Pengkajian Tepat Obat PEMBAHASAN

152012, kadar kalsium pasien mengalami penurunan. Hal ini bisa disebabkan pemberian furosemide sebagai diuretik kuat. Salah satu efek samping pemberian furosemide adalah hipokalsemia, sehingga berdasarkan data kadar kalsium pasien dokter meresepkan pemberian Calos® untuk mengatasi hipokalsemia pasien. jadi, pemberian Calos® pada pasien sudah tepat indikasi.

4.3 Pengkajian Tepat Obat

Omeprazole merupakan obat golongan proton pump inhibitor yang dapat digunakan untuk pengobatan dan pencegahan tukak terkait NSAID. Tukak terkait NSAID terjadi karena NSAID menghambat pembentukan prostaglandin yang merupakan zat untuk mempertahankan mukosa lambung. Walaupun secara logika tukak terkait NSAID memerlukan terapi analog prostaglandin, namun menurut penelitian misoprostol memberikan hasil yang lebih baik dari pada omeprazole jika diberikan dalam dosis tinggi 800 mcghari. Namun jika misoprostol diberikan pada dosis tinggi, maka akan timbul efek samping yang lebih besar. Jika diberikan pada dosis yang lebih rendah menunjukan hasil yang relatif sama dengan PPI. Omeprazole terbukti lebih efektif dalam mengobati dan mencegah tukak terkait NSAID dibandingkan dengna pemberian analog prostaglandin misalnya misoprostol dosis rendah Lanza, 2009. Jadi, pemberian omeprazole untuk pengobatan tukak terkait NSAID sudah tepat obat. Sukralfat digunakan untuk melapisi mukosa lambung dari asam-pepsin dan menutupi tukak. sukralfat digunakan untuk mengurangi kerusakan mukosa lambung lebih lanjut. Jadi, pemberian sukralfat untuk pengobatan tukak terkait NSAID sudah tepat obat. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Furosemid adalah diuretik yang dapat mengurangi akumulasi retensi cairan. Pengurangan cairan ini mungkin meningkatkan oksigenasi dan dengan cara demikian meningkatkan fungsi miokardial. Apabila volume preload dikurangkan dapat pula mengurangkan kerja dari jantung, karena memungkinkan jantung bekerja lebih efesien. Edema yang disertai dengan gagal jantung secara umum ditangani dengan diuretik lengkungan Katzung, 2007. Diuretik merupakan pilihan utama untuk pengobatan hipertensi Dipiro,2009. JNC 7 merekomendasikan penggunaan diuretik yang dikombinasikan dengan antihipertensi lain untuk pengobatan hipertensi dengan gagal jantung dan pasien dengan risiko penyakit koroner Frank, 2008. Pasien Ny.E menderita hipertensi stage 2 + CAD OMI anteroseptal + decompensatio cordis kiri-kanan fc IV disertai dengan edema tungkai dan perut. Pemberian injeksi furosemid untuk pasien Ny.E sudah tepat obat. Captopril menurunkan tekanan darah dengan cara mengurangi tahanan pembuluh darah perifer TPR, keluaran jantung dan denyut jantung tidak diubah. Captopril telah banyak digunakan dalam pengobatan gagal jantung dan pengobatan setelah infark miokardial Katzung, 2007. Pengobatan gagal jantung bertujuan untuk mengurangkan gejalasimptom yang timbul, meningkatkan daya tahan dan juga mengurangi angka kematian. Penggunaan ACEIs pada gagal jantung biasanya dikombinasi dengan betablocker ataupun dengan diuretik UK Health Departement, 2009. Selain itu, ACEI juga direkomendasikan untuk pengobatan hipertensi pada pasien dengan diabetes mellitus tipe 2 dan dapat dikombinasikan dengan diuretik atau UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Calcium channel blocker Frank, 2008. Pemberian captopril untuk pasien Ny.E sudah tepat obat. Simvastatin biasanya digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol. Namun dalam kasus ini tidak ditemukan adanya kadar kolesterol yang tinggi. Menurut Cuccurullo 2006, simvastatin dapat digunakan untuk menstabilkan plak. Pada pasien CAD terjadi peningkatan plak dalam pembuluh darah yang menyebabkan terjadinya aterosklerosis aorta. Jika plak tersebut rupture maka akan terjadi lesi dan akan menarik makrofag ke tempat lesi sehingga dapat menyumbat aliran darah dan menyebabkan terjadinya penyakit jantung koroner yang dapat memicu stroke. Untuk mempertahankan konsistensi plak agar tidak rupture maka perlu diberikan penstabil. Jadi, pemberian simvastatin untuk pasien Ny.E sudah tepat obat. Insulin merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi hiperglikemi pada paien diabetes mellitus. Pada pasien diabetes mellitus tipe 2, insulin merupakan pilihan terapi jika terapi dengan obat hipoglikemi oral tidak memberikan hasil yang baik Depkes RI, 2005. Pasien Ny.E menderita DM tipe 2 sejak 6 tahun yang lalu. Pasien sebelumnya mengkonsumsi glibenklamid namun Januari 2012 konsumsi glibenklamid dihentikan. Pada bulan Februari 2012, pasien masuk RSHS dan kadar gula darah mencapai 700 mgdL, sehingga dokter memberikan terapi insulin. Terapi insulin tetap dilanjutkan hingga sekarang untuk mengontrol gula darah pasien. Jadi, pemberian insulin pada pasien Ny.E sudah tepat obat. KSR merupakan suplemen untuk mengatasi hipokalemia. Pasien diketahui mengalami hipokalemia berdasarkan data pemeriksaan kimia klinik. Hipokalemia UNIVERSITAS SUMATRA UTARA dapat terjadi karena penggunaan diuretik kuat. Jadi, pemberian KSR untuk mengatasi hipokalemia pada pasien Ny.E sudah tepat obat. Bisoprolol merupakan pilihan terapi hipertensi. Bisoprolol merupakan salah satu golongan beta-blocker. Menurut JNC 7, diuretik, beta-blocker, dan ACEI merupakan pilihan kombinasi terapi untuk pasien hipertensi dengan gagal jantung, postmyocardial infarction, dan pasien dengan risiko penyakit koroner Farnk, 2008. Jadi, pemberian bisoprolol untuk pasien Ny.E sudah tepat obat. Calos ® merupakan obat untuk mengatasi hipokalsemia. Berdasarkan data pemerikasaan kimia klinik, pasien Ny.E mengalami hipokalsemia, kemungkinan disebabkan penggunaan diuretik. Untuk mengatasi hal tersebut, maka perlu diberikan suplemen kalsium. Jadi, pemberika calos® pada pasien Ny.E sudah tepat obat.

4.4 Pengkajian Tepat dosis