13
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini membutuhkan manajemen di berbagai bidang, karena keterpaduan antara teknologi yang dipakai dan
manajemen yang diterapkan akan membuahkan hasil atau produk yang optimum. Seiring dengan perkembangan dunia industri konstruksi yang semakin pesat,
maka tingkat kesulitan untuk mengelola dan menjalankan sebuah proyek juga semakin tinggi. Semakin tinggi tingkat kesulitannya, berarti semakin panjang durasi waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek tersebut. Untuk keluar dari masalah tersebut adalah pelayanan manajemen konstruksi yang berfungsi sebagai alat bantu yang mampu
mengendalikan seluruh proses dalam proyek sehingga akan mencapai hasil yang optimal dipandang dari segi waktu, biaya dan mutu triple constraint.
Pemilihan metode pelaksanaan dan jadwal yang tepat sangat mempengaruhi keberhasilan
suatu pelaksanaan
pembangunan proyek.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan pembangunan suatu proyek adalah kecepatan waktu pelaksanaan, ketepatan pencapaian mutu quality dan pengendalian biaya pelaksanaan.
Dengan memperhatikan ketiga faktor tersebut akan didapatkan suatu hasil yang maksimal dalam melaksanakan proyek tersebut.
Sebagian besar proyek pembangunan dibagi dalam beberapa kegiatan kerja khusus, masing-masing dengan sasaran dan rentang waktu penyelesaiannya. Setiap
kegiatan memiliki batas awal dan akhir tertentu serta mungkin memerlukan seperangkat
Universitas Sumatera Utara
14
peralatan tertentu atau penggolongan kerja yang lebih spesifik. Keberhasilan perencanaan proyek ditentukan adanya perencanaan kerja yang jelas sebelum proyek
konstruksi dimulai. Yang dimaksud dengan rencana kerja adalah suatu pembagian waktu yang terinci untuk masing-masing bagian pekerjaan, mulai dari bagian pekerjaan
persiapan sampai pekerjaan akhir.
1.2 Perumusan Masalah
Umumnya terdapat beberapa proyek yang proses kegiatannya tidak berjalan sesuai perencanaan dasar, terutama bagi proyek yang besar dan kompleks. Hal ini
disebabkan antara lain waktu menyusun perencanaan dasar belum cukup tersedia data dan informasi yang diperlukan sehingga bahan perencanaan sebagian besar didasarkan
pada prakiraan dan asumsi. Sebagai contoh, akan sulit untuk menentukan selama proyek berlangsung mengenai berapa besar berubahnya nilai tukar mata uang, atau adanya
pemogokan buruh, perubahan iklim yang tidak menolong, dan lain sebagainya. Oleh karena itu perubahan atau penyimpangan dari rencana selalu terjadi.
Dalam Tugas Akhir ini penyusun akan membahas tentang Time Reserve Management atau dikenal dengan “cadangan waktu” sebagai salah satu metode
pengelolaan proyek yang efektif untuk merencanakan dan mengendalikan jadwal. Sedangkan proses pengkajian dan perhitungan-perhitungan yang berkaitan dengan
aplikasi konsep tersebut menggunakan jaringan kerja Metode Jalur Kritis atau Critical Path Method CPM.
Universitas Sumatera Utara
15
1.3 Tujuan Penulisan