3.2.3 Penilaian Assessment
Berdasarkan parameter subjektif dan objektif, dilakukan analisis untuk menilai keberhasilan terapi, meminimalkan efek yang tidak dikehendaki dan
kemungkinan adanya masalah baru terkait obat.
1.Indikasi Tabel 3.11 Indikasi Obat
Nama Obat Indikasi literatur
Indikasi pasien Ket.
Omeprazole Pengobatan jangka pendek 4-8 minggu
1. Tukak duodenum aktif
2. Tukak lambung benigna aktif
3. Heartburn atau gejala lain yang berhubungan
dengan Gastroesophageal Reflux Disease
GERD 4.
Esofagitis erosive Penggunaan unlabelled
1. Tukak karena penggunaan NSAID
Lacy et al, 2009 Pengobatan
gastropati erosive berdarah karena
penggunaan NSAID
Sesuai
Sukralfat Pengobatan jangka pendek
≤ 8 minggu 1.
Pengobatan dan terapi pemeliharaan tukak duodenum
Penggunaan Unlabelled 1.
Tukak lambung 2.
Kerusakan mukosa lambung karena penggunaan NSAID Lacy et al, 2009.
Pengobatan gastropati erosive
berdarah karena penggunaan
NSAID Sesuai
Furosemide 1.
Edema terkait gagal jantung congestive dan penyakit ginjal atau hati.
2. Penggunaan tunggal atau dalam kombinasi
dengan antihipertensi lain untuk pengobatan hipertensi
Lacy et al, 2009 1.
Hipertensi 2.
Decompensatio cordis kiri-kanan
fc IV 3.
Efusi pleura ec decompensatio
cordis 4.
Edema tungkai dan perut
Sesuai
Captopril 1.
Hipertensi 2.
Disfungsi ventrikel kiri setelah terjadi infark miokard
3. Nefropati diabetik Lacy et al, 2009.
1. Hipertensi
2. Decompensatio
cordis kiri-kanan fc IV
Sesuai
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
2. Dosis
Dosis obat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Oleh karena itu, perlu berbagai pertimbangan agar dosis tepat untuk pengobatan pasien.
Tabel 3.12 Dosis Obat
Nama Obat Dosis literatur
Dosis resep Ket.
Omeprazole -
Tukak duodenum aktif : 20 mghari selama 4-8 minggu
- Tukak lambung : 40 mghari selama 4-8 minggu
Lacy et al, 2009
20 mg 2 kali sehari
Sesuai
Sukralfat -
Tukak duodenum : 1 g, 4 kali sehari
Lacy et al, 2009
10 cc 1g10cc 4 kali sehari
Sesuai
Nama Obat Dosis literatur
Dosis resep Ket.
Furosemide i.m dan i.v : 20-40 mgdosis dapat ditingkatkan 20
40 mg Sesuai
Nama Obat Indikasi literatur
Indikasi pasien Ket.
Simvastatin 1.
Pencegahan sekunder kejadian kardiovaskuler pada pasien hiperkolesterolemia dengan
penyakit jantung koroner PJK atau yang berisiko tinggi terkena PJK.
2. Hiperlipidemia: mengurangi elevasi total
kolesterol, kolesterol LDL, apolipoprotein B, dan trigliserida, serta meningkatkan kolesterol HDL
pada pasien hiperlipidemia primer. Lacy et al, 2009
3. Stablisasi plak pada pasien CAD
Cuccurullo et al,2006 1.
CAD stabilisasi plak
Sesuai
Insulin 1.
Diabetes mellitus tipe 1 2.
Diabetes mellitus tipe 2 3.
Lacy et al, 2009 Diabetes mellitus
tipe 2 Sesuai
KSR Pencegahan dan pengobatan hipokalemia
Lacy et al, 2009 Pencegahan
hipokalemia Sesuai
Bisoprolol Hipertensi, baik penggunaan tunggal maupun
kombinasi. Penggunaan unlabelled
1. Angina stabil kronik
2. Ariitmia supraventrikular
3. Gagal jantung
Lacy et al, 2009 1.
Hipertensi 2.
Decompensatio cordis
Sesuai
Calos ® 1.
Hipokalsemia 2.
Hiperfosfatemia 3.
Osteodistrofi ginjal Lacy et al, 2009
Pengobatan dan pencegahan
hipokalsemia Sesuai
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
mgdosis sampai efek yang diharapkan tercapai. Interval dosis 6-12 jam Lacy et al, 2009.
1 kali sehari Captopril
Hipertensi : -
Dosis awal 12,5 – 25 mg 2-3 kali sehari. Dapat ditingkatkan menjadi 50 mg 3 kali sehari, dosis
maksimal 150 mg 3 kali sehari, tambahkan diuretic sebelum peningkatan dosis lebih lanjut.
- Rentang terapi JNC 7: 25-100 mg dalam 2 dosis
terbagi. Congetive Heart Failure CHF:
- Dosis awal: 6,25-12,5 mg 2-3 kali sehari dengan
pemberian bersama dengan glikosida dan diuretik
Lacy et al, 2009
25 mg 3 kali sehari
Sesuai
Simvastatin
Hiperkolesterolemia: -
40 mghari pada malam hari atau 80 mg 3 kali sehari 20mg-20mg-40mg pada malam hari
Pencegahan penyakit kardiovaskular, hiperlipidemia:
- 20-40 mghari
Pasien dengan CHD atau berisiko terkena CHD: -
40 mghari Lacy et al, 2009
Untuk stabilitas plak: 40 mghari disertai dengan diet yang baik.
Cuccurullo et al, 2006
40 mg 1 kali sehari pada
malam hari. Kemuadian
diturunkan menjadi
20 mg 1 kali sehari
Sesuai
Insulin 0,15-0,2 unitkghari Lacy et al, 2009
4 Unit 3 kali sehari
KSR -
Hipokalemia ringan: 40-100 mEqhari dalam 2-5 dosis terbagi. Umumnya batasan dosis yang
direkomendasikan adalah 20-25 mEqdosis -
Hipokalemia sedang: 120-240 mEqhari dalam 3- 4 dosis terbagi. Batasan dosis 40-60 mEqdosis.
Lacy et al, 2009
600 mg 8 mEq 1 kali sehari
Tidak sesuai
Bisoprolol 2,5-5 mghari dapat ditingkatkan menjadi 10
mghari. -
Hipertensi JNC 7 : 2,5-10 mghari -
Gagal jantung unlabelled use: dosis awal 1,25 mghari, dapat ditingkatkan menjadi 10 mghari
Lacy et al, 2009
1,25 mg 1 kali sehari
Sesuai
Calos® Direkomendasikan 500-2000 mghari
3x500 mg sehari Sesuai
3. Efek Samping dan Interaksi Obat
Tabel 3.13 Efek samping dan interaksi obat
Jenis Obat Efek Samping
Interaksi Obat Omeprazole
Sakit kepala, diare, mual, muntah, regusgutasi asam,
a.
Obat-obat:
Captopril + Furosemid :
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
nyeri abdomen. Lacy et al, 2009
Kombinasi kaptopril atau inhibitor ACE lain dengan loop
aman dan efektif, tetapi dosis pertama menyebabkan hipotensi
pusing dan pingsan dapat terjadi, terutama jika dosis diuretik yang
dan tinggi. Gangguan ginjal dan bahkan gagal ginjal akut telah
dilaporkan Stockley, 2008.
Insulin + sucralfate furosemide Captopril:
Efikasi dari obat hipoglikemia atau insulin dapat diturunkan
dengan pemberian obat-obat lain seperti suspense oral sukralfat,
diuretic dan ACEI.
Omeprazole + simvastatin:
Pemberian omeprazole dapat
meningkatkan konsentrasi plasma simvastatin sehingga
meningkatkan risiko myopathy.
KSR + ACEIs:
Pemberian KSR bersama ACEI dapat menyebabkan terjadinya
hiperkalemia. Oleh karena itu, perlu dipantau kadar kalium
pasien.
Stockley,2008
Omeprazole + Gingko bilobaSt john’s wart:
Kombinasi keduanya dapat menginduksi metabolism
omeprazole sehingga munurunkan efikasi omeprazole.
stockley, 2008.
b.
Obat- makanan:
Furosemid + Makanan
Konsentrasi furosemid menurun dengan adanya makanan.Hindari
dong quai, efedra, yohimbe, ginsengmemperparah hipotensi,
bawang putih dapat meningkatkan efek hipertensi,
Sucralfate Diare, mual, muntah, mulut
kering. drug.com
Furosemid Hipotensi, serangan jantung,
pusing, hipokalemia, hiokalemia, dermatitis
Depkes RI, 2007
Captopril
Takikardia, hipotensi, sakit kepala, rhinitis, mual, batuk
kering, hiperkalemia, hiponatremia Lacy et al,
2009
Simvastatin
Konstipasi, flatulensi, dyspepsia, peningkatan
transaminase, peningkatan CPK, nyeri abdomen,
myopathy, mual, muscle tenderness.
Lacy et al, 2009
Insulin
Palpitasi, takikardia, sakit kepala, hipoglikemia,
hipokalemia, mual, mulut kering
Lacy et al,2009
KSR
Ruam kulit, hiperkalemia, nyeeri abdomen, diare,
mual, muntah Lacy et al,2009
Bisoprolol
Nyeri dada, aritmia, asma, bradikardia, mual, muntah
Lacy et al,2009
Calos ®
Kardiovaskular: bradikardia. Disritmia
GI: anoreksia, konstipasi, diare, flatulensi, muntah
Metabolime: hiperkalsemia, lemah otot, koma, skait
kepala.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Lacy et al, 2009
batasi penggunaan licorice Depkes RI, 2007.
Captopril + makanan
Absorpsi captopril dapat berkurang dengan adanya
makanan. Oleh karena itu, pemberian captopril harus pada
saat perut kosong.
Stockley, 2008
4. Drug Related Problems DRPs
Dalam pengobatan pasien, ada masalah-masalah yang terjadi terkait dengan obat yang diberikan. Pada pasien Ny. E dengan diagnosis Coronary Atrery
Disease CAD + Decompensatio Cordis Kiri-Kanan fc IV + Diabetes Melitus tipe 2 dengan komplikasi neuropati dan retinopati + hipertensi stage 2, dengan
diagnosa tambahan efusi pleura bilateral eclausa Decompensatio cordis + Gastropati erosive berdarah eclausa NSAID + Anemia eclausa Occult GI
bleeding, pasien menerima regimen obat lebih dari 3 jenis obat. Untuk memastikan terapi obat aman, efektif dan rasional bagi pasien maka dilakukan
pemantauan terapi obat PTO. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam PTO adalah dengan metode SOAP Subjective Objective Assesment Planning.
Setelah melakukan metode SOAP, kita dapat menentukan masalah yang terkait dengan obat Drug Related Problems, sehingga diharapkan tujuan terapi tercapai
yaitu pasien dapat sembuh dari penyakitnya dan mencegah kegagalan terapi dengan meminimalkan masalah-masalah baru yang dapat timbul akibat
pengobatan yang salah. Masalah-masalah yang terkait obat tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3.14 Penilaian Drug related problems DRPs
Jenis DRP Penilaian
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Ada indikasi tidak diobati Ada
Tidak ada indikasi tetapi diobati Tidak ada
Pemilihan obat yang tidak tepat Tidak ada
Dosis rendah Tidak ada
Dosis tinggi Tidak ada
Efek samping ROTD Ada
Interaksi obat Ada
Ketidakpatuhan pengobatan Ada
3.2.4 Perencanaan Planning