11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sumber Daya Lahan
Sumberdaya lahan merupakan sumberdaya alam yang sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia karena diperlukan dalam setiap kegiatan
manusia, seperti untuk pertanian, daerah industri, daerah pemukiman, jalan untuk transportasi, daerah rekreasi. Setiap manusia melakukan aktivitas maka sumber
daya alam sangat penting, tanpa adanya sumber daya alam maka manusia tidak bias melakukan aktivitas. Sumberdaya lahan
land resources
sebagai lingkungan fisik terdiri dari iklim, relief, tanah, air dan vegetasi serta benda yang ada di
atasnya sepanjang ada pengaruhnya terhadap penggunaan lahan. Oleh karena itu sumberdaya lahan dapat dikatakan sebagai ekosistem karena adanya hubungan
yang dinamis antara organisme yang ada di atas lahan tersebut dengan lingkungannya Mather, 1986.
Lahan mempunyai tempat yang khusus dalam kelompok sumber daya, karena lahan diperlukan dalam semua aspek kehidupan manusia dan lahan juga
menjadi faktor utama dalam mempengaruhi sumber daya alam lainnya. Sebagai sumber daya, lahan mempunyai karakteristik spesial dalam alokasinya. Banyak
faktor yang mempengaruhi nilai sebidang lahan seperti topografi, kesuburan, lokasi, cara pengolahannya sumber daya manusia, dan lain-lain. Dari sudut
pandang ekonomi, lahan dapat diartikan sebagai keseluruhan sumber daya baik yang bersifat alami maupun buatan yang terkait dengan sebidang permukaan
12 bumi. Ilmu ekonomi juga sering merujuk lahan bersama-sama dengan tenaga
kerja, modal dan pengelolaan sebagai empat faktor produksi dasar. Dalam pengertian ini, lahan diartikan sebagai sumber daya alami yang digunakan dalam
proses produksi dalam menghasilkan pangan, serat, bahan bangunan, bahan tambang atau bahan mentah yang diperlukan dalam kehidupan modern Didi
Rukmana, http:repository.unhas.ac.idbitstreamhandle
123456789 4009
Babpersen 208persen20Sumber
persen20Dayapersen20Lahan.pdf?sequence=1, diakses 16-9-2015.
Lahan mempunyai
arti penting
bagi para
stakeholder
yang memanfaatkannya. Fungsi lahan bagi masyarakat sebagai tempat tinggal dan
sumber mata pencaharian. Bagi petani, lahan merupakan sumber memproduksi makanan dan keberlangsungan hidup. Bagi pihak swasta, lahan adalah aset untuk
mengakumulasikan modal. Bagi pemerintah, lahan merupakan kedaulatan suatu negara dan untuk kesejahteraan rakyatnya. Adanya banyak kepentingan yang
saling terkait dalam penggunaan lahan, hal ini mengakibatkan terjadinya tumpang tindih kepentingan antar aktor yaitu petani, pihak swasta, dan pemerinntah dalam
memanfaatkan lahan. Lahan pertanian merupakan lahan yang diperuntukan untuk kegiatan pertanian. Sumberdaya lahan pertanian memiliki banyak manfaat bagi
manusia. Menurut Sumaryanto dan Tahlim 2005 dalam Puspasari, 2012, menyebutkan bahwa manfaat lahan pertanian dapat dibagi menjadi dua kategori.
Pertama,
use values
atau nilai penggunaan dapat pula disebut sebagai
personal use values.
Manfaat ini dihasilkan dari hasil eksploitasi atau kegiatan usaha tani yang dilakukan pada sumber daya lahan pertanian. Kedua,
non use values
dapat pula
13 disebut sebagai
intrinsic values
atau manfaat bawaan. Berbagai manfaat yang tercipta dengan sendirinya walaupun bukan merupakan tujuan dari kegiatan
eksploitasi dari pemilik lahan pertanian termasuk dalam kategori ini. Menurut Utomo dkk. 1992, dalam Agung Hadi Hidayat dkk., 2012, menyatakan bahwa
lahan sebagai modal alami yang melandasi kegiatan kehidupan dan penghidupan, memiliki dua fungsi dasar, yakni sebagai berikut.
1 Fungsi kegiatan budaya adalah suatu kawasan yang dapat dimanfaatkan untuk
berbagai penggunaan seperti permukiman, baik sebagai kawasan perkotaan maupun pedesaan, perkebunan hutan produksi, dan lain-lain.
2 Faktor lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utamanya
untuk melindungi kelestarian lingkungan hidup yang ada, yang mencakup sumberdaya alam, sumberdaya buatan, dan nilai sejarah serta budaya bangsa
yang bisa menunjang pemanfaatan budidaya Dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia yang terus
berkembang yang didorong oleh andanya perubahan yang terus menerus yang tidak bias dihindari dan untuk memacu pertumbuhan ekonomi yang semakin
tinggi, pengelolaan sumberdaya lahan seringkali kurang bijaksana dan tidak mempertimbangkan aspek keberlanjutannya. Hanya manusia berpikir jangka
pendek dan manusia pikirannya ekonomis mencari keuntungan yang sebesar- besarnya sehingga kelestarian sumber daya alam semakin terancam. Akibatnya,
sumberdaya lahan yang berkualitas tinggi menjadi berkurang dan manusia semakin bergantung pada sumberdaya lahan yang bersifat marginal kualitas lahan
yang rendah. Hal ini berimplikasi pada semakin berkurangnya ketahanan pangan,
14 tingkat dan intensitas pencemaran yang berat dan kerusakan lingkungan lainnya.
Dengan demikian, secara keseluruhan aktifitas kehidupan cenderung menuju sistem pemanfaatan sumberdaya alam dengan kapasitas daya dukung yang
menurun. Di lain pihak, permintaan akan sumberdaya lahan terus meningkat akibat tekanan pertambahan penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita
Rustiadi, 2001 dalam Siswanto, 2006.
2.2 Alih Fungsi Lahan