Penatalaksanaan Diabetes Melitus Tipe 2 .1 Definisi

2.1.5 Penatalaksanaan

Tindakan yang dapat dilakukan dalam menangani kadar gula darah adalah: a. Diet Karena diet merupakan langkah awal dari usaha untuk penanganan diabetes. b. Gerak badan Latihan fisik atau olahraga teratur dapat memperbaiki pengendalian kadar glukosa karena meningkatkan sensitivitas insulin. d. Farmakoterapi 1. Obat antidiabetik oral Berdasarkan mekanisme kerjanya, obat-obat hipoglikemik oral dapat dibagi menjadi 3 golongan, yaitu: a. Obat-obat yang meningkatkan sekresi insulin, meliputi obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea dan glinida meglitinida dan turunan fenilalanin. b. Sensitiser insulin obat-obat yang dapat meningkatkan sensitifitas sel terhadap insulin, meliputi obat-obat hipoglikemik golongan biguanida dan tiazolidindion, yang dapat membantu tubuh untuk memanfaatkan insulin secara lebih efektif. c. Inhibitor katabolisme karbohidrat, antara lain inhibitor α-glukosidase yang bekerja menghambat absorpsi glukosa dan umum digunakan untuk mengendalikan hiperglikemia post-prandial post-meal hyperglycemia. Disebut juga “starch-blocker”. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 2. Insulin Insulin disintesis di sel β pankreas dari prekursor 110 asam amino rantai tunggal yang disebut preproinsulin. Setelah translokasi melalui membran retikulum endoplasma kasar, peptide penanda N-terminal 24-asam amino dari preproinsulin segera dipotong untuk membentuk proinsulin. Disini molekul akan melipat dan terbentuk ikatan disulfida. Pada konversi proinsulin manusia menjadi insulin di kompleks Golgi, empat asam amino basa dan peptida C atau peptida penghubung yang tersisa dihilangkan melalui proteolisis. Hal ini menghasilkan dua rantai peptida molekul insulin A dan B, yang mengandung ikatan disulfida satu intrasubunit dan dua intrasubunit. Rantai A biasanya terdiri dari 21 residu asam amino dan rantai B memiliki 30 residu Gilman, 2007. Untuk tujuan terapeutik, dosis dan konsentrasi insulin dinyatakan dalam unit U. Tradisi ini dimulai ketika sediaan hormon belum murni dan perlu untuk menstandardisasi sediaan ini melalui uji hayati. Satu unit insulin setara dengan jumlah yang dibutuhkan untuk menurunkan konsentrasi glukosa darah pada kelinci yang berpuasa menjadi 45 mgdl. Sediaan homogen insulin manusia mengandung antara 25-30 Umg Gilman, 2007. Insulin merupakan hormon utama yang bertanggungjawab untuk mengontrol ambilan, penggunaan dan penyimpanan nutrisi sel. Jaringan target yang penting untuk pengaturan homeostasis glukosa oleh insulin adalah hati, otot, dan lemak, tetapi insulin juga menggunakan efek pengaturan yang kuat terhadap jenis sel lainnya. Stimulus transport glukosa kedalam jaringan otot dan adipos merupakan bagian penting pada respon fisiologis terhadap insulin. Glukosa memasuki sel dengan cara difusi terfasilitasi melalui salah satu family transporter UNIVERSITAS SUMATRA UTARA glukosa GLUT1 sampai GLUT5. Insulin menstimulus transport glukosa setidaknya sebagian dengan cara meningkatkan translokasi vesikel intrasel bergantung-energi yang mengandung transporter glukosa GLUT4 dan GLUT1 ke dalam membran plasma. Pengaturan yang salah dalam proses ini dapat menyebabkan patofisiologi diabetes tipe 2 Gilman, 2007. Di hati, insulin menghambat produksi glukosa, menurunkan glukoneogenesis dan glikogenesis. Menstimulus ambilan glukosa di hati. Di otot, insulin menstimulus pengambilan glukosa dan menghambat aliran prekursor glukoneogenik ke hati mis: alanin, laktat dan piruvat. Di jaringan adiposa, insulin menstimulus pengambilan glukosa dan menghambat aliran prekursor ke hati Gilman, 2007. Klasifikasi insulin: a Insulin yang bekerja singkat Sediaan ini memiliki onset kerja paling cepat, tetapi durasinya paling singkat Gilman, 2007. Dapat dibedakan berdasarkan sumbernya: • Insulin regular atau insulin soluble Merupakan satu-satunya insulin jernih atau larutan insulin, sementara lainnya adalah suspensi Soegondo dkk, 2004. Dapat diberikan secara intravena atau intramuskular. Biasanya harus diinjeksikan 30-45 menit sebelum makan. Kadar puncak dalam plasma sekitar 1,5 sampai 4 jam Gilman, 2007 dan biasanya berlangsung selama 6-8 jam Holt and Kumar, 2010. Contoh insulin ini adalah Human Actrapid Novo Nordisk, Humulin UNIVERSITAS SUMATRA UTARA SLilly, Insuman Rapid Aventis, Hypurin Porcine Neutral CP, Hypurin Bovine Neutral CP, Pork actrapid Scobie, 2007. • Insulin analog kerja cepat Mencapai puncak dalam serum dalam waktu 0,5 sampai 1,5 jam dan berlansung selama 2 sampai 5 jam Gilman, 2007. Contoh insulin analog kerja cepat adalah Insulin Aspart NovoRapid, Insulin Lispro Humalog, Insulin Glulisine Apidra Holt and Kumar, 2010. b Insulin yang bekerja sedang Dapat dibagi menjadi: • Suspensi insulin isophan Merupakan suspensi insulin dalam bentuk kompleks dengan zink dan protamin. Umumnya diberikan satu kali sehari sebelum sarapan atau dua kali sehari. Mencapai puncak dalam serum dalam waktu 6 samapi 12 jam dan berlangsung selama 18 sampai 24 jam Gilman, 2007. Contoh suspensi insulin isophan: Insulatard, Humulin I, Insuman Basal, Hypurine Porcine Isophane, Hypurin Bovine Isophane Holt and Kumar, 2010. • Suspensi insulin Zink lente Mencapai puncak dalam serum dalam waktu 6 sampai 12 jam dan berlangsung selama 18 sampai 24 jam Gilman, 2007. Contoh suspensi insulin Zink: Human Monotard, Humulin Lente Hypurin, Bovine Lente Scobie, 2007. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA c Insulin yang bekerja panjang Memiliki onset yang sangat lambat dan puncak kerja yang relatif datar yang lebih lama. Insulin ini ditujukan untuk memberikan konsentrasi insulin yang rendah sepanjang hari Gilman, 2007. Dapat dibagi menjadi: • Suspensi Zink insulin yang diperpanjang ultralente Mencapai puncak dalam serum dalam waktu 16 sampai 18 jam dan berlangsung selama 20 sampai 36 jam Gilman, 2007. Contoh insulin ultralente adalah Human Ultratard dan Humulin ZN Scobie, 2007. • Suspensi insulin bekerja panjang Analog insulin ini dapat bekerja sampai dengan 24 ketika disuntikkan secara subkutan dan diberikan sekalai sehari dan tidak mempunyai puncak dalam plasma Holt and Kumar, 2010. Contoh insulin ini adalah Glargine lantus dan Detemir Levemir Scobie, 2007. 2.2 Coronary Artery Disease CAD 2.2.1 Definisi Coronary artery disease CAD merupakan penyakit yang ditandai dengan berkembangnya plak aterosklerotik fibro-fatty deposits di arteri koroner. Penyebab utama penyakit ini adalah adanya aterosklerosis yang terdapat pada pembuluh darah epicardial sehingga bisa menyebabkan terjadinya blokade aliran darah. Dipiro,2007. Arteri koroner merupakan pembuluh arteri yang mensuplai darah yang mengangkut oksigen dan nutrisi ke miokardium otot jantung. Terdapat suatu UNIVERSITAS SUMATRA UTARA keseimbangan kritis antara suplai dan kebutuhan oksigen miokardium, suplai oksigen harus sesuai dengan kebutuhan akan oksigen tersebut. Pengurangan suplai oksigen atau peningkatan kebutuhan oksigen dapat mengganggu keseimbangan ini dan membahayakan fungsi miokardium Price dan Wilson, 2005. Bila kebutuhan oksigen miokardium meningkat, maka suplai oksigen juga harus meningkat. Untuk meningkatkan suplai oksigen dalam jumlah yang memadai,aliran pembuluh koroner haruslah ditingkatkan, karena ekstraksi oksigen miokardium dari daerah arteri hampir maksimal pada keadaan istirahat. Rangsangan yang paling kuat untuk mendilatasi arteri koroner dan meningkatkan aliran pembuluh darah adalah hipoksia jaringan local. Pembuluh koroner dapat melebar dan meningkatkan aliran darah sekitar lima sampai enam kali di atas tingkat istirahat. Tetapi, pembuluh darah yang mengalami stenosis atau gangguan, tidak dapat melebar dengan sempurna sehingga terjadi kekurangan oksigen bila kebutuhan oksigen meningkat Price dan Wilson, 2005.

2.2.2 Etiologi