Jenis Penelitian Tempat Dan Waktu Penelitian Batasan Operasional Defenisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini berpendekatan kuantitatif, berjenis deskriptif dan asosiatif. Dikatakan pendekatan kuantitatif sebab pendekatan yang digunakan di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisa data dan kesimpulan data sampai dengan penulisannya menggunakan aspek pengukuran, perhitungan, rumus dan kepastian data numerik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif karena bertujuan membuat pencanderaan lukisan deskripsi mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat suatu populasi atau daerah tertentu secara sistematik, faktual dan teliti Ginting, 2008:55. Sedangkan dikatakan sebagai penelitian asosiatif karena penelitian ini menghubungkan dua variabel atau lebih Ginting, 2008:57.

3.2. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Utara yang beralamat di Jalan Diponegoro No. 30 Medan. Waktu penelitian dilakukan dari bulan Maret 2011 sampai dengan bulan Mei 2011. Universitas Sumatera Utara

3.3. Batasan Operasional

Batasan opersional variabel digunakan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan dalam penelitian ini, dibuat suatu batasan operasional antara lain: a. Yang menjadi variabel dependen X adalah Kompetensi Komunikasi X1, Kecerdasan Emosional X2 dan Budaya Organisasi X3. b. Variabel dependen Y yaitu Kinerja Pegawai.

3.4. Defenisi Operasional Variabel

Defenisi operasional dari variabel-variabel yang akan diteliti adalah: a. Variabel Independen X 1 Kompetensi Komunikasi X1 Kompetensi Komunikasi menurut merupakan kemampuan seorang individu untuk mendemonstrasikan pengetahuan dari perilaku berkomunikasi yang tepat dalam suatu situasi tertentu Wiemann dan Backlund dalam Jubaedah, 2009:375. Payne dalam Jubaedah, 2009:372 menjelaskan bahwa indikator dari kompetensi komunikasi adalah motivasi komunikasi, pengetahuan komunikasi dan keterampilan komunikasi. 2 Kecerdasan Emosional X2 Kecerdasan emosional menurut Goleman 2002:512 adalah kemampuan seseorang mengatur kehidupan emosinya dengan inteligensi; menjaga keselarasan emosi dan pengungkapannya Universitas Sumatera Utara melalui keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial. Kecerdasan emosional dapat diukur dengan lima indikator keterampilan yaitu mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain dan membina hubungan 3 Budaya Organisasi X3 Budaya Organisasi merupakan kesepakatan perilaku pegawai di dalam organisasi yang digambarkan dengan selalu berusaha menciptakan efisiensi, bebas dari kesalahan, perhatian terfokus pada hasil dan kepentingan pegawai, kreatif, dan akurat menjalankan tugas. Ada enam indikator pengukuran budaya organisasi, namun ada lima indikator yang relevan dengan penelitian ini yaitu memberi perhatian pada masalah secara detil, berorientasi terhadap hasil yang akan dicapai, berorientasi kepada semua kepentingan pegawai, agresif dalam bekerja, serta menjaga dan mempertahankan stabilitas kerja Tampubolon, 2008:230. b. Variabel Dependen Y Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja pegawai. Kinerja pegawai adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya, Mangkunegara 2009:9. John Bernadin dalam Edwardin Universitas Sumatera Utara 2006:12-13 menyatakan ada enam indikator untuk mengukur kinerja pegawai, namun hanya lima indikator yang relevan pada penelitian ini yaitu kualitas, ketepatan waktu, efektivitas, kemandirian dan komitmen kerja. Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Indikator Defenisi Skala Kompetensi Komunikasi X1 Kemampuan pegawai untuk mendemonstrasikan pengetahuan dari perilaku berkomunikasi yang tepat dalam suatu situasi tertentu Likert 1.Motivasi komunikasi Kesediaan untuk mendekati atau menghindari komunikasi 2.Pengetahuan komunikasi Pengetahuan komunikator untuk dapat menyampaikan informasi 3.Keterampilan komunikasi Keahlian komunikator mengubah motivasi dan rencana untuk berkomunikasi menjadi tindakan Kecerdasan Emosional X2 Kemampuan pegawai mengatur kehidupan emosinya dengan inteligensi; menjaga keselarasan emosi dan pengungkapannya melalui keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial Likert 1.Mengenali emosi diri Kemampuan untuk mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi 2.Mengelola emosi Kemampuan dalam menangani perasaan agar dapat terungkap dengan tepat 3.Motivasi diri sendiri Ketekunan untuk mengendalikan dorongan hati, serta mempunyai perasaan motivasi yang positif 4.Mengenali emosi orang lain Kemampuan untuk mengenali orang lain atau peduli, menunjukkan kemampuan empati 5.Membina hubungan Keterampilan dalam membina hubungan dengan pegawai lain Universitas Sumatera Utara Variabel Indikator Defenisi Skala Budaya Organisasi X3 Kesepakatan perilaku pegawai di dalam organisasi yang digambarkan dengan selalu berusaha menciptakan efisiensi, bebas dari kesalahan, perhatian terfokus pada hasil dan kepentingan pegawai, kreatif, dan akurat menjalankan tugas Likert 1.Memberi perhatian pada masalah secara detil Perhatian terhadap masalah secara terperinci 2.Berorientasi terhadap hasil yang akan dicapai Mengarah kepada hasil kerja 3.Berorientasi kepada semua kepentingan pegawai Mengarah kepada kepentingan semua pegawai 4.Agresif dalam bekerja Bersemangat dalam bekerja 5.Menjaga dan mempertahankan stabilitas kerja Usaha dalam menjaga mempertahankan kestabilan kerja Kinerja Pegawai Y Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya Likert 1.Kualitas Mutu dari hasil kerja yang dilakukan memenuhi tujuan yang diharapkan 2.Ketepatan Waktu Pekerjaan diselesaikan pada waktu awal yang diinginkan 3.Efektivitas Penggunan sumberdaya organisasi untuk menambah keuntungan atau mengurangi kerugian 4.Kemandirian Pegawai dapat melaksanakan kerjanya tanpa meminta bantuan 5.Komitmen Kerja Pegawai mempunyai komitmen kerja dan tanggung jawab kerja tehadap organisasi Universitas Sumatera Utara Sumber: Wiemann dan Backlund dalam Jubaedah, 2009:375, Payne dalam Jubaedah, 2009:372, Goleman 2002:512, Tampubolon 2008:230, Mangkunegara 2009:9, dan John Bernadin dalam Edwardin 2006:12-13. 3.5. Skala Pengukuran Variabel Pengukuran indikator variabel penelitian ini menggunakan Skala Likert, yaitu dengan menyusun pertanyaan atau pernyataan yang masing-masing item diberi range skor dalam Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan Sugiyono, 2007:86. Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban sebagai berikut: Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert No Skala Skor 1 Sangat Setuju SS 5 2 Setuju S 4 3 Kurang Setuju KS 3 4 Tidak Setuju TS 2 5 Sangat Tidak Setuju STS 1 Sumber: Sugiyono 2007:105 3.6. Populasi Dan Sampel 3.6.1. Populasi