lingkungan yang sama. Artinya bahwa cara untuk mengatasi persoalan yang ada yakni dengan jalan peneliti melibatkan diri atau turut berinteraksi dengan informan dalam
lingkungan tempat penelitian berlangsung dengan maksud agar dapat tercipta suatu kualitas hubungan yang dinamis. Dengan demikian, terciptalah hubungan kedekatan
yang harmonis antara peneliti dengan informan penelitian sehingga informan tidak merasa dalam keadaan sedang diteliti karena peneliti menciptakan suasana yang
natural.
3.3.3. Peneliti Sebagai Instrumen Alat Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrumen yang efektif untuk mengumpulkan data. Hal ini karena dalam penelitian kualitatif, data yang
dikumpulkan umumnya secara partisipatif pengamat berperan serta. Manusia sebagai instrumen penelitian harus memenuhi ciri sebagai berikut, 1 responsif, 2
dapat menyesuaikan diri, 3 menekankan keutuhan, 4 mendasarkan diri atas perluasan pengetahuan, 5 memproses data secepatnya, 6 memanfaatkan kesempatan
untuk mengklarifikasikan dan mengikhtisarkan, dan 7 memanfaatkan kesempatan untuk mencari respons yang tidak lazim Tohirin,2012 .
Berdasarkan pernyataan tersebut maka dapat dipahami bahwa dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen utamanya adalah peneliti itu sendiri. Selanjutnya
setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana yang diharapkan dapat melengkapi data dan
membandingkannya dengan data yang telah ditemukan melalui observasi, wawancara dan dokumen. Dengan demikian, penelitilah yang berfungsi secara langsung sebagai
pengumpul data, pengelola data, dan selanjutnya sebagai pelapor hasil penelitian.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Ridwan dalam Yanuar.2012, mengemukakan bahwa data adalah “bahan mentah” yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan baik
kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta. Data kualitatif ialah data yang berhubungan dengan kategorisasi, karakteristik berwujud pernyataan atau kata-kata.
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi metode pengumpulan data utama adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-
lain Lofland dalam Moleong,1994.
Berpijak dari pendapat tersebut, maka peneliti menggunakan dua jenis teknik untuk mengumpulkan data dalam kegiatan penelitian ini yakni menggunakan teknik;
1 Pengamatan observasi, dan 2 wawancara. Dari kedua teknik pengumpulan data ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Teknik Pengamatan Partisipatif Participant Observation Teknik pengamatan atau observasi merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan melalui pengamatan secara langsung di lapangan untuk mengumpulkan berbagai kemungkinan dan fenomena-fenomena empirik yang
terjadi di lapangan berkenaan dengan penelitian tertentu. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengamatan jenis partisipatif, yang merupakan
suatu teknik pengumpulan data di mana peneliti terlibat dengan kegiatan sehari- hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data
penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan oleh sumber data dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan data
partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang tampak
Sugiyono,2012. 2. Teknik Wawancara Interview
Esterberg dalam Sugiyono,2012 mendefinisikan bahwa wawancara merupakan pertemuan antara dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui
tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Jadi dengan wawancara, maka peneliti dapat mengetahui hal-hal yang lebih
mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi yang tidak bisa ditemukan melalui observasi.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara semi terstruktur dengan maksud agar peneliti dapat membangun suatu pemahaman
yang mendalam dalam kaitan dengan pengembangan kemampuan kognitif mengenal bentuk, ukuran dan warna anak melalui kegiatan bermain PlayDough.
Berhubung peneliti menerapkan teknik observasi partisipatif, maka peneliti akan lebih mudah mewawancarai anak selama kegiatan pembelajaran khususnya pada
saat anak bermain PlayDough, yang berkaitan dengan pemahaman anak mengenal bentuk, ukuran dan warna.
3.5. Teknik Analisis Data