang pengembangan kognitif yang harus dicapai anak usia 4-5 tahun. Anak belajar dan menanamkan pengetahuan yang diperoleh dalam benaknya bila ia menemukan sendiri kebenaran tentang sesuatu pengalaman belajar. Melalui kegiatan bermain PlayDough yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran, anak dapat menemukan sendiri pengetahuan mereka untuk mengenal jenis warna dengan kegiatan membuat adonan tepung yang berwarna-warni dari pencampuran warna primer dan dengan kegiatan itulah anak dapat menanamkan konsep warna dalam benaknya.

2.4. Karakteristik Pengenalan Bentuk, Ukuran dan Warna Bagi Anak Usia 4-

Dokumen yang terkait

BERMAIN DAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI.

0 1 8

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL DI TK PERTIWI 02 NGARGOYOSO KARANGANYAR Usulan Penelitian untuk Skripsi S-1 Pendidikan Anak Usia Dini.

0 2 9

UPAYA PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN BERMAIN MENGGUNTING DAN UPAYA PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN BERMAIN MENGGUNTING DAN MENEMPEL BENTUK-BENTUK GEOMETRI di TK ‘Aisyiyah II Makamhaji.

1 3 15

PENDAHULUAN UPAYA PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN BERMAIN MENGGUNTING DAN MENEMPEL BENTUK-BENTUK GEOMETRI di TK ‘Aisyiyah II Makamhaji.

0 1 7

MENANAMKAN KARAKTER ANAK USIA DINI MELALUI BERMAIN

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri, Ukuran dan Warna Melalui Metode Bermain Playdough pada Anak Usia Dini Kelompok A di TK Bangun Putra Tlogo,Tuntang

0 0 20

3.2. Subjek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri, Ukuran dan Warna Melalui Metode Bermain Playdough pada Anak Usia Dini Kelompok A di TK Bangun Putra Tlogo,Tuntang

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri, Ukuran dan Warna Melalui Metode Bermain Playdough pada Anak Usia Dini Kelompok A di TK Bangun Putra Tlogo,Tuntang

0 0 19

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI, UKURAN DAN WARNA MELALUI METODE BERMAIN PLAYDOUGH PADA ANAK USIA DINI KELOMPOK A DI TK BANGUN PUTRA TLOGO,TUNTANG SKRIPSI

0 4 15

DESKRIPSI MATA KULIAH PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

0 0 26