mencoba hal baru yang belum pernah dilakukannya dan turut mengembangkan daya konsentrasi dan ketekunan anak pada saat membuat adonan PlayDough.
3. Selain mengembangkan kemampuan kognitif, dalam serangkaian proses kegiatan bermain PlayDough juga dapat mengembangkan beberapa aspek perkembangan
anak seperti motorik halus, bahasa dan sosial emosional anak. 4. Kualitas pengenalan bentuk, ukuran dan warna melalui bermain PlayDough dapat
dijelaskan sebagai berikut a. Bila dilihat dari segi proses, sesuai dengan hasil observasi dan wawancara
bahwa pengenalan bentuk, ukuran dan warna dilakukan guru pada setiap proses kegiatan bermain dari awal pembuatan PlayDough sampai dengan
kegiatan membentuk menggunakan PlayDough. Hal ini dibuktikan dari hasil pencapaian beberapa indikator perkembangan kognitif yang ditetapkan dalam
lembaran observasi dan wawancara yang telah dicapai anak sesuai dengan harapan di mana anak telah mampu menyebutkan, membedakan,
mengelompokkan, memasangkan dan mengurutkan benda sesuai dengan bentuk, ukuran dan warna.
b. Kualitas hasil yang diperoleh dari informan penelitian bahwa PlayDough dapat mengembangkan kemampuan anak mengenal beberapa jenis bentuk
seperti segi tiga, segi empat, persegi panjang, lingkaran, jajar genjang, belah ketupat dan trapesium, mengenal berbagai jenis warna selain warna dasar dan
mengenal beberapa jenis ukuran dan beberapa bahasa ukuran sederhana serta dapat memotivasi anak untuk berpikir kreatif, imajinatif, kualitas emosional,
dan membangun rasa percaya diri.
5.2. Saran
Setelah bergelut dengan berbagai dinamika proses dalam penelitian guna menjawab tujuan penelitian, maka sebagai bagian penutup peneliti mengutarakan
beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi sebuah bahan pertimbangan bagi pihak-pihak terkait dalam dunia pendidikan anak usia dini. Adapun saran yang
dikemukakan sebagai berikut; Kepada para guru PAUD; tujuan pendidikan adalah untuk mengembangkan
seluruh aspek perkembangan anak secara optimal dan salah satunya adalah aspek kognitif. Anak belajar melalui pengalaman yang berbau penemuan hal baru, maka
diharapkan guru sekreatif mungkin mengemas suatu kegiatan pembelajaran yang membuat anak tertantang untuk mencoba hal-hal baru seperti membuat media
PlayDough sendiri, membuat lem dari kanji, membuat pasir berwarna yang bisa digunakan untuk kolase dan sebagainya tetapi tetap pada sebuah komitmen bahwa
anak menciptakan sendiri sesuatu yang berguna bagi kebutuhannya dan pada akhirnya kegiatan seperti ini tidak hanya merangsang kemampuan kognitif tetapi juga turut
merangsang keempat aspek perkembangan lainnya. Kepada orang tua; diharapkan dengan pandai dan jeli melihat kegiatan
bermain apa yang dapat membuat anak belajar tidak hanya membiarkan anak bermain di sekolah. Sedapat mungkin menyediakan berbagai media edukasi di rumah agar
anak terus belajar dan orang tua turut memahami berbagai potensi perkembangan
anak baik aspek kognitif maupun beberapa aspek lainnya. Berikan juga kesempatan kepada anak untuk mencoba hal-hal baru di rumah dan jangan sekali-kali membatasi
ruang gerak anak selama itu masih berada dalam koridor positif. Kepada peneliti lanjutan; kiranya hasil penelitian ini dapat memunculkan
suatu ide cermerlang dalam memanfaatkan media PlayDough guna menembangkan berbagai ranah perkembangan anak dan memfokuskan pada penemuan baru dalam
penelitian ini yakni bermain PlayDough dapat memacu motivasi belajar anak.
DAFTAR PUSTAKA Benu, Erna. 2013. “Studi Pemanfaatan Puzzle Sebagai Media Stimulasi dalam Mengenal
Bentuk, Warna dan Problem Solving Pada Anak di TK Angkasa Penfui”. Kupang: Universitas Nusa Cendana. Skripsi Tidak Diterbitkan
Budiyono. 2011. “Dasar-dasar Geometri Suatu Pengantar Mempelajari Sistem-Sistem Geometri”. Purworejo: Universitas Muhammadiyah. Tesis Tidak
Diterbitkan
Depdiknas. 2002. Acuan Menu Pembelajaran Anak Usia Dini: Jakarta Depdiknas. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Edisi ke Empat. 2008. Jakarta:
PT.Gramedia Estiwi, Enggar. 2013. “Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri pada Anak
TK Melalui Pemanfaatan Alam”. Jakarta: Universita Pendidikan Indonesia. Tesis Tidak Diterbitkan
http:idwikipedia.orgwikipersegipanjang .
Ikbar, Yanuar. 2012.Metode Penelitian Sosial Kualitatif. Bandung. PT Refika Aditama Khasanah, Ismatul. 2013. “Pembelajaran Logika Matematika Anak Usia Dini usia 4 – 5
tahun di TK Ikal Bulog Jakarta Timur”. Jurnal Penelitian PAUDIA. 2 1 Masyhuri Zainuddin :2008.Metode Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Bandung:
PT Refika Aditama Moleong, L.J. 1994. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Remaja Rostakarya