seperti lebih, kurang, lebih besar, kurang dari dan sama dengan. Selain itu anak juga dapat mengembangkan kemampuan menggabungkan, memisahkan benda sesuai jumlah, dapat
membedakan benda yang memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda serta anak dapat membangun pemahaman tentang letak suatu benda seperti di atas, di bawah, di depan, di
belakang, di luar dan di dalam Swartz,2005. Dari ulasan di atas dapat menjembatani pikiran kita bahwa bermain PlayDough cukup urgen dalam mengembangkan kemampuan
anak mengenal konsep bentuk, ukuran dan warna. Dengan adanya fenomena yang terungkap serta memahami begitu bermanfaatnya
kegiatan bermain PlayDough bagi kemampuan anak mengenal bentuk, ukuran dan warna, maka peneliti terinspirasi untuk melakukan suatu
penelitian dengan judul “Pengenalan Bentuk, Ukuran dan Warna Melalui Bermain PlayDough Pada Anak Usia 4-5 Tahun di TK Kristen Dorkas Nunhila Kupang”.
1.2. Fokus Penelitian
Yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah bagaimana proses pengenalan bentuk, ukuran dan warna melalui bermain playdough pada anak usia 4-5 tahun di tk
kristen dorkas nunhila kupang.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan secara jelas dan mendalam tentang Proses Pengenalan Bentuk, Ukuran dan Warna melalui Bermain
PlayDough pada Anak Usia 4-5 tahun di TK Kristen Dorkas Nunhila Kupang.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan beberapa manfaat seperti berikut: a.
Manfaat Teoritis 1. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai sumber
informasi bagi pengembangan ilmu pendidikan khususnya pendidikan anak usia dini.
2. Dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan kepustakaan bagi peneliti lanjutan yang sedianya akan melakukan penelitian terkait masalah
yang sama. b.
Manfaat Praktis
Memberikan informasi yang mendalam kepada orang tua, guru dan peneliti lanjutan tentang bagaimana mengembangkan kemampuan kognitif
anak dengan cara yang mudah dan disenangi oleh anak yakni melalui bermain PlayDough.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengenalan Bentuk
2.1.1. Konsep Pengenalan Bentuk Geometri
Pengenalan merupakan aspek penting yang menjadi tujuan suatu kegiatan pembelajaran di mana anak dapat mengenal apa yang telah dipelajari, didengar dan
dialaminya. Menurut Rusefendi dalam Benu 2013; menjelaskan bahwa “apabila anak mengenali sesuatu, ini berarti bahwa anak mengerti tentang sesuatu tetapi masih
dalam tahap pengertian yang rendah, dan sebelum anak mengenal sebuah konsep maka anak harus terlebih dahulu melewati tahapan-tahapan pengetahuan”.
Geometri merupakan cabang ilmu matematika yang membahas tentang benda- benda, luas permukaan, titik-titik, garis-garis, sudut-sudut beserta hubungan yang
tercipta dan geometri merupakan suatu ilmu matematika yang terkait dengan bentuk, ukuran dan pemposisian Budiyono,2011. Dari pandangan di atas dapat dipahami
bahwa bentuk geometri merupakan dasar awal anak belajar ilmu matematika dan geometri merupakan bagian dari suatu bentuk benda yang konkret.
The National Council of Teacher of Mathematics dalam Carol Barbara,2008 mengemukakan bahwa standar geometri yang menjadi acuan untuk mengukur
kemampuan mengenal bentuk geometri anak usia 4-12 tahun yaitu: 1. Anak dapat mengenal bentuk geometri
2. Anak dapat menyebut bentuk geometri 3. Anak dapat menggambarkan suatu bentuk geometri
4. Anak dapat membentuk geometri 5. Anak dapat menyebutkan persamaan dan perbedaan dari 2 bentuk geometri
atau lebih
2.1.2. Jenis-jenis Bentuk Geometri
Anak usia 4-5 tahun berada pada masa peka dan dengan karakternya yang unik. Rasa ingin tahu anak yang tinggi memberikan peluang yang cukup baik dalam upaya
menstimulasi agar anak mengalami perkembangan kognisi khususnya kemampuan mengenal bentuk, ukuran dan warna secara optimal.
DEPDIKNAS 2002; menjelaskan bahwa indikator perkembangan kognitif anak usia 4-5 tahun hendaknya menguasai 7 jenis bentuk geometri yaitu lingkaran,
bujur sangkar, persegi panjang, segi tiga, segi enam, belah ketupat dan trapesium. Dapat dijelaskan beberapa bentuk geometri sebagai berikut:
1. Lingkaran
Dalam Kamus Bahasa Indonesia 2008; lingkaran adalah garis melengkung yang kedua ujungnya bertemu pada jarak yang sama dari titik pusat. Anak dapat
mengenal bentuk lingkaran dengan cara bermain berpegangan tangan membentuk lingkaran. Berikut disajikan gambar lingkaran.
Gambar 2.1 Lingkaran
2. Bujur Sangkar
Suatu polygon yang memiliki 4 sisi, 4 sudut tegak lurus dan 2 buah sisi yang sejajar atau paralel Wikipedia. Com; 2008.
Gambar 2.2 Bujur Sangkar Persegi Empat
3. Segi Tiga
Segitiga yaitu bidang yang bersisi tiga yang dibentuk dengan cara menghubungkan ketiga buah titik dengan jarak yang sama.
Gambar 2.3 Segitiga
4. Persegi Panjang Menurut Poerwadarminta, persegi panjang yaitu persegi yang dua
sisinya tidak sama panjang. Persegi panjang adalah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh dua pasang rusuk yang masing-masing sama panjang dan
sejajar dengan pasangannya dan memiliki empat buah titik. http:idwikipedia.orgwikipersegipanjang
. Gambar 2.4
Persegi Panjang
5. Jajaran Genjang Jajaran Genjang adalah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh
dua pasang rusuk yang masing-masing sama panjang dan sejajar dengan pasangannya dan masing-masing memiliki dua pasang sudut bukan siku-siku
yang masing-masing sama besar dengan sudut yang dihadapnya. wapedia.mobiidjajar.genjang;2008.
Gambar 2.5 Jajaran Genjang
6. Belah Ketupat Belah ketupat memiliki sisi yang berurutan sama panjang dan sudut
yang berhadapan sama besar dalam KBBI, 2008. Gambar 2.6
Belah Ketupat
7. Trapesium Trapesium adalah bangunan segi empat yang dua buah sisinya sejajar
tetapi tidak sama panjang dalam KBBI, 2008. Gambar 2.7
Trapesium
2.2. Pengenalan Ukuran