Sebab-Sebab Terjadinya Akuisisi AKUISISI PERSEROAN TERBATAS BERDASARKAN

e. Akuisisi dengan Tahapan Multi Stage Acquitision Pada akuisisi bertahap ini, akuisisi tidak dilaksanakan sekaligus. Akan tetapi, pembayaran dilakukan bertahap sesuai dengan perkembangan perusahaan target setelah diakuisisi. Hal ini dapat dilakukan misalnya sebagian dibayar tunai atau dengan saham sedangkan sebagian lain dibayar dengan bonds.

C. Sebab-Sebab Terjadinya Akuisisi

Sebenarnya, akuisisi dan juga merger merupakan salah satu cara dalam melakukan ekspanasi perusahaan, yakin yang disebut dengan ekspansi perusahaan secara eksternal. Di samping itu, masih ada cara ekspansi perusahaan lain, yaitu berupa ekspansi internal internal growth. 81 Pada dasarnya suatu akuisisi dilakukan dengan dilatarbelakangi oleh salah satu atau lebih maksud sebagai berikut : 82 1. Akuisisi untuk Mengeksploitasi Energi 2. Akuisisi untuk Meningkatkan Bagian Pasar 3. Akuisisi untuk Melindungi Pasar 4. Akuisisi untuk Mengakuisisi Produk 5. Akuisisi untuk Memperkuat bisnis Inti 6. Akuisisi untuk Mendapatkan Dasar Berpijak Perusahaan di Luar Negeri Berikut ini penjelasan untuk masing-masing tersebut di atas, yaitu sebagai berikut : 81 Munir Fuady 1, Op. Cit., hal. 17. 82 Ibid, hal. 18. Universitas Sumatera Utara Ad 1. Akuisisi untuk Mengeksploitasi Energi Salah satu alasan yang kerapkali dikemukakan oleh orang-orang dalam melakukan akuisisi adalah untuk menambah sinergi dari 2 dua perusahaan yang bergabung kepemilikan setelah akuisisi tersebut. Untuk itu, rumus matematik aneh yang berlaku untuk merger berlaku juga untuk akuisisi, yakni rumus sebagai berikut : 2 + 2 = 5 Kelebihan 1 satu berasal dari sinergi yang terbentuk karena akuisisi tersebut. Memang banyak orang yang meyakini dan memang banyak terbukti dalam praktek bahwa sinergi dari akuisisi tersebut memang ada. Dalam hal yang dimaksudkan dengan sinergi adalah suatu bonus yang diperoleh karena usaha bersama dari bagian-bagian lain dari suatu organisasi. Sinergi dari suatu akuisisi akan didapatkan antara lain dari terdapatnya faktor-faktor sebagai berikut : 83 a Alih teknologi b Pengetahuan pemasaran c Pemotongan biaya d Harmonisasi produk e Penelitian dan pengembangan f Penggunaan sumber daya yang optimum Karena itu, sebelum dilakukan suatu akuisisi haruslah terlebih dahulu diukur seberapa jauh sinergi tersebut akan dicapai dengan melakukan akuisisi 83 Ibid, hal. 19. Universitas Sumatera Utara yang bersangkutan. Jika ternyata sinerginya kurang dan alasan-alasan lain untuk akuisisi juga diragukan, biasanya perusahaan akan memilih membuka cabangnya yang baru ketimbang melakukan akuisisi usaha. Sebab tidak semua akuisisi dapat menimbulkan sinergi. Ad 2. Akuisisi untuk Meningkatkan Bagian Pasar Akuisisi dalam bentuk horizontal dapat memperluas pasar dari produk yang dihasilkan, karena masing-masing perusahaan yang digabungkan dengan akuisisi tersebut mempunyai pasarnya sendiri-sendiri. Akan tetapi kendala- kendala seringkali dihadapi dalam praktek, seperti kerja sama yang tidak jalan, atau perubahanpenyesuaian yang tersendat. 84 Ad 3. Akuisisi untuk Melindungi Pasar Akuisisi akan melindungi pasar jika dengan akuisisi tersebut dapat menyisihkan pesaing bisnis jika perusahaan target adalah pesaing bisnis sendiri. Dari segi yuridis, yang harus dipertimbangkan adalah jangan sampai akuisisi seperti itu bertentangan dengan peraturan tentang larangan monopoli dan antitrust di negara yang bersangkutan. Ad 4. Akuisisi untuk Mengakuisisi Produk Adakalanya perusahaan perlu mengembangkan usahanya untuk menghasilkan produk lain selain dari produk yang sudah ada. Untuk itu, dapat dilakukan akuisisi terhadap perusahaan lain yang sedang menghasilkan produk yang dikehendakinya, dengan harapan produk tersebut nantinya setelah akuisisi akan dikembangkan lebih lanjut. Tentu saja dalam melakukan akuisisi tersebut, 84 Ibid, hal., 20. Universitas Sumatera Utara ikut pula dipertimbangkan nilai dari hak-hak yang akan beralih seperti hak milik intelektual, perjanjian lisensi, usaha patungan dan lain-lain perjanjian dengan pihak ketiga dari perusahaan yang akan diakuisisi tersebut. Faktor lain yang juga harus dipertimbangkan benar-benar adalah seberapa jauh produk tersebut dapat dikembangkan oleh perusahaan yang melakukan akuisisi, dan seberapa besar biaya dan risiko-risiko itu. 85 Ad 5. Akuisisi untuk Memperkuat Bisnis Inti Adakalanya untuk memperkuat bisnis inti, suatu perusahaan perlu melakukan akuisisi perusahaan lain. Tentunya yang diakuisisi tersebut adalah perusahaan yang bergerak di bisnis inti tersebut. Dengan demikian, diharapakan bisnis inti dari perusahaan yang bersangkutan menjadi semakin besar dan kuat. Ad 6. Akuisisi untuk Mendapatkan Dasar Berpijak Perusahaan di Luar Negeri Untuk sebuah perusahaan, terutama yang berambisi untuk cepat berkembang menjadi besar seringkali diperlukan pengembangannya ke luar negeri. Untuk itu mengakuisisi perusahaan di luar negeri cross-boarder acquisition adalah salah satu jalan yang dapat ditempuh. Disamping jalan-jalan lain semisal pendirian joint venture. Dalam hal ini, juga perlu kehati-hatian. Sebab, cukup banyak juga setelah diakuisisi perusahaan di luar negeri hasilnya justru rugi. Karena motif mengakuisisi perusahaan di luar negeri harus benar-benar disangkutpautkan dengan keuntungan yang akan diperoleh. Tidak cukup misalnya mengakuisisi perusahaan di luar negeri tersebut hanya untuk sekadar mengembangkan sayapnya di luar negeri atau hanya sekadar gengsi-gengsian. 85 Ibid, hal. 21. Universitas Sumatera Utara

D. Ketentuan-ketentuan Mengenai Akuisisi

Dokumen yang terkait

Kajian Yuridis Terhadap Koperasi Apabila Berubah Menjadi Perseroan Terbatas Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

6 141 96

Penerapan Sifat Kolegialitas Dewan Komisaris Perseroan Dalam Kepailitan Perseroan Terbatas Berdasarkan Undang-Undang NO. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

1 63 72

Tinjauan Yuridis Pembubaran Perseroan Terbatas Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007

1 54 141

Tinjauan Yuridis Atas Akuisisi Perusahaan Setelah Berlakunya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

3 101 142

AKIBAT HUKUM PEMBUBARAN PERSEROAN TERBATAS DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

0 25 16

AKIBAT HUKUM PEMBUBARAN PERSEROAN TERBATAS DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

1 40 16

TANGGUNG JAWAB DIREKSI DALAM PENGURUSAN PERSEROAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

0 6 36

Tanggung Jawab Direksi Perseroan Terbatas Dalam Akuisisi Suatu Perusahaan Yang Merugikan Pemegang Saham Dikaitkan Dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.

0 0 1

1. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (Batang Tubuh)

0 0 59

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERSEROAN TERBATAS DAN KEPAILITAN A. Perseroan Terbatas - Penerapan Sifat Kolegialitas Dewan Komisaris Perseroan Dalam Kepailitan Perseroan Terbatas Berdasarkan Undang-Undang NO. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

0 0 23