21
Universitas Sumatera Utara
BAB II
URAIAN TEORITIS
2.1 Kerangka Teori
Dalam penelitian ini, peneliti mengkaji tentang film yang termasuk dalam kajian objektif. Peneliti menggunakan defenisi Barelson 1952, analisis isi adalah
suatu teknik penelitian yang dilakukan secara objektif, sistematis dan deskripsi kuantitatif dari isi komunikasi yang tampak manifest Eriyanto,2011: 15.
Salah satu ciri penting dari analisis isi adalah objektif. Penelitian dilakukan untuk mendapatkan gambaran dari suatu isi secara apa adanya, tanpa adanya
campur tangan dari peneliti. Peneliti menghilangkan bias, keberpihakan, atau kecenderungan tertentu dari peneliti. Ada dua aspek penting dari objektifitas,
yakni validitas dan reliabilitas Eriyanto, 2011: 16. Kriyantono 2007: 45 menyatakan bahwa fungsi teori dalam riset adalah
membantu periset menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah himpunan konstruk konsep, definisi
dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi diantara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala
tersebut. Adapun teori yang dianggap relevan dengan penelitian ini adalah:
2.1.1 Komunikasi Massa
Komunikasi massa menurut pendapat Tan dan Wright merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran media dalam menghubungkan
komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh terpencar, sangat heterogen dan menimbulkan efek tertentu Ardianto
Erdinaya, 2005: 3. Definisi lain komunikasi massa yang dikemukakan Michael W Gamble dan Teri Kwal Gamble 1986 yang akan semakin memperjelas apa itu
komunikasi massa. Menurut mereka sesuatu bisa didefinisikan sebagai komunikasi massa jika mencakup:
22
Universitas Sumatera Utara
1. Komunikator dalam komunikasi
massa mengandalkan peralatan modern untuk menyebarkan atau memancarkan
pesan secara cepat kepada khalayak yang luas dan tersebar. Pesan itu disebarkan melalui media modern pula antara lain
surat kabar, majalah, televisi, film atau gabungan diantara media tersebut.
2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesan-pesannya bermaksud mencoba berbagai pengertian
dengan jutaan orang yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain. Anonimitas audience dalam komunikasi massa
inilah yang membedakan pula dengan jenis komunikasi yang lain. Bahkan pengirim dan penerima pesan tidak saling
mengenal satu sama lain.
3. Pesan adalah publik. Artinya bahwa pesan ini bisa didapatkan dan diterima oleh banyak orang. Karena itu, diartikan milik
publik. 4. Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi
formal seperti jaringan, ikatan atau perkumpulan. Dengan kata lain, komunikatornya tidak berasal dari seseorang, tetapi
lembaga. Lembaga inipun biasanya berorientasi pada keuntungan bukan organisasi suka rela atau nirlaba.
5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper pentapis informasi. Artinya, pesan-pesan yang disebarkan atau
dipancarkan dikontrol oleh sejumlah individu dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat media massa. Ini berbeda
dengan komunikasi antar pribadi, kelompok atau publik dimana yang mengontrol tidak oleh sejumlah individu.
Beberapa individu dalam komunikasi massa ikut berperan dalam membatasi, memperluas pesan yang disiarkan.
6. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Kalau dalam jenis komunikasi lain, umpan balik bisa bersifat
langsung Nurudin, 2004: 7-8.
Dengan demikian komunikasi massa adalah alat dalam komunikasi yang dapat menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audiens yang luas dan
heterogen. Kelebihan dari komunikasi massa adalah dapat mengatasi hambatan ruang dan waktu bahkan mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu
yang tak terbatas. Komunikasi massa juga berkaitan dengan media massa karena komunikasi
massa merupakan komunikasi yang menggunakan media massa sebagai alat penyabarannya. Media massa yang digunakan dalam proses penyampaian pesan
tersebut beragam, diantaranya media elektronik, media cetak, serta media film.
23
Universitas Sumatera Utara
Media elektronik diantaranya, radio siaran dan televisi. Media cetak diantaranya, surat kabar dan majalah. Media film adalah film sebagai media komunikasi massa
dalam hal ini adalah film bioskop Ardianto, 2007: 14. Selanjutnya Vivian 2008: 450 menyatakan bahwa komunikasi massa
dapat didefinisikan sebagai proses penggunaan sebuah medium massa untuk mengirim pesan kepada audiens yang luas untuk tujuan memberi informasi,
menghibur atau membujuk. Karakteristik komunikasi massa adalah sebagai berikut:
1. Komunikator terlembagakan Ciri komunikasi massa yang pertama adalah komunikatornya.
Komunikasi massa melibatkan lembaga, dan komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks.
2. Pesan bersifat umum Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi
massa itu ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu.
3. Komunikannya anonim dan heterogen Komunikan pada komunikasi massa bersifat anonim dan
heterogen. Komunikator tidak mengenal komunikan anonim, karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap
muka. Disamping anonim, komunikan komunikasi massa adalah heterogen, karena terdiri dari berbagai lapisan
masyarakat yang berbeda, yang dapat dikelompokkan berdasarkan faktor usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,
latar belakang budaya, agama dan tingkat ekonomi.
4. Media massa menimbulkan keserempakan Kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan
komunikasi lainnya, adalah jumlah sasaran khalayak adalah komunikan yang dicapainya relatif banyak dan tidak terbatas.
Bahkan lebih dari itu, komunikan yang banyak tersebut secara serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang
sama pula.
5. Komunikasi mengutamakan isi ketimbang hubungan Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian
rupa berdasarkan sistem tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik media massa yang akan digunakan.
24
Universitas Sumatera Utara
6. Komunikasi massa bersifat satu arah Komunikasi massa adalah komunikasi dengan menggunakan
atau melalui media massa. Karena melalui media massa maka komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak
langsung. Komunikator aktif menyampaikan pesan, komunikan pun aktif menerima pesan, namun diantara
keduanya tidak dapat melakukan dialog. Dengan demikian, komunikasi massa itu bersifat satu arah.
7. Stimulasi alat indra terbatas Dalam komunikasi massa, stimulasi alat indra bergantung pada
jenis media massa. Pada surat kabar dan majalah, pembaca hanya melihat. Pada radio siaran dan rekaman auditif, khalayak
hanya mendengar, sedangkan pada media televisi dan film, kita menggunakan indra penglihatan dan pendengaran.
8. Umpan balik tertunda delayed Komponen umpan balik atau yang lebih populer dengan
sebutan feedback merupakan faktor penting dalam bentuk komunikasi apapun. Efektivitas komunikasi seringkali dapat
dilihat dari feedback yang disampaikan oleh komunikan Ardianto, 2005: 3.
2.1.2 Film