Kerangka Pemikiran Operasional Kerangka Pemikiran 1 Kerangka Pemikiran Konseptual

berdirinya BSM pada tanggal 01 November 1999. Jadi, sistem dari bank yang lama masih dipakai dengan beberapa perbaikan untuk menyesuaikan dengan sistem syariah. Tujuan perubahan CBS adalah untuk meningkatkan kapasitas transaksi perbankan. Jika perubahan berpengaruh terhadap kinerja karyawan, maka perubahan sistem yang dilakukan BSM diharapkan mampu mempengaruhi kinerja karyawannya. Penjelasan diatas dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Kerangka pemikiran konseptual

3.1.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Aplikasi sistem perbankan dirancang untuk mendukung operasional bank yang harus online dan real time, yang artinya bahwa semua cabang di seluruh Indonesia dapat mengakses data nasabah dari pusat data secara langsung. Perubahan CBS yang terjadi di BSM terjadi karena tuntutan pelayanan transaksi Visi dan Misi PT Bank Syariah Mandiri Sahred values BSM Perubahan Core Banking System Costumer Focus Kinerja Karyawan Sekarang Kinerja Karyawan Dulu Core Banking System Baru Core Banking System Lama Perubahan Kinerja Karyawan Peningkatan kapasitas transaksi perbankan Transformasi Teknologi yang lebih cepat dan mudah kepada nasabah yang semakin hari semakin meningkat jumlahnya. Perubahan yang dilakukan bertujuan untuk membuat semua transaksi operasional menjadi lebih efisien sehingga dapat menekan biaya operasional dan mengurangi resiko operasional. Secara tidak langsung, perubahan CBS perbankan yang dilakukan oleh BSM akan mempengaruhi kinerja karyawan. Pengaruh yang diharapkan dari perubahan sistem ini tentu saja untuk meningkatkan kinerja karyawan, namun pada kenyataannya karyawan memiliki persepsi sendiri mengenai perubahan sistem yang terjadi dan dampaknya terhadap kinerja mereka. Persepsi karyawan BSM Cabang Bogor terhadap perubahan CBS dapat diketahui dengan melakukan analisis persepsi mengenai pelaksanaan CBS lama dan baru serta kinerja mereka dulu dan sekarang. Indikator CBS BSM yaitu kemudahan digunakan, fleksibel, pelatihan dan pengawasan atasan terhadap permasalahan. Indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur perubahan kinerja karena adanya perubahan sistem dalam penelitian ini adalah : 1. Menyatakan secara spesifik hal yang akan dicapai 2. Hasil pencapaian dapat diukur 3. Sasaran harus menantang namun dapat dicapai 4. Mempunyai batasan waktu 5. Konsisten untuk mendukung implementasi strategi perusahaan dan sasaran unit kerja Pengaruh perubahan CBS lama terhadap kinerja karyawan dulu dan pengaruh CBS baru terhadap kinerja karyawan sekarang dianalisis menggunakan uji regresi linear sederhana. Sedangkan pengaruh perubahan CBS terhadap kinerja karyawan secara keseluruhan dapat diketahui dengan melakukan perbandingan antara kinerja karyawan saat memakai sistem lama dan kinerja karyawan saat memakai sistem baru dengan menggunakan uji Wilcoxon Matched Pairs. Penjelasan di atas dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Kerangka pemikiran operasional

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian