Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel 4.13 Uji Nilai Tolerance dan VIF Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 7.692 4.158 1.850 .070 KompetensiKomunikasi .380 .168 .237 2.271 .027 .626 1.598 KecerdasanEmosional .139 .104 .179 1.330 .189 .376 2.663 BudayaOrganisasi .420 .108 .497 3.881 .000 .414 2.416 a. Dependent Variable: KinerjaPegawai Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Mei 2011 Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa: a. Nilai VIF dari nilai lebih kecil atau dibawah 5 VIF 5, ini berarti tidak terkena multikolinieritas antara variabel independen dalam model regresi. b. Nilai Tolerance dari lebih besar dari 0.1, ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.

4.2.4. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda dilakukan dengan bantuan SPSS 17.0 dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yang terdiri dari kompetensi komunikasi, kecerdasan emosional dan budaya organisasi terhadap variabel terikat yaitu kinerja pegawai. Model persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y= a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +e Universitas Sumatera Utara Tabel 4.14 Analisis Regresi Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 7.692 4.158 1.850 .070 KompetensiKomunikasi .380 .168 .237 2.271 .027 KecerdasanEmosional .139 .104 .179 1.330 .189 BudayaOrganisasi .420 .108 .497 3.881 .000 a. Dependent Variable: KinerjaPegawai Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Mei 2011 Berdasarkan hasil pengolahan data yang ditunjukkan dalam Tabel 4.14 di atas, maka diperoleh persamaan hasil regresi linier berganda sebagai berikut : Y = 7.692 + 0.380X 1 + 0.139 X 2 + 0.420 X 3 Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : a. Konstanta a = 7.692, Konstanta sebesar 7.692 menyatakan bahwa tanpa adanya kompetensi komunikasi, kecerdasan emosional dan budaya organisasi maka besarnya nilai kinerja karyawan sebesar 7.692. b. Koefisien X 1 b 1 = 0.380, ini berarti bahwa variabel kompetensi komunikasi X 1 berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, dengan kata lain jika kompetensi komunikasi X 1 ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka kinerja karyawan akan bertambah sebesar 0.380. c. Koefisien X 2 b 2 = 0.139, ini menunjukkan bahwa variabel kecerdasan emosional X 2 berpengaruh positif terhapa kinerja karyawan, dengan kata lain jika kecerdasan emosional X 2 Universitas Sumatera Utara ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka kinerja karyawan akan bertambah sebesar 0.139. d. Koefisien X 3 b 3 = 0.420, ini menunjukkan bahwa variabel budaya organisasi X 3 berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, dengan kata lain jika budaya organisasi X 3 ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka kinerja karyawan akan bertambah sebesar 0.420. 4.2.5. Uji Hipotesis 4.2.5.1.Uji Signifikansi Simultan Uji-F