14 tingkat  dan intensitas  pencemaran  yang  berat  dan  kerusakan  lingkungan  lainnya.
Dengan  demikian,  secara  keseluruhan  aktifitas  kehidupan  cenderung  menuju sistem  pemanfaatan  sumberdaya  alam  dengan  kapasitas  daya  dukung  yang
menurun.  Di  lain  pihak,  permintaan  akan  sumberdaya  lahan  terus  meningkat akibat  tekanan  pertambahan  penduduk  dan  peningkatan  konsumsi  per  kapita
Rustiadi, 2001 dalam Siswanto, 2006.
2.2 Alih Fungsi Lahan
Utomo dkk. 1992, dalam Hidayat dkk., 2012, mendefinisikan alih fungsi lahan  atau  lazimnya  disebut  sebagai  konversi  lahan  adalah  perubahan  fungsi
sebagian  atau  seluruh  kawasan  lahan  dari  fungsinya  semula  seperti  yang direncanakan  menjadi  fungsi  lain  yang  menjadi  dampak  negatif  masalah
terhadap lingkungan dan potensi lahan itu sendiri. Alih fungsi lahan dalam artian perubahanpenyesuaian  peruntukan  penggunaan,  disebabkan  oleh  faktor-faktor
yang secara garis besar meliputi keperluan untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang  makin  bertambah  jumlahnya  dan  meningkatnya  tuntutan  akan  mutu
kehidupan  yang  lebih  baik.  Terjadinya  alih  fungsi  lahan,  khususnya  lahan  yang produktif  dalam  arti  lahan  yang  masih  mendatang  pengasilan  atau  berproduksi,
walaupun  hasilnya  lebih  kecil  dibandingkan  dengan  setelah  dialih  fungsikan apabila  dilihat  dari  segi  ekonomi.  Jika  suatu  lokasi  terjadi  konversi  lahan
pertanian,  segera  lahan-lahan  di  sekitarnya  akan  terkonversi  dan  sifatnya cenderung progresif.
15 Sejalan  dengan  perubahan  struktur  perekonomian  yang  merupakan  ciri
perkembangan  suatu  negara  atau  daerah,  kebutuhan  lahan  untuk  kegiatan  non pertanian  semakin  mengalami  peningkatan  dari  tahun  ke  tahun.  Kecenderungan
tersebut menyebabkan terjadinya alih fungsi konversi lahan pertanian sulit untuk dihindari  dengan  kata  lain  setiap  tahunnya  pasti  terjadi  konversi  lahan.  Luas
konversi lahan tersebut setiap tahunnya akan semakin besar karena konversi lahan pertanian  umumnya  menular.  Dengan  kata  lain,  sekali  konversi  lahan  terjadi  di
suatu lokasi maka luas lahan yang akan dikonversi di lokasi tersebut akan semakin besar akibat konversi lahan ikutan yang terjadi di lokasi sekitarnya, di samping itu
pula  tenaga  manusia  petani  sudah  sangat  jarang  mengolah  lahannya  secara professional,  karena  lahan  yang  reltif  sedikit  petani  gurem,  sehingga  lebih
banyak  biaya  yang  dikeluarkan  bila  dibandingkan  dengan  hasil  yang  mereka dapatkan di sektor pertanian dan banyak generasi muda yang tidak lagi benerja di
sektor  pertanian.  Perubahan  penggunaan  lahan  adalah  bertambahnya  suatu penggunaan  lahan  dari  satu  sisi  penggunaan  ke  penggunaan  yang  lainnya  diikuti
dengan berkurangnya tipe penggunaan lahan yang lain dari suatu waktu ke waktu berikutnya,  atau  berubahnya  fungsi  suatu  lahan  pada  kurun  waktu  yang  berbeda
Wahyunto
et al
., 2001, dalam Siswanto, 2006. Perubahan penggunaan lahan dalam pelaksanaan pembangunan tidak dapat
dihindari.  Perubahan  tersebut  terjadi  karena  dua  hal,  pertama  adanya  keperluan untuk  memenuhi  kebutuhan  penduduk  yang  makin  meningkat  jumlahnya  dan
kedua  berkaitan  dengan  meningkatnya  tuntutan akan  mutu  kehidupan  yang  lebih
16 baik, disamping itu pula tingkat kesejahteraan masyarakat mengalami perubahan,
dengan  perubahan  tingkat  kesejahteraan  tersebut  menyebabkan  penduduk  akan membuat  rumahpemukiman  baru,  ini  berari  memerlukan  lahan  untuk
membangunnya dan pertumbuhan ekonomi, perubahan pendapatan dan konsumsi juga  merupakan  faktor  penyebab  perubahan  penggunaan  lahan.  Sebagai  contoh,
meningkatnya  kebutuhan  akan  ruang  tempat  hidup,  transportasi  dan  tempat rekreasi akan mendorong terjadinya perubahan penggunaan lahan.
Teknologi  juga  berperan  dalam  menggeser  fungsi  lahan.  Grubler  1998 dalam  Siswanto  2006,  mengatakan  ada  tiga  hal  bagaimana  teknologi
mempengaruhi  pola  penggunaan  lahan.  Pertama,  perubahan  teknologi  telah membawa  perubahan  dalam  bidang  pertanian  melalui  peningkatan  produktivitas
lahan  pertanian  dan  produktivitas  tenaga  kerja.  Kedua,  perubahan  teknologi transportasi  meningkatkan  efisiensi  tenaga  kerja,  memberikan  peluang  dalam
meningkatkan  urbanisasi  daerah  perkotaan.  Ketiga,  teknologi  transportasi  dapat meningkatkan  aksesibilitas  pada  suatu  daerah.  Para  ahli  berpendapat  bahwa
perubahan  penggunaan  lahan  lebih  disebabkan  oleh  adanya  kebutuhan  dan keinginan  manusia.  Menurut  McNeill
et  al
.,  1998  dalam  Siswanto  2006, faktor-faktor  yang  mendorong  perubahan  penggunaan  lahan  adalah  politik,
ekonomi,  demografi,  dan  budaya.  Aspek  politik  adalah  adanya  kebijakan  yang dilakukan  oleh  pengambil  keputusan  yang  mempengaruhi  terhadap  pola
perubahan penggunaan lahan.
17
2.3 Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi