Persiapan-persiapan dalam Due Diligence

menguraikan Profesi Penunjang Pasar Modal tersebut yaitu Akuntan, Konsultan Hukum, Penilai, Notaris, dan profesi lainnya yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. 52 Jadi, dalam transaksi akuisisi perusahaan publik, Konsultan Hukum atau profesi-profesi yang telah diuraikan sebelumnya yang tidak terdaftar sebagi Profesi Penunjang Pasar Modal di Badan Pengawas Pasar Modal Bapepam dengan sendirinya tidak diizinkan untuk berpartisipasi dan memberikan jasanya dalam transaksi akuisisi tersebut.

D. Persiapan-persiapan dalam Due Diligence

Bagi seorang Konsultan Hukum lawyer yang akan melakukan suatu legal audit, khususnya legal audit untuk kepentingan akuisisi diperlukan suatu persiapan yang matang. Hal ini mengingat bahwa legal audit untuk suatu akuisisi mempunyai kekhasan sebagai berikut : a. Aspek hukum yang ditekankan sangat khusus, yakni khusus yang relevan dengan transaksi akuisisi tersebut. b. Yang akan melakukan legal audit adalah lawyer dari pihak penguasa akuisisi sementara yang diaudit adalah perusahaan target akuisisi. Jadi, 2 dua pihak yang mempunyai kepentingan yang berlawanan. Karena itu, tidak heran jika dalam melakukan legal audit tersebut terjadi penolakan, 52 Lihat Pasal 64 ayat 1 Undang-Undang Pasar Modal. Universitas Sumatera Utara penyembunyian data, misinformasi atau tidak kooperatif dari pihak perusahaan target yang akan diaudit tersebut. 53 Untuk itu dari Konsultan Hukum lawyer yang akan melakukan akuisisi sangat diharapkan hal-hal sebagai berikut : 54 1. Persiapan yang matang dan detail 2. Kearifan 3. Approach yang baik 4. Netralitas yang baik Berikut ini penjelasan untuk masing-masing tersebut di atas, yaitu sebagai berikut : Ad 1. Persiapan yang Matang dan Detail Seperti telah dijelaskan bahwa lawyer akan mengaudit perusahaan target yang berbeda kepentingan dengan pihak perusahaan pengakuisisi yang menyuruh lawyer tersebut bekerja. Karena itu, kemungkinan tidak terlalu kooperatif dari pihak perusahaan target yang akan diaudit cukup besar. Karena itu diharapakan pihak lawyer tidak bekerja dengan cara berulang-ulang, terutama dalam hubungan dengan kunjungan ke perusahaan atau permintaan dokumen-dokumen yang diperluakan untuk melakukan audit tersebut. Diharapakan bila perlu sekali jalan bias tuntas segala-galanya. Karena inspeksi haruslah selengkap mungkin. Demikian juga dalam hal permintaan dokumen, haruslah diberikan list dokumen selengkap-lengkapnya, dan sedetail- 53 Munir Fuady 1, Op. Cit., hal. 110. 54 Ibid, hal. 110. Universitas Sumatera Utara detailnya untuk menghindari terlalu banyak permintaan okumen susulan, yang dirasakan sangat mengganggu pihak perusahaan target. Ad 2. Diperlukan Kearifan Seperti biasanya pembuatan suatu legal audit, maka pihak lawyer sangat diharapkan untuk dapat bersikap arif dan menilai setiap fakta dan dokumen dan menginterprestasikannya sesuai dengan kaidah hukum, keadilan, dan common sence. Ad 3. Diperlukan Approach yang Baik Karena ada kemungkinan kurang kooperatif atau penyembunyian data oleh pihak perusahaan target, maka seorang lawyer yang melakukan legal audit haruslah melakukan approach yang baik dengan perusahaan target. Dengan demikian, kebekuan hubungan dengan perusahaan target akuisisi yang diaudit dapat sedikit demi sedikit dicairkan. Ad 4. Diperlukan Netralitas yang Baik Ada kemungkinan pihak perusahaan target akuisisi akan menyembunyikan data yang dirasakan merugikan bagi pihaknya, atau bahkan mugkin berusaha mempengaruhimengelabuimembuat misleading pihak lawyer yang melakukan audit. Dalam hal ini pihak lawyer diharapkan benar-benar menerapkan standar profesional sehingga tetap independen, tidak pengaruh atau terbawa arus dari pengaruh pihak perusahaan target. 55 Dalam rangka melakukan due diligence terhadap suatu perusahaan banyak dokumen yang diperlukan dan harus dipersiapkan. Bahkan biasanya, 55 Ibid, hal. 111. Universitas Sumatera Utara dibandingkan dengan dokumen yang diperlukan oleh seorang akuntan atau appraiser dalam hal pembuatan laporannya, dokumen legal yang paling banyak dokumennya. Dan biasanya dokumen legal dilampirkan sebagai lampiran legal audit, sehingga lampiran dari legal menjadi sangat tebal. 56 Berikut ini dokumen-dokumen yang diperlukan dalam rangka pembuatan due diligence bidang hukum khusus untuk kepentingan akuisisi perusahaan. Dokumen yang diperlukan tersebut hampir sama dengan dokumen-dokumen pembuatan legal audit untuk kepentingan lain-lain, seperti untuk Initial Publik Offering IPO, kecuali ada beberapa perbedaan di beberapa hal berhubung adanya penekanan di bidang-bidang tertentu yang memang perlu untuk suatu akuisisi. Dokumen-dokumen yang diperlukan untuk suatu due diligence hukum dalam rangka akuisisi perseroan terbatas adalah sebagai berikut : 57 1. Keabsahan Pendirian Perseroan a. Aggaran Dasar Perseroan serta seluruh perubahannya. b. Pendaftaran Anggaran Dasar di Pengadilandaftar perusahaan. c. SK Pengesahan oleh Depkeh serta Pengumuman dalam Berita negara. 2. Riwayat Permodalan a. Akta jual beli saham, atau akta pengalihan saham lainnya. b. Berita acara RUPS sehubungan dengan peralihan saham. c. Bukti setoran modal, seperti : 1 Laporan rekening koran; 56 Ibid, hal. 112. 57 Munir Fuady, Hukum Tentang Merger,Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 2001, hal. 44-47. Universitas Sumatera Utara 2 Lalu lintas giro bank; 3 Nota kredit bank; 4 Bukti setoran di bank; d. Surat sahamsertifikat saham. e. Daftar para pemegang saham. f. Jika pemegang sahamnya berupa perseroankoperasiyayasan, diperlukan nominee beserta seluruh perubahannya. g. Perjanjian antarpemegang sahamperjanjian penanaman modal asingperjanjian nominee. 3. Riwayat Kepengurusan a. Berita acara RUPS sehubungan dengan pengangkatanpergantian pengurus perseroan. b. Riwayat hidup ringkas para pengurus Direktur Komisaris. c. Fotocopy KTP para Direktur dan Komisaris. d. Bukti Kewarganegaraan. 4. Perizinan a. Izin Pendirian Perseroan 1 Surat keterangan domisili perseroan. 2 Tanda Daftar Perusahaan beserta perpanjangan TDP. b. Perizinan Mengenai Dampak Lingkungan 1 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan AMDAL. 2 Penyajian Informasi Lingkungan PIL. 3 Kerangka Acuan Studi Evaluasi Lingkungan KASEL. Universitas Sumatera Utara 4 Studi Evaluasi Lingkungan SEL. 5 Upaya Pengelolaan Lingkungan UKL. 6 Upaya Pemantauan Lingkungan UPL. 7 Perizinan dari Departemen Perdagangan. 8 Izin Undang-Undang Gangguan HO. c. Izin-Izin dari departemen Terkait 1 Izin yang berhubungan dengan ketenagakerjaan, yang terdiri dari : a Peraturan Perusahaan. b Keanggotaan dalam SPSI. c Kesepakatan Kerja Bersama KKB. d Sertifikat Asuransi Sosial Tenaga Kerja. e Bukti pembayaran iuran ASTEK kuitansi terakhir. f Perjanjian kerja. g Upah Minimum Regional UMR. 2 Izin yang berhubungan dengan kepemilikan aset, yang terdiri dari: a Laporan perusahaan penilai. b Neraca tahun terakhir. c Daftar aset perseroan. d Surat-surat tanah sertifikat, akta pengikatan, akta peralihan hak, dan lain-lain. e Bukti pemilikan benda bergerak BPKB kenderaan serta invoice bukti. f Daftar inventaris dan aktiva. Universitas Sumatera Utara g Izin lokasi. h Izin pembebasan tanah. i Izin Mendirikan Bangunan IMB. d. Izin Lain-lain, misalnya : 1 Izin dari Bank Indonesia jika menyangkut dengan bank. 2 Izin dari Menteri Keuangan dan menteri terkait jika menyangkut dengan BUMN. 3 Izin atau pemberitahuan kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal BKPM jika menyangkut dengan perusahaan Penanaman Modal Asing PMA atau perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN. 5. Hak Milik Intelektual a. Pendaftaran merek. b. Pendaftaran patent. c. Perjanjian lisensi merek. d. Perjanjian lisensi patent. e. Bukti hak cipta. f. Lain-lain bentuk hak milik intelektual. 6. Penyertaan ke dalam Perusahaan lain a. Sertifikatsurat saham perusahaan lain. b. Anggaran Dasar perusahaan lain, beserta seluruh perubahannya. c. Akta jual beli saham dan RUPS persetujuan perusahaab lain. Universitas Sumatera Utara d. Bukti penyetoranpembayaran harga saham kuitansi, rekening bank, cek giro, dan lain-lain. 7. Perpajakan a. NPWP. b. Bukti setor pajak tahun terakhir. c. Tax release. d. Bukti pembayaran PBB tahun terakhir. 8. Asuransi a. Polis asuransi kebakaran. b. Polis asuransi lain-lain. 9. Keabsahan Tindakan Korporasi Dokumen-dokumen yang mendasari tindakan berupa go publik, right issue, akuisisi, merger, dan private placement. Dokumen-dokumen tersebut adalah : a. Akta pernyataan keputusan RUPS yang menyetujui tindakan korporasi. b. Risalah rapat pengurus yang menyetujui tindakan korporasi. c. Persetujuan Komisaris untuk tindakan korporasi. d. Perjanjian mengenai tindakan korporasi tersebut, seperti perjanjian penjamin emisi, perjanjian pendahuluan pencetakan efek, perjanjian merger, akuisisi, dan lain-lain. 10. Perjanjian dengan Pihak Ketiga a. Perjanjian distribusi. b. Perjanjian keagenan. c. Perjanjian kerja sama. Universitas Sumatera Utara d. Perjanjian konstruksi. e. Dan perjanjian komersil lainnya. 11. Perjanjian Pemberian FasilitasPembiayaan a. Perjanjian kredit. b. Perjanjian perpanjangan pemberian kredit. c. Perjanjian penerbitan surat berharga. d. Perjanjian pembiayaan leasing, factoring, dan modal venture. e. Pernyataan bankperusahaan pembiayaan tentang out-standing pinjaman terakhir. 12. Penjaminan atas Perusahaan danatau atas Aset-Aset Perusahaan a. AktaSertifikat hak tanggungan. b. Akta kuasa memasang hak tanggungan. c. Akta pengakuan hutang. d. Akta gadai. e. Akta fidusia. f. Akta kuasa jual. g. Akta garansi. h. Akta cessie, dan lain-lain. 13. Dokumen-Dokumen Lain Sebenarnya masih banyak lagi dokumen pendukung yang diperlukan dalam suatu deal akuisisi, yakni yang dianggap penting diketahui umum, sehingga dianggap material terhadap proses akuisisi dan jalannya perseroan. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

Dokumen yang terkait

Kajian Yuridis Terhadap Koperasi Apabila Berubah Menjadi Perseroan Terbatas Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

6 141 96

Penerapan Sifat Kolegialitas Dewan Komisaris Perseroan Dalam Kepailitan Perseroan Terbatas Berdasarkan Undang-Undang NO. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

1 63 72

Tinjauan Yuridis Pembubaran Perseroan Terbatas Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007

1 54 141

Tinjauan Yuridis Atas Akuisisi Perusahaan Setelah Berlakunya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

3 101 142

AKIBAT HUKUM PEMBUBARAN PERSEROAN TERBATAS DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

0 25 16

AKIBAT HUKUM PEMBUBARAN PERSEROAN TERBATAS DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

1 40 16

TANGGUNG JAWAB DIREKSI DALAM PENGURUSAN PERSEROAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

0 6 36

Tanggung Jawab Direksi Perseroan Terbatas Dalam Akuisisi Suatu Perusahaan Yang Merugikan Pemegang Saham Dikaitkan Dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.

0 0 1

1. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (Batang Tubuh)

0 0 59

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERSEROAN TERBATAS DAN KEPAILITAN A. Perseroan Terbatas - Penerapan Sifat Kolegialitas Dewan Komisaris Perseroan Dalam Kepailitan Perseroan Terbatas Berdasarkan Undang-Undang NO. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

0 0 23