Jenis-Jenis Proyek Konstruksi Tahapan dalam Kegiatan Proyek Unsur-unsur Penyusunan Kegiatan Proyek

20 sesuai dengan ketiga batasan tersebut, diperlukan suatu sistem manajemen proyek. Manajemen untuk constraint mutu, waktu dan biaya dilakukan dengan jalan pengawasan controlling. Constraint waktu dan biaya merupakan constraint yang saling terkait satu sama lain. Sehingga untuk mengendalikan keduanya perlu dilakukan usaha manajemen waktu dan biaya yang dapat meningkatkan kualitas perencanaan waktu dan jadwal untuk menghadapi jumlah kegiatan dan kompleksitas yang cenderung bertambah. Hal itu dapat dilakukan dengan bantuan Analisis Jaringan Kerja network analysis yang berupa penyajian perencanaan dan pengendalian, khususnya jadwal kegiatan secara sistematis dan analitis. 2.2 Proyek 2.2.1 Definisi Proyek Proyek adalah suatu proses pembangunan fisik yang mempunyai waktu terbatas awal dan akhir proyek relatif pasti dan hasil proyek yang bersifat unik hanya satuterbatas. Dari definisi proyek di atas, diketahui bahwa ciri pokok proyek adalah : a. Memiliki tujuan atau hasil kerja akhir. b. Biaya, jadwal dan mutu dalam pencapaian tujuan telah ditetapkan. c. Waktu awal dan akhir proyek ditentukan dengan jelas. d. Tidak berulang-ulang jenis kegiatan.

2.2.2 Jenis-Jenis Proyek Konstruksi

Proyek konstruksi dapat dibedakan menjadi dua jenis kelompok bangunan, yaitu : Universitas Sumatera Utara 21  Bangunan gedung : rumah, kantor, pabrik dan lain-lain. Ciri-ciri dari kelompok bangunan ini adalah : 1. Proyek konstruksi menghasilkan tempat orang bekerja atau tinggal. 2. Pekerjaan dilaksanakan pada lokasi yang relatif sempit dan kondisi pondasi umumnya sudah diketahui. 3. Manajemen dibutuhkan, terutama untuk progressing pekerjaan.  Bangunan sipil : jalan, jembatan, bendungan dan infrastruktur lainnya. Ciri-ciri dari kelompok bangunan ini adalah : 1. Proyek konstruksi dilaksanakan untuk mengendalikan alam agar berguna bagi kepentingan manusia. 2. Pekerjaan dilaksanakan pada lokasi yang luas atau panjang dan kondisi pondasi sangat berbeda satu sama lain dalam suatu proyek. 3. Manajemen dibutuhkan untuk memecahkan permasalahan. Kedua kelompok bangunan tersebut sebenarnya saling tumpang tindih, tetapi pada umumnya direncanakan dan dilaksanakan oleh disiplin ilmu perencana dan pelaksana yang berbeda.

2.2.3 Tahapan dalam Kegiatan Proyek

1.Tahap kegiatan persiapan tersebut meliputi : a. Identifikasi gagasan proyek atau analisis pendahuluan. b. Pengembangan gagasan menjadi konsep-konsep alternatif. c. Evaluasi kelayakan konsep alternatif yang baik. d. Penentuan konsep alternatif yang baik. e. Identifikasi sumber yang diperlukan dan jadwal pelaksanaan. Universitas Sumatera Utara 22 f. Menyusun perkiraan biaya. g. Menyusun organisasi pelaksana. 2. Tahap pelaksanaan ditandai dengan kegiatan proyek, mencakup : a. Menyiapkan rincian rekayasa desain untuk kegiatan pengadaan material dan konstruksi. b. Menyusun anggaran definitif dan jadwal induk proyek. c. Pengadaan dan mobilisasi tenaga kerja. d. Pembelian material dan peralatan masuk pabrikasi. e. Penyelesaian konstruksi, pra-operasi dan start-up.

2.2.4 Unsur-unsur Penyusunan Kegiatan Proyek

Penyusunan kegiatan secara logis menurut waktu tertentu, akan menghasilkan rencana formal yang mencantumkan :  Kegiatan atau tugas  Waktu  Sumber daya  Biaya, sebagai target dalam pelaksanaan nantinya Mengingat perubahan-perubahan yang selalu terjadi pada saat pelaksanaan, maka beberapa faktor harus diperhatikan untuk membuat jadwal proyek yang cukup efektif, yaitu : 1. Secara teknis jadwal tersebut bisa dipertanggungjawabkan technically feasible. 2. Disusun berdasarkan perkiraan yang akurat reliable estimate. 3. Sesuai dengan sumber daya yang ada. Universitas Sumatera Utara 23 4. Sesuai dengan penjadwalan proyek lain yang menggunakan sumber daya yang sama. 5. Fleksibel terhadap perubahan-perubahan. 6. Mendetail, dipakai sebagai alat ukur hasil yang dicapai dengan pengendalian kemajuan proyek. 7. Dapat menampilkan kegiatan pokok yang kritis.

2.3 Penjadwalan Proyek