Pengertian Due Diligence DUE DILIGENCE PADA PERSEROAN TERBATAS

BAB II DUE DILIGENCE PADA PERSEROAN TERBATAS

A. Pengertian Due Diligence

Pengertian due diligence muncul dari perkembangan hukum di Indonesia, sejak percepatan perekonomian melalui IPO Initial Public Offering atau Go Public, sehingga setiap emiten dipersyaratkan oleh lembaga berwenang Bapepam, harus menunjuk Konsultan HukumPengacara untuk melakukan pemeriksaan hukum atas perusahaannya. Perkembangan selanjutnya adalah tidak hanya untuk IPO, tetapi juga perusahaan yang akan melakukan Merger atau Acquisition. 22 Memang dalam penyusunan Due Diligence tidak ada format khusus, atau harus bagaimana bentuk yang baik atau susunan dalam menganalisis temuan- temuan hukum Legal Audit, sehingga memudahkan memberikan pendapat hukum Legal Opinion. Istilah due diligence mulai dikenal pada tahun 1903. Due diligence berasal dari kata due sesuatu yang terhutang atau merupakan kewajiban moral dan diligence yaitu vigilant ketekunan, activity kegiatan, atau attentiveness perhatian. 23 Due Diligence is a term used for a number of concepts involving either the performance of an investigation of a business or person, or of an act with a certain standard of care. It can be a legal obligation, but the term 22 www. Bakerpacific.com, yang diakses tanggal 25 Oktober 2010. 23 Laksanto Utomo, Pemeriksaan dari Segi Hukum atau Due Diligence, Bandung : PT. Alumni, 2008, hal. 3. Universitas Sumatera Utara willmore commonly apply to voluntary investigations, some common example of due diligence is various industries include. 24 Pengertian due diligence dalam Black’s Law : “the diligence reasonably expected from, and ordinarily exercised by a person who seeks to satisfy a legal requirement or to discharge on obligation”. 25 Menurut beberapa kamus website di internet, due diligence adalah : “the care that a reasonable person exercises under the circumstance to avoid harm to other persons or their property”. tingkat kehati-hatian yang dilakukan oleh seseorang yang normal pada umumnya untuk menghindari kerugian terhadap orang lain atau harta miliknya. Dalam perkembangannya istilah due diligence dikenal sebagai : “the process of investigation performed by investors, into the details of a potential investment such as an examination of operation and management and the verification of material facts” Proses penelitian yang dilakukan oleh para investor terhadap rincian potensial investasi, misalnya pemeriksaan pengoperasian dan manajemen dan verifikasi fakta-fakta penting. Ada beberapa pengertian tentang proses pemeriksaan dari segi hukum legal audit, yang secara umum dipahami bahwa legal audit adalah sebuah mekanisme dari suatu verifikasi yang kompleks terhadap keberadaan suatu subjek 24 http:en . Wikipedia. OrgwikiDue_diligence, yang diakses tanggal 25 Oktober 2010. 25 Black’s Law Dictionary, seventh edition, Bryan A Garner editor in chief, West Group, St. Paul, Min, 1999, hal. 468. Universitas Sumatera Utara hukum berikut aktivitas-aktivitas yang dilakukannya secara objektif dan sistematis berdasarkan sistem hukum nasional yang berlaku. Mengacu kepada pengertian legal audit tersebut, karena hasil laporan pemeriksaan hukum tersebut akan berwujud sebagai suatu pernyataan hukum profesional, dapat dikatakan bahwa selayaknya legal audit hanya dapat dilakukan oleh pihak yang memiliki keahlian di bidang hukum yang terikat validitasnya berdasarkan etika profesional sebagai suatu profesi. 26 Selanjutnya demi mencegah laporan yang bersifat subjektif si ahli hukum, pemeriksaan yang dilakukan diharuskan menggunakan suatu mekanisme tertentu secara objektif dan sistematis serta didasarkan atas keberlakuan sistem hukum yang ada. Legal audit yang selama ini dikenal oleh mayarakat luas adalah legal audit yang dilakukan dalam Pasar Modal yaitu berupa legal due diligence pemeriksaan hukum secara menyeluruh terhadap perusahaan yang akan go public masuk bursa. Legal audit dari aspek pasar modal, legal audit merupakan pemeriksaan terhadap segala kegiatan dan dokumentasi yang berkaitan dengan hukum. 27 Selain itu, para konsultan hukum dalam Pasar Modal juga memberikan pengertian dari legal audit yaitu proses pekerjaan konsultan hukum dalam memberikan pendapat hukum menurut hukum Indonesia mengenai emiten dalam waktu tertentu. 28 26 Laksanto Utomo, Op. Cit., hal. 5. 27 Munir Fuady, Pasar Modal Modern Tinjauan Hukum, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 1996, hal. 33. 28 Lihat Keputusan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal Indonesia Tentang Standar Pemeriksaan Hukum dan Standar Pendapat Hukum, Nomor 01HKH1995 tanggal 30 Maret 1995, Jakarta : 1995. Universitas Sumatera Utara Pada dasarnya pengertian dari legal audit bersifat netral dan dapat ditetapkan dalam berbagai subjek yang aktivitasnya akan di audit. Dalam konteks Pasar Modal istilah due diligence dikenal sebagai pemeriksaan dari segi hukum. Perkembangan due diligence disamping untuk melakukan pemeriksaan hukum, sehubungan dengan transaksi bisnis, dilakukan juga oleh investor yang akan melakukan investasi pada perusahaan high-tech. 29 1. Prinsip-prinsip Legal Audit Sebagai suatu catatan paling tidak Legal Audit memiliki beberapa prinsip utama yaitu : 30 a. Kerelaan, yaitu bahwa subjek hukum yang akan diperiksa harus secara sukarela membuka diri untuk pemeriksaan; b. Keterbukaan, yaitu bahwa subjek hukum yang akan diperiksa harus membuka diri seluas-luasnya agar pemeriksa dapat melakukan pekerjaanya dengan baik; c. Kerahasiaan, yaitu bahwa hasil pemeriksaan merupakan kerahasiaan yang hanya akan diketahui oleh pihak pemeriksa dan pihak yang diperiksa sampai pada saat ada kewajiban atau kebutuhan untuk membuka informasi tersebut; d. Tanggung jawab, yaitu bahwa pihak yang diperiksa bertanggung jawab penuh terhadap hasil legal audit. 29 www. Rtcoopers.com, yang diakses pada tanggal 25 Oktober 2010. 30 Laksanto Utomo, Op. Cit., hal. 6-7. Universitas Sumatera Utara 2. Fungsi Legal Audit Legal audit adalah sebuah mekanisme dari suatu verifikasi yang kompleks terhadap keberadaan suatu subjek hukum berikut aktivitas-aktivitas yang dilakukannya secara objektif dan sistematis berdasarkan sistem hukum nasional yang berlaku. Legal audit merupakan pemeriksaan ke dalam perusahaan terhadap segala kegiatan dan dokumentasi yang berkenaan dengan hukum. 31 Legal audit dikembangkan sebagai respon terhadap meningkatnya kebiasaan umum dari para pelaku bisnis dan individu sebagai usaha tindakan hukum, untuk menyelesaikan suatu sengketa sehingga dapat menghindari borosnya biaya dan proses pengadilan yang berlarut-larut, dengan menggunakan beberapa konsep atau teknik penanganan pencegahan. Bila dilihat dari awal mula timbulnya legal audit, fungsi dari legal audit pada umumnya merupakan bahan rujukan bagi tindakan selanjutnya. Dalam perkembangannya, legal audit terkait dengan legal opinion. Agar dapat dikeluarkan sebuah legal opinion, sebelumnya harus dilaksanakan dahulu legal audit terhadap dokumen-dokumen hukum yang terkait dengan objek audit. Menurut keputusan HKHPM Nomor KEP 01HKH1995 Tanggal 30 Maret 1995 fungsi legal audit dalam Pasar Modal adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan perseroan terbatas menjadi perseroan terbatas terbuka agar dapat masuk pasar modal guna memenuhi Prinsip Keterbukaan di Pasar Modal. 32 31 Yulfasni, Hukum Pasar Modal, Jakarta : Badan Penerbit Iblam, 2005, hal. 45. 32 Lihat Keputusan Himpunan konsultan Hukum Pasar Modal Indonesia Tentang Standar Pemeriksaan Hukum dan Standar Pendapat Hukum, Nomor 01HKH1995 tanggal 30 Maret 1995, Jakarta : 1995. Universitas Sumatera Utara Demikian pula dalam hal pelaksanaan akuisisi terhadap suatu perseroan terbatas, pelaksanaan pemeriksaan hukum atau due diligence ini sangatlah penting karena memberikan keterbukaan informasi tentang kondisi perusahaan terhadap pihak yang akan mengakuisisi sehingga dapat diambil keputusan akan mengakuisi perusahaan tersebut atau tidak. Selain itu fungsi due diligence ini dalam melakukan akuisisi terhadap perseroan terbatas adalah untuk menghindari hal-hal yang tidak terlihat di permukaan tetapi dikemudian hari dapat meledak menjadi suatu permasalahan sehingga merugikan bagi pihak yang mengakuisisi perusahaan tersebut.

B. Tujuan Due Diligence

Dokumen yang terkait

Kajian Yuridis Terhadap Koperasi Apabila Berubah Menjadi Perseroan Terbatas Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

6 141 96

Penerapan Sifat Kolegialitas Dewan Komisaris Perseroan Dalam Kepailitan Perseroan Terbatas Berdasarkan Undang-Undang NO. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

1 63 72

Tinjauan Yuridis Pembubaran Perseroan Terbatas Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007

1 54 141

Tinjauan Yuridis Atas Akuisisi Perusahaan Setelah Berlakunya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

3 101 142

AKIBAT HUKUM PEMBUBARAN PERSEROAN TERBATAS DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

0 25 16

AKIBAT HUKUM PEMBUBARAN PERSEROAN TERBATAS DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

1 40 16

TANGGUNG JAWAB DIREKSI DALAM PENGURUSAN PERSEROAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

0 6 36

Tanggung Jawab Direksi Perseroan Terbatas Dalam Akuisisi Suatu Perusahaan Yang Merugikan Pemegang Saham Dikaitkan Dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.

0 0 1

1. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (Batang Tubuh)

0 0 59

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERSEROAN TERBATAS DAN KEPAILITAN A. Perseroan Terbatas - Penerapan Sifat Kolegialitas Dewan Komisaris Perseroan Dalam Kepailitan Perseroan Terbatas Berdasarkan Undang-Undang NO. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

0 0 23