29
periode dijumlahkan dan selanjutnya bobot per periode ditambahkan periode sebelumnya kumulatif sehingga akhir proyek akan mencapai 100
.
Tujuan pembuatan kuva S adalah untuk mengetahui pengeluaran biaya yang dikeluarkan per satuan waktu dan progress pekerjaan yang didasarkan pada
volume yang dihasilkan di lapangan.
Gambar 2.4. Kurva S
Bobot kegiatan =
ℎ ℎ
100
2.3.3.3 Presedence Diagram Method PDM
PDM adalah metode jaringan kerja dimana kegiatan ditulis dalam node yang umumnya berbentuk segi empat, sedangkan anak panah hanya berfungsi
sebagai penunjuk hubungan antara kegiatan-kegiatan yang bersangkutan. Oleh karena itu PDM sering disebut juga AON Activity On Node.
Pada umumnya perhitungan PDM terdiri dari 2 bagian, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
30
Forward Analysis perhitungan ke depan untuk menentukan Earliest Start ES dan Earliest Finish FS.
Backward Analysis perhitungan ke belakang untuk menentukan Latest Start LS dan Latest Finish LF.
Bentuk node yang umum digunakan dalam diagram PDM adalah sebagai berikut: Dimana,
ES : Earliest Start EF : Earliest Finish
LS : Latest Start LF : Latest Finish
Gambar 2.5. Node PDM D : Durasi
PDM mempunyai 4 jenis konstrainhubungan logis ketergantungan, yaitu : 1. Finish to Finish FF, yaitu hubungan yang menunjukkan bahwa
selesainya kegiatan berikutnya successor tergantung pada selesainya kegiatan sebelumnya predecessor.
Gambar 2.6. Konstrain FF
2. Finish to Start FS, yaitu hubungan yang menunjukkan bahwa mulainya kegiatan berikutnya successor tergantung pada selesainya kegiatan
sebelumnya predecessor.
Universitas Sumatera Utara
31
Gambar 2.7. Konstrain FS
3. Start to Start SS, yaitu hubungan yang menunjukkan bahwa mulainya kegiatan berikutnya successor tergantung pada mulainya kegiatan
sebelumnya predecessor.
Gambar 2.8. Konstrain SS
4. Start to Finish SF, yaitu hubungan yang menunjukkan bahwa selesainya kegiatan berikutnya tergantung pada mulainya kegiatan sebelumnya.
Gambar 2.9. Konstrain SF
2.3.3.4 Critical Path Method CPM
CPM Critical Path Method merupakan suatu metode dalam mengidentifikasi jalur atau item pekerjaan yang kritis. CPM dikembangkan pada
tahun 1957 sebagai model jaringan untuk pemetaan alur sebuah proyek. CPM adalah metode perancangan alur proyek yang menggunakan perkiraan waktu
tetap untuk setiap kegiatannya.
Universitas Sumatera Utara
32
Pada CPM, jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan berbagai tahap suatu proyek dianggap diketahui dengan pasti, demikian pula hubungan
antara sumber yang digunakan dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek. Jadi CPM merupakan analisa jaringan kerja yang berusaha
mengoptimalkan biaya total proyek melalui pengurangan waktu penyelesaian total proyek yang bersangkutan. Teknik penyusunan jaringan kerja yang terdapat
pada CPM, sama dengan yang digunakan pada PERT. Perbedaan yang terlihat adalah bahwa PERT menggunakan activity oriented, sedangkan dalam CPM
menggunakan event oriented. Pada activity oriented anak-panah menunjukkan activity atau pekerjaan dengan beberapa keterangan aktivitasnya, sedang event
oriented pada peristiwa merupakan pokok perhatian dari suatu aktivitas.
CPM mempunyai beberapa manfaat dalam kegiatan penjadwalan proyek, antara lain :
Memprediksi waktu yang dibuthkan untuk menyelesaikan proyek. Menunjukkan alur kegiatan mana saja yang penting diperhatikan
dalam menjaga jadwal penyelesaian proyek. Memberikan tampilan grafis dari alur kegiatan suatu proyek.
CPM sering disebut juga AOA Activity On Arrow yang terdiri dari anak panah dan lingkaransegi empat. Anak panah menggambarkan kegiatanaktivitas,
sedangkan lingkaransegiempat menggambarkan kejadian event. Kejadian event di awal anak panah disebut node “I”, sedangkan kejadian event di akhir
Universitas Sumatera Utara
33
anak panah disebut node “J”. Grafik atau bagan yang terdiri dari simbol-simbol anak panah dan lingkaransegiempat tersebut melambangkan ilustrasi dari sebuah
proyek. Bentuk node yang umum digunakan dalam diagram CPM adalah sebagai berikut:
Gambar 2.10. Simbol Kejadian
Gambar 2.11. Simbol antarkejadian
Bentuk jaringan kerja CPM secara sederhana dapat dilihat pada diagram berikut,
Gambar 2.12. Diagram CPM
Universitas Sumatera Utara
34
Dimana, Lingkaran node, mewakili sebuah kejadian atau event yang
menunjukan titik waktu mulaiselesainya suatu kegiatan. Anak panah mewakili sebuah kegiatan activity yang
memerlukan jangka waktu tertentu. Anak panah putus-putus mewakili sebuah kegiatan semu dummy
yang tidak memerlukan jangka waktu. Anak panah tebal mewakili kegiatan pada lintasan kritis.
Pada CPM terdapat logika ketergantungan antar kegiatan-kegiatan yang dinyatakan sebagai berikut:
1. Kegiatan A harus selesai sebelum kegiatan B dimulai.
Gambar 2.13. Sebuah kegiatan harus diselesaikan dahulu sebelum kegiatan lain dimulai
2. Kegiatan A, B dan C harus selesai sebelum kegiatan D dapat dimulai.
Gambar 2.14. Tiga kegiatan harus diselesaikan lebih dahulu sebelum kegiatan lain dimulai
Universitas Sumatera Utara
35
3. Kegiatan A dan B harus dimulai sebelum kegiatan C dan D.
Gambar 2.15. Dua kegiatan harus dimulai terlebih dahulu sebelum dua kegiatan lain dimulai
4. Kegiatan A dan B harus selesai sebelum kegiatan C dapat dimulai, tetapi D sudah dapat dimulai bila kegiatan B telah selesai.
Gambar 2.16. Dua kegiatan harus selesai terlebih dahulu sebelum kegiatan lain dimulai dan kegiatan lain dapat
dimulai jika salah satu dari dua kegiatan sudah selesai
5. Kegiatan A, B, dan C mulai dan selesai pada lingkaran kejadian yang sama.
Gambar 2.17. Kegiatan yang menggunakan dummy
Universitas Sumatera Utara
36
Dalam CPM Critical Path Method dikenal beberapa istilah, yaitu EET Earliest Event Time dan LET Latest Event Time, Float, dan Critical Path.
EET adalah peristiwa paling awal atau waktu tercepat dari event. LET adalah peristiwa paling akhir atau waktu paling lambat dari event.
Berikut ini akan dijelaskan istilah-istilah yang terdapat pada CPM, yaitu:
EET Earliest Event Time, adalah peristiwa paling awal atau waktu
tercepat dari event. Untuk menghitung besarnya nilai EET, digunakan perhitungan ke depan forward analysis, dimulai dari kegiatan paling
awal dan dilanjutkan dengan kegiatan berikutnya.
Gambar 2.18. Diagram Perhitungan Maju
EET
j
= EET
i
+ durasi A EET
k
= EET
j
+ durasi B
LET Latest Event Time, adalah peristiwa paling akhir atau waktu
paling lambat dari event. Untuk menghitung besarnya nilai LET, digunakan perhitungan ke belakang backward analysis, dimulai dari
kegiatan paling akhir dan dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
37
Gambar 2.19. Diagram Perhitungan Mundur
LET
j
= LET
k
– durasi B LET
i
= LET
j
– durasi A
Float dapat didefinisikan sebagai sejumlah waktu yang tersedia dalam
suatu kegiatan sehingga memungkinkan penundaan atau perlambatan kegiatan tersebut secara sengaja atau tidak sengaja, tetapi penundaan
tersebut tidak menyebabkan proyek menjadi terlambat dalam penyelesaiannya.
Lintasan kritis critical path, adalah sebuah kegiatan yang
menghubungkan antarkegiatan kritis. Aktifitas jalur terpanjang yang dilewati antarkegiatan merupakan jalur kritis. Sebuah kegiatan dikatakan
kritis apabila penundaan saat awal akan menyebabkan penundaan waktu penyelesaian keseluruhan proyek.
2.3.3.5 Program Evaluation and Review Technique PERT