keseimbangan kritis antara suplai dan kebutuhan oksigen miokardium, suplai oksigen harus sesuai dengan kebutuhan akan oksigen tersebut. Pengurangan suplai
oksigen atau peningkatan kebutuhan oksigen dapat mengganggu keseimbangan ini dan membahayakan fungsi miokardium Price dan Wilson, 2005.
Bila kebutuhan oksigen miokardium meningkat, maka suplai oksigen juga harus meningkat. Untuk meningkatkan suplai oksigen dalam jumlah yang
memadai,aliran pembuluh koroner haruslah ditingkatkan, karena ekstraksi oksigen miokardium dari daerah arteri hampir maksimal pada keadaan istirahat.
Rangsangan yang paling kuat untuk mendilatasi arteri koroner dan meningkatkan aliran pembuluh darah adalah hipoksia jaringan local. Pembuluh koroner dapat
melebar dan meningkatkan aliran darah sekitar lima sampai enam kali di atas tingkat istirahat. Tetapi, pembuluh darah yang mengalami stenosis atau gangguan,
tidak dapat melebar dengan sempurna sehingga terjadi kekurangan oksigen bila kebutuhan oksigen meningkat Price dan Wilson, 2005.
2.2.2 Etiologi
Hasil penelitian pada hewan percobaan dan manusia menunjukkan bahwa adanya lapisan lemak merupakan awal terjadinya aterosklerosis. Adanya lesi awal
ini sangat sering muncul dari peningkatan focal yang mengandung lipoprotein pada daerah intima. Adanya hiperkolesterolemia dapat meningkatkan akumulasi
lipoprotein terutama low density lipoprotein LDL di intima. Partikel lipoprotein sering berhubungan dengan konstituen dari matriks ekstraseluler, khususnya
proteoglikan. Sekuestrasi penyerapan di dalam intima memisahkan lipoprotein dari antioksidan plasma dan menyebabkan terjadinya modifikasi oksidatif.
Partikel lipoprotein yang termodifikasi dapat memicu respon inflamasi lokal yang
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
memberikan sinyal untuk tahap selanjutnya pada pembentukan lesi. Tanda-tanda yang lain dari berbagai adhesi molekul leukosit adalah adanya monosit yang mulai
timbul di lesi arteri Dipiro, 2007. Pada waktu berlekatan, beberapa sel darah putih bermigrasi ke dalam
intima. Migrasi ini terjadi karena adanya faktor chemoatractant, meliputi partikel lipoprotein yang termodifikasi dan sitokin. Adanya mononuklear fagosit akan
mencerna lipid dan membentuk foam cells, yang ditunjukkan oleh pengisian sitoplasma dengan droplet lipid. Lapisan lemak tersebut akan memperparah lesi
aterosklerotik, sel otot polos akan bermigrasi dari media melalui membrane internal dan terakumulasi di dalam intima dan akan membentuk lesi yang semakin
memburuk Dipiro, 2007.
2.2.3 Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis dari CAD yang terpenting adalah nyeri di dada karena adanya iskemia miokard. Nyeri dada juga bisa disertai sulit bernafas dyspnea
Dipiro, 2007
2.2.4 Diagnosis
Untuk menegakkan diagnosis CAD, perlu dilakuklan beberapa tes diagnosis, diantanya adalah:
a. Elektrokardiografi EKG
Terjadi perubahan pada gelombang ST-T, inverse gelombang T dan elevasi segmen ST.
b. Exercise tolerance testing ETT
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
c. Pencitraan jantung
Radionuclide angiocardiography digunakan untuk mengukur fraksi ejeksi, performa ventrikel, keluaran jantung, volume ventrikel, regurgitasi katup,
dan abnormalitas dinding jantung. d.
Echocardiography Echocardiography berguna jika pasien mempunya riwayat penyakit katup
pericardial atau disfungsi ventrikel. e.
Kateterisasi jantung dan arteriografi koroner
2.2.5 Penatalaksanaan