Network Planning TINJAUAN PUSTAKA

40 Gambar 2.20. Diagram PERT

2.4 Network Planning

Pengelolaan proyek berskala besar memerlukan perencanaan, penjadwalan, dan pengkoordinasian yang tepat dari berbagai aktivitas yang saling berkaitan. Untuk itu diperlukan prosedur yang tepat berdasarkan penggunaan network jaringan dan teknik- teknik network dalam perencanaan, penjadwalan, dan pengkoordinasian suatu proyek. Dengan menggunakan penjadwalan yang memiliki sifat sistematis maka pihak manajemen dapat mengetahui : 1. Hubungan tiap kegiatan dengan kegiatan lainnya dan terhadap keseluruhan proyek. 2. Hubungan yang harus didahulukan diantara kegiatan. 3. Perkiraan biaya dan waktu realistis untuk setiap kegiatan. 4. Penggunaan tenaga kerja, uang dan sumber daya lainnya dngan cara hal-hal kritis pada proyek. Dalam penjadwalan proyek, dikenal juga istilah metode jaringan kerja atau network planning yang dari segi penyusunan jadwal, dipandang sebagai langkah Universitas Sumatera Utara 41 penyempurnaan dari bagan balok, karena dapat memberikan penyelesaian masalah- masalah yang belum terpecahkan seperti lama perkiraan waktu penyelesaian proyek, kegiatan-kegiatan yang bersifat kritis dalam penyelesaian proyek secara keseluruhan. Pada dasarnya network planning dimaksudkan untuk merencanakan dan mengendalikan sejumlah besar kegiatan yang memiliki hubungan ketergantungan yang kompleks dalam masalah design engineering, konstruksi dan pemeliharaan. Dari segi penyusunan jadwal, jaringan kerja dipandang sebagai langkah penyempurnaan dari bagan balok, karena dapat memberikan penyelesaian masalah-masalah yang belum terpecahkan seperti lama perkiraan waktu penyelesaian proyek, kegiatan-kegiatan yang bersifat kritis dalam penyelesaian proyek secara keseluruhan. Network planning banyak membantu memecahkan persoalan perencanaan, penjadwalan dan pengendalian proyek yang besar dan kompleks. Manfaat penggunaan teknik-teknik network planning dalam pelaksanaan suatu proyek antara lain : 1. Untuk mengatur jalannya proyek. 2. Mengetahui lintasan kritis pekerjaan. 3. Mengetahui pekerjaan mana yang harus diutamakan dan dapat selesai tepat waktu. 4. Untuk persyaratan dokumen tender lelang proyek. 5. Untuk mengetahui jenis pekerjaan mana yang tidak masuk lintasan kritis sehingga pengerjaannya bisa lebih santai sehingga tidak menggangu pekerjaan utama yang harus tepat waktu. 6. Sebagai rekayasa value engineering sehingga dapat ditentukan metode kerja termurah dengan kualitas terbaik. Universitas Sumatera Utara 42 Gambar 2.21. Ringkasan langkah-langkah dalam menyusun jaringan kerja

2.5 Konsep Cadangan Waktu Time Reserve Management