14
dengan  tujuan  perilaku  belajarnya,  setidaknya  ada  empat  faktor  lagi  yang  perlu dipertimbangkan  dalam  pemilihan  media,  yaitu  : 1  ketersediaan  sumber
setempat,    2  ketersediaan  dana,  tenaga  dan  fasilitas    untuk  membeli  atau memproduksi,  3  keluwesan,  kepraktisan  dan  ketahanan  media  yang
bersangkutan  untuk  waktu  yang  lama,  4  efektifitas  biaya  dalam  jangka  waktu yang panjang.
Kriteria  pemilihan  media  yang  perlu  diperhatikan  menurut  Musfiqon 2012:118-121 adalah:
1 Kesesuaian  dengan  tujuan,  pemilihan  media  hendaknya  menunjang pencapaian tujuan pembelajaran.
2 Ketepatgunaan, pemilihan media didasarkan pada kegunaan. 3 Keadaan  peserta  didik,  media  disesuaikan  dengan  keadaan  peserta  didik
sesuai perkembangan psikologis anak. 4 Ketersediaan media,  media harus tersedia ketika dibutuhkan.
5 Biaya kecil, media tidak terlalu mahal. 6 Keterampilan guru, guru harus mampu menggunakan media pembelajaran.
7 Mutu teknis, kualitas media jelas dan hendaknya memiliki mutu teknis yang bagus.
Berdasarkan  pendapat  di  atas,  dapat  disimpulkan  bahwa  faktor  yang mempengaruhi  penggunaan  media  dalam  kegiatan  pembelajaran  yang  dapat
dipakai sebagai dasar dalam kegiatan pemilihan adalah: 1 tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, 2 Tepat untuk mendukung isi pelajaran, 3 Ketepatgunaan,
4  Keadaan peserta didik, 5 karakteristik media, 6 karakteristik media dalam pembelajaran, 7 Mutu  teknis  pengembangan  visual  baik  gambar  maupun
fotograf.
15
2. Pengembangan Media Kamus Istilah a. Penelitian Pengembangan
Penelitian  dan  pengembangan  Research  and  Development  bertujuan untuk  menghasilkan  produk  melalui  peoses  pengembangan.  Menurut  Sugiyono
2011:2  pengembangan  berarti  memperdalam  dan  memperluas  pengetahuan yang  telah  ada.  Untuk  dapat  menghasilkan  produk  digunakan  penelitian  yang
bersifat  analisis  kebutuhan  dan  menguji  kelayakan  produk  tersebut  agar  dapat berfungsi.  Sedangkan  menurut  Borg  and  Gall  dalam  Tim  Puslitjaknov  2008
model pengembangan dalam bidang pendidikan dan pembelajaran adalah suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk
yang  digunakan  dalam  pendidikan. Menurut  Sugiyono  2010:407  metode penelitian  dan  pengembangan  adalah  metode  penelitian  yang  digunakan  untuk
menghasilkan  produk  tertentu  dan  menguji  keefektifan  produk  tersebut. Penelitian Research and Development RD berawal dari adanya masalah.
Berdasarkan  pengertian  di  atas  dapat  disimpulkan  penelitian  dan pengembangan  dalam  bidang  pendidikan  adalah  penelitian  yang  berawal  dari
adanya  masalah  dalam  pembelajaran,  penelitian bertujuan  menghasilkan  dan memperluas  pengetahuan  yang  ada atau  mengembangkan  produk serta
memvalidasi produk agar meningkatkan mutu pendidikan. Penelitian pengembangan yang dilakukan Borg dan Gall 1983 dalam tim
puslitjaknov 2008:10 mengembangkan produk melalui 10 langkah yaitu : 1. Melakukan  penelitian  pendahuluan  prasurvei
untuk  mengumpulkan informasi kajian pustaka, pengamatan kelas, identifikasi permasalahan yang
dijumpai dalam pembelajaran, dan merangkum permasalahan.
16
2. Melakukan  perencanaan  identifikasi  dan definisi  keterampilan,  perumusan tujuan, penentuan urutan pembelajaran, dan uji ahli atau ujicoba pada skala
kecil, atau expert judgement. 3. Mengembangkan  jenisbentuk  produk  awal meliputi:  penyiapan  materi
pembelajaran, penyusunan buku pegangan, dan perangkat evaluasi. 4. Melakukan  uji  coba  lapangan  tahap  awal, dilakukan  terhadap  2-3  sekolah
menggunakan 6-10  subyek  ahli.  Pengumpulan  informasidata dengan menggunakan observasi, wawancara, dan kuesioner, dan dilanjutkan analisis
data. 5. Melakukan  revisi  terhadap produk  utama, berdasarkan  masukan dan saran-
saran dari hasil uji lapangan awal. 6. Melakukan uji coba lapangan utama, dilakukan terhadap 3-5 sekolah, dengan
30-80  subyek. Tespenilaian  tentang  prestasi  belajar  siswa dilakukan sebelum dan sesudah proses pembelajaran.
7. Melakukan  revisi  terhadap  produk  operasional, berdasarkan  masukan  dan saran-saran hasil uji lapangan utama.
8. Melakukan  uji  lapangan  operasional  dilakukan terhadap  10-30  sekolah, melibatkan 40-200 subyek, data dikumpulkan melalui wawancara, observasi,
dan kuesioner. 9. Melakukan  revisi  terhadap  produk  akhir, berdasarkan  saran  dalam  uji  coba
lapangan. 10. Mendesiminasikan  dan  mengimplementasikan produk,  melaporkan  dan
menyebarluaskan produk  melalui  pertemuan  dan  jurnal  ilmiah, bekerjasama dengan  penerbit  untuk  sosialisasi produk  untuk  komersial,  dan  memantau
distribusi dan kontrol kualitas.