Pengkajian Tepat dosis PEMBAHASAN

dapat terjadi karena penggunaan diuretik kuat. Jadi, pemberian KSR untuk mengatasi hipokalemia pada pasien Ny.E sudah tepat obat. Bisoprolol merupakan pilihan terapi hipertensi. Bisoprolol merupakan salah satu golongan beta-blocker. Menurut JNC 7, diuretik, beta-blocker, dan ACEI merupakan pilihan kombinasi terapi untuk pasien hipertensi dengan gagal jantung, postmyocardial infarction, dan pasien dengan risiko penyakit koroner Farnk, 2008. Jadi, pemberian bisoprolol untuk pasien Ny.E sudah tepat obat. Calos ® merupakan obat untuk mengatasi hipokalsemia. Berdasarkan data pemerikasaan kimia klinik, pasien Ny.E mengalami hipokalsemia, kemungkinan disebabkan penggunaan diuretik. Untuk mengatasi hal tersebut, maka perlu diberikan suplemen kalsium. Jadi, pemberika calos® pada pasien Ny.E sudah tepat obat.

4.4 Pengkajian Tepat dosis

Sesuai dengan tanggung jawabnya untuk menjamin tercapainya penggunaan dan pengelolaan obat secara rasional maka seorang farmasis perlu melakukan pengkajian obat dalam hal ketepatan dosis Aslam, dkk. 2003. Ketepatan dosis meliputi ketepatan cara pemberian, lama pemberian, saat pemberian dan interval dosis. Kajian ketepatan dosis dapat dilihat pada Tabel 4.1. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Tabel 4.1 Pengkajian Tepat Dosis Jenis Obat Bentuk Sediaan Kekuatan Sediaan Regimen Dosis Route Pemberian Lama Pemberia n Saat Pemberian Interval Pemberian Ket. Omeprazoletable t 20mgtablet Lacy et al, 2009 20-40 mghari Lacy et al, 2009 Oral Lacy et al, 2009 4-8 minggu Lacy et al, 2009 Pada saat perut kosong, paling baik diminum sebelum sarapan Lacy et al, 2009 Setiap 12 jam Sesuai Sukralfatsuspens i 1g10mL Lacy et al, 2009 1g, 4 kali sehari Lacy et al, 2009 Oral Lacy et al, 2009 4-8 minggu Lacy et al, 2009 Pada saat perut kosong 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan dan sebelum tidur Lacy et al, 2009 Setiap 6 jam Lacy et al, 2009 Sesuai Furosemid Injeksi 20 mgampul Depkes RI, 2007 20 – 40 mg, maksimum 1 ghari Tatro, 2003 Intravena Depkes RI, 2007 10 – 14 hari Depkes RI, 2007 Pagi hari pukul 08 AM;02 PM Tatro, 2003. Setiap 12 jam Depkes RI, 2007 Sesuai Captopril tablet 12,5 mgtablet Tatro, 2003 12,5 -25 mghari Tatro, 2003 Oral Tatro, 2003 - 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan Tatro, 2003 Setiap 8 atau 12 jam Tatro, 2003 Sesuai Simvastatintablet 10mgtablet 20-40 mghari Lacy et al, 2009 Oral Lacy et al, 2009 - Pada malam hari, sebelum tidur Lacy et al, 2009 Setiap 24 jam Lacy et al, 2009 sesuai UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Insulininjeksi 100 unitmL Lacy et al, 2009 0,15-0.2 unitkghari Lacy et al, 2009 Subkutan Lacy et al, 2009 - 5-10 menit sebelum makan Pramudianto, 2009 Setiap 8 jam Sesuai Jenis Obat Bentuk Sediaan Kekuatan Sediaan Regimen Dosis Route Pemberian Lama Pemberia n Saat Pemberian Interval Pemberian Ket. KSRtablet 600mgtablet Maksimal 6 tablet sehari, 1-2 tablet sehari. Pramudianto, 2009 Oral Pramudianto, 2009 - Diberikan bersama makanan Pramudianto, 2009 Setiap 8 atau 12 jam Pramudianto, 2009 Sesuai Bisoprololtablet 5mgtablet Lacy et al, 2009 1,25 mghari Lacy et al, 2009 Oral Lacy et al, 2009 - Dapat diberikan dengan atau tanpa makanan Lacy et al, 2009 Setiap 24 jam Sesuai Caloskaplet 500mgkaplet 500-1000 mghari Pramudianto, 2009 Oral Pramudianto, 2009 - Dapat diberikan dengan atau tanpa makanan Pramudianto, 2009 Setiap 12 atau 24 jam Pramudianto, 2009 Sesuai UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Omeprazole digunakan untuk pengobatan tukak. Dosis untuk pengobatan tukak lambung dan duodenum diberikan adalah 20 mghari. Pada kasus yang parah atau berulang dosis dapat ditingkatkan menjadi 40 mghari. Sedangkan untuk tukak terkait penggunaan NSAID yang direkomendasikan adalah 20 mghari selama 4-8 minggu Mehta, 2009, dosis juga dapat ditingkatkan menjadi 40 mghari Lanza et al, 2009. Jadi, pemberian omeprazole sudah tepat dosis. Suspensi sukralfat dengan kekuatan 1 g10 mL dengan pemberian 10 mL empat kali sehari, artinya dosis untuk satu hari adalah 40 mL 4g . Dosis lazim pemberian sukralfat adalah 1 g empat kali sehari. Jadi, pemberian sukralfat sudah tepat dosis. Injeksi furosemid dengan kekuatan 20 mgampul. Pemberian 40 mghari masih sesuai untuk terapi gagal jantung dan hipertensi yaitu pemberian secara intravena bolus maksimum 1ghari Tatro, 2003. Dosis pemberian pada pasien 40 mghari sudah tepat. Tablet captopril dengan pemberian 25 mg tiga kali sehari sementara dosis captopril untuk terapi hipertensi adalah 12,5-25 mg dalam 3 dosis terbagi, kemudian dosis dititrasi sampai didapat dosis yang sesuai Tatro, 2003. Rentang dosis yang direkomendasikan JNC 7 adalah 25-100 mg sehari Lacy et al, 2009. Dosis pemberian captopril 25 mg 3 kali sehari sudah tepat. Tablet simvastati dengan pemberian 40 mg sehari untuk 3 hari pertama perawatan pasien di RSHS, kemudian diturunkan menjadi 20 mg sehari. Dosis lazim untuk stabilitas plak adalah 20-40 mg sehari Cuccurullo, 2006. Dosis simvastatin yang dberikan sudah tepat dosis. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Injeksi insulin dengan pemberian 4 unit tiga kali sehari sementar dosis lazim untuk terapi DM tipe 2 adalah 0,15-0,2 unitkghar, artinya pasien 49 kg membutuhkan 7,4-9,8 unithari. Rentang dosis insulin adalah 6-77 unit sehari Lacy et al, 2009. Jadi pemberian insulin sudah tepat dosis. Tablet KSR dengan pemberian 1 tablet sehari 600 mg, sedangkan dosis lazim pemberian KSR adalah 1-2 tablet sehari dan maksimal 6 tablet sehari. Berdasarkan data pemerikasaan kimia klinik, kadar kalium pasien sedikit lebih rendah dibandingkan kadar normal. Jadi pemberian KSR pada pasien tersebut untuk mengatasi penurunan kadar kalium lebih lanjut. Jadi, pemberian KSR sudah tepat dosis. Tablet bisoprolol diberikan dengan dosis 1,25 mg sehari. Sedangkan dosis lazim untuk pengobatan gagal jantung adalah 1,25 mghari. Jadi, pemberian bisoprolol sudah tepat dosis. Tablet calos® diberikan dengan dosis 1 tablet sehari 500mg. dosis lazim pemberian calos® adalah 500-1000 mg sehari. Jadi, pemberian calos® sudah tepat dosis.

4.5 Pengkajian Waspada Efek Samping