Dengan demikian dapat dipahami bahwa penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran atau ulasan secara menyeluruh tentang proses pengembangan
kemampuan mengenal konsep Bentuk, Ukuran dan Warna pada saat bermain PlayDough dengan cara mengembangkan konsep, menghimpun berbagai fakta atau kejadian dari
lapangan dan data yang diperoleh tidak melalui suatu pengujian atau pembuktian hipotesis melainkan data disajikan dengan mekanisme penyajian data secara deskriptif
kualitatif yang sistematis, empiris, kritis dan terkontrol berdasarkan tingkah laku
informan penelitian maupun keadaan lingkungan sekitar dan kondisi sosial yang ada. 3.2.
Informan Penelitian
Penentuan sampel dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat peneliti mulai memasuki lapangan dan selama penelitian berlangsung Emergent Sampling Design
dengan cara memilih orang tertentu yang dipertimbangkan akan memberikan data yang diperlukan, selanjutnya berdasarkan data atau informasi yang diperoleh dari sampel
sebelumya itu, peneliti dapat menetapkan sampel lainnya yang dipertimbangkan akan memberikan data yang lebih lengkap Lincoln Guba dalam Sugiyono, 2012.
3.3. Latar dan Kehadiran Peneliti Sebagai Instrumen
3.3.1. Latar Penelitian
Lincoln dan Guba Moleong,1994 menegaskan bahwa dalam penelitian kualitatif penting untuk menentukan suatu latar ilmiah atau konteks dari suatu
keutuhan. Artinya bahwa pentingnya suatu penelitian untuk menentukan suatu latar sebagai satu kesatuan yang utuh dalam mengungkapkan aspek yang diteliti.
Berdasarkan pandangan tersebut, maka latar penelitian yang ditentukan dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah TK Kristen Dorkas khususnya ruangan kelas
B1 yang menjadi ruang belajar informan penelitian anak usia 4-5 tahun.
3.3.2. Kehadiran Peneliti
Peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian atau partisipatif dalam Sugiyono: 2012.
Bogdan dalam Moleong,1994, menjelaskan bahwa, hal ini sebagai penelitian yang bercirikan interaksi sosial antara peneliti dengan informan penelitian dalam
lingkungan yang sama. Artinya bahwa cara untuk mengatasi persoalan yang ada yakni dengan jalan peneliti melibatkan diri atau turut berinteraksi dengan informan dalam
lingkungan tempat penelitian berlangsung dengan maksud agar dapat tercipta suatu kualitas hubungan yang dinamis. Dengan demikian, terciptalah hubungan kedekatan
yang harmonis antara peneliti dengan informan penelitian sehingga informan tidak merasa dalam keadaan sedang diteliti karena peneliti menciptakan suasana yang
natural.
3.3.3. Peneliti Sebagai Instrumen Alat Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrumen yang efektif untuk mengumpulkan data. Hal ini karena dalam penelitian kualitatif, data yang
dikumpulkan umumnya secara partisipatif pengamat berperan serta. Manusia sebagai instrumen penelitian harus memenuhi ciri sebagai berikut, 1 responsif, 2
dapat menyesuaikan diri, 3 menekankan keutuhan, 4 mendasarkan diri atas perluasan pengetahuan, 5 memproses data secepatnya, 6 memanfaatkan kesempatan
untuk mengklarifikasikan dan mengikhtisarkan, dan 7 memanfaatkan kesempatan untuk mencari respons yang tidak lazim Tohirin,2012 .
Berdasarkan pernyataan tersebut maka dapat dipahami bahwa dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen utamanya adalah peneliti itu sendiri. Selanjutnya
setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana yang diharapkan dapat melengkapi data dan
membandingkannya dengan data yang telah ditemukan melalui observasi, wawancara dan dokumen. Dengan demikian, penelitilah yang berfungsi secara langsung sebagai
pengumpul data, pengelola data, dan selanjutnya sebagai pelapor hasil penelitian.
3.4. Teknik Pengumpulan Data