mengurangi resiko kekambuhan iskemia, infarct ataupun reinfarct dan juga aritmia ventrikuler Dipiro, 2007.
b. Angiotensin Converting Enzyme Inhibitors ACEIs
Pemberian ACEIs didasarkan pada kemampuannya untuk mencegah remodeling jantung. Mechanisme lainnya adalah kemapuan ACEIs untuk
memperbaiki fungsi endothelial, mengurangi aritmia atrium dan ventrikel, meningkatkan angiogenesis, dan mengurangi kejadian iskemia Dipiro,
2007.
2.3 Decompensatio CordisGagal Jantung
2.3.1 Definisi
Gagal jantung terjadi ketika jantung tidak mampu memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan oleh
tubuh. Gagal jantung dapat juga merupakan hasil dari disfungsi sistolik dan diastolik Corwin, 2008. Pada disfungsi sistolik, kerja memompa kontraktilitas
dan ejection fraction EF dari kerja jantung mengalami penurunan. Sedangkan pada disfungsi diastolik, proses mengerasnya dan kehilangan kemampuan
relaksasi otot jantung memiliki peranan yang penting dalam menurunkan keluaran jantung cardiac output Katzung, 2007.
Gagal jantung kongestif merupakan kongesti sirkulasi akibat disfungsi miokardium. Tempat kongesti bergantung pada ventrikel yang terlibat. Infark
miokardium mengganggu fungsi miokardium karena menyebabkan turunnya kekuatan kontraksi, menimbulkan abnormalitas gerakan dinding, dan mengubah
daya kembang ruang jantung. Dengan berkurangnya kemampuan ventrikel kiri untuk mengosongkan diri, maka besar volume sekuncup berkurang sehingga
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
volume sisa ventrikel meningkat. Hal ini menyebabkan peningkatan tekanan jantung sebelah kiri Price and Wilson, 2005.
Penurunan volume sekuncup akan menimbulkan respon simpatis kompensatoris. Kecepatan denyut jantung dan kekuatan kontraksi meningkat
untuk mempertahankan curah jantung. Pengurangan aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerulus akan meningkatkan pengaktifan sistem renin-angiotensin
aldosteron, dengan terjadinya retensi natrium dan air oleh ginjal. Hal ini akan meningkatkan aliran balik vena Soufer, 2005.
2.3.2 Etiologi
Mekanisme fisiologis yang menyebabkan gagal jantung meliputi keadaan yang meningkatkan beban awal, meningkatkan beban akhir, atau menurunkan
kontraktilitas miokardium. Keadaan yang meningkatkan beban awal meliputi regurgitasi aorta, dan cacat septum ventrikel, dan beban akhir meningkat pada
keadaan akhir seperti stenosis aorta dan hipertensi sistemik. Kontraktilitas miokardium dapat menurun pada infark miokardium dan kardiomiopati Price and
Wilson, 2005. Secara epidemiologi cukup penting untuk mengetahui penyebab dari gagal
jantung, di negara berkembang penyakit arteri koroner dan hipertensi merupakan penyebab terbanyak sedangkan penyebab lain terbanyak adalah penyakit jantung
katup Mariyono dan Santoso, 2007. New York Heart Association NYHA mengelompokkan gagal jantung
dalam 4 kelas fungsional berdasarkan jumlah aktivitas fisik yang diperlukan untuk menimbulkan gejala-gejalanya Gunawan, 2007; SIGN, 2007. Pengelompokan
gagal jantung menurut NYHA dapat dilihat pada Tabel 2.2.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Tabel 2.2 Pengelompokan gagal jantung menurut NYHA
Kelas Symptom I
Tidak ada limitasi aktivitas fisik, tidak timbul sesak napas, dan rasa lelah. II
Sedikit limitasi aktivitas fisik, timbul rasa lelah dan sesak napas dengan aktivitas fisik biasa, tetapi nyaman sewaktu istirahat.
III Aktivitas fisik sangat terbatas. Aktivitas fisik kurang dari biasa sudah
menimbulkan gejala, tetapi nyaman sewaktu istirahat. IV
Gejala-gejala sudah ada sewaktu istirahat, dan aktivitas sedikit saja akan memperberat gejala.
2.3.3 Manifestasi Klinik