Pertumbuhan Penduduk TINJAUAN PUSTAKA

29

2.6 Pertumbuhan Penduduk

Tingginya laju pertumbuhan penduduk di beberapa bagian di dunia ini menyebabkan jumlah penduduk meningkat dengan cepat, terutama di Negara- negara dunia ke tiga berkembang, tingginya pertumbuhan penduduk sangat erat kaitannya dengan kemiskinan. Di beberapa belahan di dunia telah terjadi kemiskinan dan kekurangan pangan. Fenomena ini menggelisahkan para ahli, dan masing-masing dari mereka berusaha mencari faktor-faktor yang menyebabkan kemiskinan tersebut. Umumnya para ahli dikelompokkan menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama terdiri dari penganut aliran Malthusian. Aliran Malthusian dipelopori oleh Thomas Robert Malthus, dan aliran Neo Malthusian dipelopori oleh Garreth Hardin dan Paul Ehrlich. Thomas Robert Malthus, seseorang pendeta Inggris, hidup pada tahun 1766 hingga tahun 1834. Pada permulaan tahun 1798 lewat karangannya yang berjudul Essai on Principle of Populations as it Affect the Future Improvement of Society, with Remarks on the Speculation of Mr. Godwin, M. Condorcet, and Other Writers , menyatakan bahwa penduduk seperti juga tumbuh-tumbuhan dan binatang apabila tidak ada pembatasan, akan berkembang biak dengan cepat dan memenuhi dengan cepat beberapa bagian dari permukaan bumi ini Mantra, 2003. Tingginya pertumbuhan penduduk ini disebabkan karena hubungan kelamin antara laki-laki dan perempuan tidak bisa dihentikan. Di samping itu Malthus berpendapat bahwa manusia untuk hidup memerlukan bahan makanan, sedangkan laju pertumbuhan bahan makanan jauh lebih lambat dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk. Apabila tidak diadakan pembatasan terhadap 30 pertumbuhan penduduk, maka manusia akan mengalami kekurangan bahan makanan. Inilah sumber dari kemelaratan dan kemiskinan manusia. Hal ini jelas diuraikan oleh Malthus, sebagai berikut … Human species would increase as the number 1, 2, 4, 8, 16, 32, 64, 128, 256, and the substance as 1,2,3,4,5,6,7,8,9. In two centuries the population would be to the means of subsistance as 236 to 9; in three centuries as 4096 to 13 and in two thousand years the difference would be almost incalculable . Untuk dapat keluar dari permasalahan kekurangan pangan tersebut, pertumbuhan penduduk harus dibatasi. Menurut Malthus pembatasan tersebut, dapat dilaksanakan dengan dua cara, yaitu preventive checks , dan positive checks . Preventive checks , ialah pengurangan penduduk melalui penekanan kelahiran. Preventive checks dapat dibagi menjadi dua, yaitu moral restraint dan vice . Moral restraint pengekangan diri, yaitu segala usaha untuk mengekang nafsu seksual, dan vice merupakan pengurangan kelahiran, seperti pengguguran kandungan, penggunaan alat-alat kontrasepsi, homoseksual, promiscuity , adultery . Bagi Malthus, moral restraint merupakan pembatasan kelahiran yang paling penting, sedangkan penggunaan alat-alat kontrasepsi belum dapat diterimanya Mantra, 2003. Pada akhir abad ke-19 dan permulaan abad ke-20, teori Malthus mulai diperdebatkan lagi. Kelompok yang menyokong aliran Malthus tetapi lebih radikal disebut dengan kelompok Neo-Malthusianism. Menurut kelompok ini yang dipelopori oleh Garrett Hardin dan Paul Ehrlich, pada abad ke-20 pada tahun 1950-an, dunia baru yang pada jamannya Malthus masih kosong kini sudah mulai penuh dengan manusia. dunia baru sudah tidak mampu untuk menampung 31 jumlah penduduk yang selalu bertambah. Paul Ehrlich dalam bukunya The Population Bomb pada tahun 1971, menggambarkan penduduk dan lingkungan yang ada di dunia dewasa ini sebagai berikut. Pertama, dunia ini sudah terlalu banyak manusia; kedua, keadaan bahan makanan sangat terbatas; ketiga, karena terlalu banyak manusia di dunia ini lingkungan sudah banyak yang tercemar dan rusak. 32

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Data dan Metode Pemilihan Sampel

Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder atau data runtun waktu time series . Data diperoleh dari BPS KabupatenKota dan BPS Provinsi Bali selama 5 tahun terakhir. Semua data yang diperoleh merupakan data tahunan dari masing-masing KabupatenKota yang ada di Provinsi Bali. Kurun waktu tersebut dipilih dengan pertimbangan keterbatasan sumber data dan keterbatasan waktu yang tersedia. Sampel dalam penelitian ini adalah KabupatenKota yang ada di Provinsi Bali.

3.2 Teknik Analisa Data

Penelitian ini menggunakan analisis panel data atau pooled data. Analisis dengan menggunakan panel data merupakan kombinasi antara deret waktu atau time series data dan kerat lintang atau cross section data. Menurut Gujarati 2003, untuk menggambarkan data panel secara singkat, misalkan pada data cross section , nilai dari satu variabel atau lebih dikumpulkan untuk beberapa unit sampel pada suatu waktu. Keunggulan menggunakan data panel menurut Hsiao 2003 dibandingkan dengan time series dan cross section , adalah sebagai berikut. 1 Estimasi data panel dapat menunjukkan adanya heterogenitas dalam setiap individu