BAB III PEMBAHASAN
3.1. Lingkungan Kerja Pekerja Anak
Lingkungan kerja pekerja anak di Kota Tanjungbalai yang diidentifikasi berdasarkan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk bagi pekerja anak dapat digambarkan
sebagai berikut : a. Lingkungan Kerja PA di Sektor Perikanan Lepas Pantai
Pekerja anak di sektor perikanan lepas pantai, lingkungan kerjanya adalah kapal ikan dengan seluruh awaknya dalam proses penangkapan ikan di laut. Di dalam
satu kapal ikan, pekerja anak bersama-sama dengan pekerja dewasa melakukan penangkapan ikan. Jumlah pekerja anak hanya sebagian kecil atau sekitar 10
dari jumlah keseluruhan awak kapal. Lingkungan kerja di sektor perikanan lepas pantai umumnya digambarkan pekerja
anak sebagai lingkungan yang berbahaya. Hal ini terkait dengan ombak besar yang bisa menenggelamkan kapal dan awaknya yang berakibat kematian. Bekerja
di laut lepas yang beberapa kapal tak memiliki peralatan untuk melindungi pekerja dari panas dan hujan digambarkan pekerja anak sebagai lingkungan kerja
yang tidak menyenangkan. Di samping itu, perampokan yang acapkali terjadi di laut maupun konflik yang terjadi di laut membuat laut bukanlah tempat kerja yang
aman, terlebih bagi anak yang bekerja. Hanya saja, tidak semua pekerja anak menganggap bahwa bekerja di kapal sebagai lingkungan kerja yang berbahaya.
b. Lingkungan Kerja PA di Sektor Industri Rumah Tangga Lingkungan kerja di sektor industri rumah tangga, yang bergerak di bidang usaha
pengupasan kerang dicirikan dengan lingkungan kerja yang lembab dan bau amis yang menyengat. Pekerja anak yang umumnya perempuan bekerja bersama
dengan pekerja dewasa, bekerja di tempat yang di sekitarnya terdapat limbah kupasan kerang berupa kulit kerang dan air rebusan kerang.
c. Lingkungan Kerja PA di Sektor Pembantu Rumah Tangga
Universitas Sumatera Utara
Lingkungan kerja PA sebagai pembantu rumah tangga adalah rumah tangga. Sebagai pembantu rumah tangga dengan berbagai tugas rutinnya, lingkungan
kerjanya terkait dengan dapur dengan berbagai perlengkapannya seperti kompor minyak dan gas. Juga sumurkamar mandi untuk mencuci pakaian dan mengepel
lantai yang membuat pekerja anak bersentuhan dengan bahan-bahan kimia seperti sabun, dan karbol.
d. Lingkungan Kerja PA di Jalanan Penyemir sepatu. Lingkungan kerja pekerja anak yang bekerja di jalan sebagai penyemir sepatu,
adalah lokasi perkantoran dan warung-warung makanan yang ada di pinggir jalan, sekitar lapangan pasir dan lokasi lainnya di Kota Tanjungbalai. Dalam bekerja,
umumnya pekerja anak berkelompok dengan teman sekerja yang umumnya masih sebaya.
e. Lingkungan Kerja PA di Sektor Pemulung Anak yang bekerja di sektor pemulung, mencari barang bekas seperti plastik,
botol aqua, besi, aluminium, kuningan dan tembaga di tempat pembuangan sampah di jalan arteri dan di sekitar pemukiman penduduk, pertokoan di pusat
kota hingga daerah pergudangan ikan di Teluk Nibung. f. Lingkungan Kerja PA di Sektor Konstruksi
Pekerja anak di sektor konstruksi sebahagian besar bekerja di luar Kota Tanjungbalai seperti Kota Medan pada proyek pembangunan hotel dan
perkantoran. Banyak juga PA yang bekerja dan berbagai tempat di Propinsi Nangroe Aceh Darusalam untuk proyek rehabilitasi. Di tempat ini, mereka tinggal
di barak-barak bersama dengan pekerja dewasa dengan fasilitas air bersih yang seringkali tidak memadai.
g. Pekerja Anak di Sektor Prostitusi Penyebaran pekerja seks komersil di Kota Tanjungbalai ini terpencar dari satu
tempat ke tempat lain. Hal ini dikarenakan tidak adanya satupun lokalisai yang terdapat di kota ini. Dari informasi yang dikumpulkan diperoleh beberapa tempat yang disebut
informan sebagai penyebaran PSK di kota yakni :
1. Lapangan Pasir
Universitas Sumatera Utara
Di tempat ini banyak terdapat para pekerja seks komersil dengan mengambil modus sebagai langganan café-café remang yang berjejer di
sekitar trotoar. Cara dalam menggaet pelangganpun tidak terlalu sulit. Mereka umumnya langsung menghampiri pelanggan yang mengambil
meja dan memesan menu yang tersedia. 2. Pasar Mayat
Di lokasi ini, terdapat beberapa karaoke yang menyediakan para pramusaji yang siap “disajikan”. Di tempat ini banyak terdapat para pekerja seks
Rantauan. Modus mencari pelanggannya pun sama dengan yang terjadi di lapangan pasir. Mereka langsung mendekati pelanggan yang mengambil
tempat duduk dan bisanya mereka ikut minum bersama pelanggan dan berkaraoke bersama.
3. Jalan Arteri Di tempat ini bisa dikatakan tempat pekerja seks yang sudah senior.
Karena di tempat ini banyak terdapat kedai tuak yang menjadi tempat transaksi.
4. Water Pround Merupak wilayah pantai yang ramai dikunjungi oleh anak muda dan orang
yang sedang pacaran. Ditempat ini juga terdapat para PSK yang membaur dengan wistawan lokal. Umumnya modus mencari pelanggannya dengan
menggunakan jasa teman yang sudah mengenal PSK tersebut sebelumnya. Di tempat ini diduga terdapat pekerja seks di bawah umur.
5. Hotel-Hotel “Melati” Ada beberapa hotel yang yang disebut informan yang merupakan hotel
kelas melati yang menawarkan kamar untuk para pekerja seks dan pelanggannya melakukan “berbagai kegiatan”. Hotel ini tidak
menawarkan para pekerja seks yang dimaksud. Namun merupakan tempat “persinggahan” dari transaksi yang sebelumnya diadakan baik itu di
lapangan pasir, pasar mayat, jalan arteri dan dari water pround.
3.2. Profil Pekerja Anak