Kriteria penilaian kinerja selanjutnya adalah mempunyai batasan waktu. Evaluasi kinerja karyawan BSM sangat memperhatikan kedisiplinan waktu
karyawan. Mulai dari waktu karyawan memulai pekerjaan, waktu karyawan merespon permintaan atau keluhan nasabah, ketepatan waktu dalam menghadiri
rapat atau pertemuan serta waktu menyelesaikan pekerjaan sesuai target yang diberikan. Dari empat indikator tersebut, karyawan BSM Cabang Bogor merasa
telah melakukannya dengan cukup baik. Kriteria penilaian kinerja yang terakhir adalah konsistensi dalam
mengimplementasikan strategi perusahaan dan sasaran unit kerja. Karyawan merasa cukup berkontribusi dalam pencapaian target kerja perusahaan. Karyawan
selalu menghindari peluang yang dapat merugikan diri dan perusahaan. Karyawan tidak pernah merasa terbebani dalam melakukan pekerjaan dan tidak pernah
memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan. Karyawan merasa tidak pernah menerima imbalan atau hadiah terkait pekerjaan. Upaya perusahaan dalam
meningkatkan kinerja seperti pelatihan sudah diikuti oleh karyawan dengan cukup baik.
Rata-rata hasil kuesioner tentang persepsi karyawan terhadap tingkat kinerja karyawan dulu menjawab setuju, yang artinya karyawan merasa kinerja mereka
sudah cukup baik pada saat menggunakan CBS lama sigma sharia.
4.4.3 Persepsi Karyawan Terhadap Core Banking System Baru iBSM
Persepsi karyawan terhadap CBS baru menunjukkan bagaimana karyawan menerapkan pekerjaannya pada saat masih menggunakan CBS baru. Pertanyaan
yang sama diajukan dalam kuesioner tentang persepsi karyawan terhadap CBS lama sigma sharia maupun CBS baru iBSM. Hal ini bertujuan untuk dapat
membandingkan pengaruh perubahan CBS terhadap kinerja karyawan BSM Cabang Bogor. Karyawan diminta menjawab sesuai dengan persepsi mereka pada
saat CBS lama atau baru digunakan. Tabel 6 di bawah ini menunjukkan rata-rata skor per pertanyaan dari 28 responden.
Tabel 6. Rata-rata skor per pertanyaan CBS baru iBSM
No. Pertanyaan
Rata-rata skor per
pertanyaan
Kemudahan digunakan
1. Saya merasa penggunaan sistem iBSM membantu saya
dalam melakukan transaksipekerjaan 4.00
2. Saya merasa sistem iBSM mudah digunakan dan tidak
banyak permasalahan 4.25
3. Saya merasa jika terjadi permasalahan dalam sistem
iBSM, maka dapat diselesaikan dengan segera 4.32
Fleksibel
4. Saya merasa sistem iBSM telah cocok dengan
karakteristik karyawan 4.43
5. Saya merasa sistem iBSM telah cocok dengan
karakteristik nasabah 4.29
Pelatihan
6. Saya telah melaksanakan tahap pelatihan sebelum
melakukan pekerjaan menggunakan sistem iBSM 4.50
7. Saya merasa kemampuan saya bertambah setelah
mendapatkan pelatihan sistem iBSM 4.39
8. Saya merasa pelatihan yang telah diberikan dapat
meningkatkan kinerja saya 4.43
Pengawasan atasan terhadap permasalahan
9. Saya selalu bertanya pada atasan tentang masalah-
masalah yang ditemui dalam sistem iBSM 4.29
10. Saya merasa bahwa atasan saya selalu bisa menjadi
problem solver bagi permasalahan dalam sistem iBSM 4.36
Total rata-rata skor 4.33
Persepsi karyawan terhadap CBS baru menunjukkan bagaimana karyawan menerapkan pekerjaannya pada saat masih menggunakan CBS baru. Pertanyaan
yang sama diajukan dalam kuesioner tentang persepsi karyawan terhadap CBS lama sigma sharia maupun CBS baru iBSM. Hal ini bertujuan untuk dapat
membandingkan pengaruh perubahan CBS terhadap kinerja karyawan BSM Cabang Bogor. Karyawan diminta menjawab sesuai dengan persepsi mereka pada
saat CBS lama atau baru digunakan. Indikator pertama adalah tentang kemudahan digunakan, karyawan merasa
sistem iBSM mudah digunakan dan tidak terdapat banyak permasalahan. Jika ada
permasalahan yang terjadi maka dapat segera diselesaikan. Maka karyawan mempunyai persepsi bahwa sistem iBSM sudah cukup baik dan membantu
karyawan dalam melaksanakan pekerjaan atau transaksi. Dari segi fleksibilitas, karyawan merasa sistem iBSM telah cocok dengan
karakteristik karyawan dan nasabah yang menginginkan sistem yang mudah digunakan dan tidak banyak permasalahan. Sistem yang tidak banyak
permasalahan akan membantu mempercepat layanan atau transaksi sehingga dapat memberikan kepuasan pada nasabah.
Sebelum sistem iBSM diluncurkan pada Februari tahun 2012, BSM telah melakukan pelatihan kepada seluruh karyawan yang menjadi end user dari sistem
ini. Pelatihan dilakukan terpusat di Jakarta, berbeda dengan pelatihan sistem sigma sharia yang dilakukan di unit kerja masing-masing. Oleh karena itu,
karyawan mempunyai persepsi bahwa mereka sudah cukup mendapatkan pelatihan dan pelatihan terebut menambah kemampuan karyawan. Karyawan juga
merasa dengan adanya pelatihan, cukup meningkatkan kinerja karyawan. Karyawan yang berada di level officersupervisor mendapatkan pelatihan
iBSM secara lebih spesifik dari berbagai bidang keahlian dengan harapan sebagai atasan dapat membantu karyawan saat menemui permasalahan. Karyawan merasa
bahwa atasan mereka sudah cukup mampu menjadi problem solver terhadap permasalahan sistem iBSM.
Dari jawaban responden didapatkan hasil rata-rata menjawab setuju terhadap pertanyaan yang diajukan. Persepsi karyawan terhadap core banking
sistem baru iBSM meningkat beberapa poin dibandingkan dengan persepsi karyawan terhadap core banking sistem lama sigma sharia.
4.4.4 Persepsi Karyawan Terhadap Tingkat Kinerja Karyawan Sekarang Tabel 7. Rata-rata skor per pertanyaan tingkat kinerja sekarang
No. Pertanyaan
Rata-rata skor per
pertanyaan
Pencapaian spesifik
1. Job description saya sudah jelas dan tertuang dalam
kontrak kerja 4.21
2. Saya tidak pernah melakukan pekerjaan diluar Job
description saya 4.29
Pencapaian dapat diukur
3. Saya selalu merasa puas dengan hasil kerja saya
4.29 4.
Gaji yang saya terima dari perusahaan seimbang dengan pekerjaan yang di bebankan
4.36 5.
Saya puas dengan gaji yang saya terima sesuai dengan hasil kerja saya
4.14 6.
Saya merasa penilaian kinerja saya baik pada saat menggunakan sistem sigma sharia
4.29
Pencapaian sesuai sasaran
7. Saya selalu melakukan check and recheck dalam
pekerjaan saya 4.32
8. Saya selalu menyampaikan laporan sesuai dengan target
kerja saya 4.46
9. Saya selalu memastikan tidak terdapat kesalahan angka
data dalam pekerjaaan saya 3.68
10. Saya merasa target kerja saya tercapai pada saat
menggunakan sistem iBSM 4.25
Pencapaian waktu
11. Saya selalu tepat waktu saat mulai kerja
4.14 12.
Saya selalu tepat waktu dalam merespon permintaan keluhan nasabah
4.21 13.
Saya selalu tepat waktu dalam menghadiri rapat pertemuan
4.25 14.
Saya selalu menyelesaikan pekerjaan saya sesuai dengan waktu yang diberikan
4.36
Konsistensi dalam mengimplementasikan strategi perusahaan dan sasaran unit kerja
15. Saya telah berkontribusi dalam pencapaian target kerja
perusahaan 4.29
16. Saya selalu menghindari peluang yang dapat
menimbulkan kerugian bagi diri saya dan perusahaan 4.46
No Pertanyaan
Rata-rata skor per
pertanyaan
Konsistensi dalam mengimplementasikan strategi perusahaan dan sasaran unit kerja
17. Saya tidak pernah terbebani oleh beban kerja yang saya
tanggung di perusahaan 4.21
18. Saya tidak pernah memutuskan untuk berhenti dari
pekerjaan saya 4.04
19. Saya tidak pernah menerimameminta hadiahimbalan
yang berkaitan dengan pekerjaan kepada nasabah 4.07
20. Saya selalu mengikuti upaya perusahaan dalam
meningkatkan tingkat kinerja karyawan, dengan baik. Misalnya, pelatihan, coaching, mentoring, dan lain-lain.
4.29
Total rata-rata skor 4.23
Persepsi karyawan
terhadap tingkat
kinerja karyawan
sekarang menunjukkan bagaimana tingkat kinerja karyawan saat penerapan CBS baru. Dari
rata-rata skor pertanyaan dalam kuesioner, karyawan mempunyai persepsi bahwa kinerja mereka sudah cukup baik pada saat menggunakan CBS baru iBSM.
Persepsi karyawan terhadap kinerja sekarang meningkat beberapa poin dibandingkan dengan persepsi karyawan dulu. Tabel 7 di atas menunjukkan rata-
rata skor per pertanyaan dari 28 responden. Dari indikator pertama yaitu menyatakan secara spesifik hal yang akan
dicapai, terkait dengan deskripsi pekerjaan karyawan merasa sudah jelas dan tertuang dalam kontrak kerja. Tetapi karyawan mempunyai persepsi bahwa
mereka masih melakukan pekerjaan di luar deskripsi pekerjaan. Pencapaian yang dapat diukur seperti kepuasan kerja, gaji dan penilaian
kinerja termasuk dalam indikator kedua dalam evaluasi kinerja karyawan BSM. Dalam masa penggunaan sistem iBSM, karyawan merasa sudah cukup puas
dengan gaji dan penilaian kinerja mereka sudah cukup baik. Karyawan selalu melakukan check and recheck dalam melakukan pekerjaan,
terlebih lagi dalam melakukan input data yang berkaitan dengan angka. Ketelitian sangat penting dilakukan untuk meminimalisir kesalahan, dalam penggunaan
sistem baru karyawan merasa perbaikan akan membutuhkan waktu lebih dan
dapat menghambat pekerjaan. Walaupun menggunakan sistem baru, karyawan merasa sasaran atau target kerja mereka tetap tercapai.
Persepsi karyawan pada saat menggunakan sistem iBSM terhadap pencapaian waktu tidak berbeda jauh dengan persepsi karyawan pada saat
menggunakan sigma sharia. Karyawan merasa mereka tetap memulai pekerjaan dan menghadiri rapat atau pertemuan dengan tepat waktu. Karyawan juga sudah
tepat waktu dalam merespon permintaan nasabah dan menyelesaikan pekerjaan. Indikator
kinerja yang
terakhir yaitu
konsistensi dalam
mengimplementasikan strategi perusahaan dan sasaran unit kerja. Perubahan core banking system termasuk salah satu strategi perusahaan menuju perbaikan
terutama dalam kualitas teknologi. Karyawan merasa telah berkontribusi dengan baik selama menggunakan sistem iBSM. Karyawan juga tidak pernah merasa
terbebani dan tidak pernah memutuskan untuk berhenti bekerja. Karyawan juga tidak pernah menerima imbalan terkait pekerjaan dalam rangka menghindari
peluang yang bisa merugikan diri maupun perusahaan. Persepsi karyawan tentang upaya perusahaan dalam meningkatkan kinerja sudah cukup baik.
4.5. Analisis Pengaruh 4.5.1 Pengaruh C