18
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum
Pemahaman tentang konstruksi dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu teknologi konstruksi construction technology dan manajemen konstruksi construction
management. Kedua hal tersebut saling terkait satu sama lain dan bersinergi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pengelolaan proyek.
Teknologi konstruksi construction technology mempelajari metoda atau teknik yang digunakan untuk mewujudkan bangunan fisik dalam lokasi proyek. Dalam bahasa
Inggris, istilah technology berasal dari kata techno dan logic. Logic, dapat diartikan sebagai urutan dari setiap langkah kegiatan prosedur, misalnya kegiatan X harus
dilaksanakan lebih dahulu, kemudian baru kegiatan Y dan seterusnya, sedangkan techno adalah cara yang harus digunakan secara logic.
Manajemen proyek adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang
telah ditentukan. Lebih jauh, manajemen proyek menggunakan pendekatan sistem dan hirarki arus kegiatan vertikal maupun horizontal H. Kerzner, 1982.
Dari definisi di atas terlihat bahwa konsep manajemen proyek mengandung hal- hal pokok berikut :
a. Menggunakan pengertian
manajemen berdasarkan
fungsinya, yaitu
merencanakan, mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan sumber daya perusahaan yang berupa manusia, dana dan material.
Universitas Sumatera Utara
19
b. Kegiatan yang dikelola berjangka pendek, dengan sasaran yang telah digariskan secara spesifik. Ini memerlukan teknik dan metode pengelolaan
yang khusus, terutama aspek perencanaan dan pengendalian. c. Memakai pendekatan sistem system approach to management.
d. Mempunyai hirarki arus kegiatan horizontal disamping hirarki vertikal.
Gambar 2.1. Sistem Manajemen Proyek
Pada setiap proses penyelesaiannya, proyek konstruksi harus berpegang pada tiga kendala triple constraint, yaitu sesuai spesifikasi yang ditetapkan, sesuai time
schedule, dan sesuai biaya yang direncanakan.
Gambar 2.2. Triple Constraint
Agar proyek dapat berjalan dengan lancar dan mencapai target yang diinginkan, proyek harus mengikuti ketiga batasan tersebut. Untuk memastikan proyek berjalan
Universitas Sumatera Utara
20
sesuai dengan ketiga batasan tersebut, diperlukan suatu sistem manajemen proyek. Manajemen untuk constraint mutu, waktu dan biaya dilakukan dengan jalan
pengawasan controlling. Constraint waktu dan biaya merupakan constraint yang saling terkait satu sama lain. Sehingga untuk mengendalikan keduanya perlu dilakukan
usaha manajemen waktu dan biaya yang dapat meningkatkan kualitas perencanaan waktu dan jadwal untuk menghadapi jumlah kegiatan dan kompleksitas yang cenderung
bertambah. Hal itu dapat dilakukan dengan bantuan Analisis Jaringan Kerja network analysis yang berupa penyajian perencanaan dan pengendalian, khususnya jadwal
kegiatan secara sistematis dan analitis.
2.2 Proyek 2.2.1 Definisi Proyek