Pengaruh Perubahan Core Banking System Terhadap Tingkat Kinerja

Dari persamaan terlihat tanda “+” yang menggambarkan hubungan positif, ini berarti bahwa peningkatan persepsi karyawan mengenai penerapan CBS baru akan meningkatkan persepsi karyawan mengenai tingkat kinerja karyawan sekarang. 3. Koefisien regresi Setiap peningkatan persepsi karyawan mengenai penerapan CBS baru sebesar 1 point akan meningkatkan persepsi karyawan mengenai tingkat kinerja karyawan sekarang sebesar 0.275 point. Sedangkan berdasarkan uji statistik regresi linear sederhana uji prediksi diperoleh nilai si gnifikan sebesar 0,001 lebih kecil dari α alpha= 0,005, maka tolak H0 yang berarti CBS baru berpengaruh terhadap tingkat kinerja karyawan BSM Cabang Bogor sekarang. Hasil analisis di atas dapat dilihat pada Lampiran 8.

4.5.3 Pengaruh Perubahan Core Banking System Terhadap Tingkat Kinerja

Karyawan Secara Keseluruhan Pengaruh perubahan CBS terhadap tingkat kinerja karyawan BSM Cabang Bogor secara keseluruhan dapat diketahui melalui uji wilcoxon matched pairs. Selanjutnya dalam melakukan uji wilcoxon matched pairs dibutuhkan data berpasangan bersifat dependen, dalam penelitian ini data tersebut adalah tingkat kinerja karyawan dulu dan tingkat kinerja karyawan sekarang yang selanjutnya dua variabel ordinal tersebut digunakan untuk mengetahui nilai signifikan dan peringkat dengan bantuan SPSS. Nilai signifikan sebesar 0.001 lebih kecil dari α alpha = 0,005, maka tolak H0 yang artinya perubahan CBS berpengaruh terhadap tingkat kinerja karyawan BSM Cabang Bogor secara keseluruhan. Besarnya pengaruh perubahan CBS terhadap tingkat kinerja karyawan BSM Cabang Bogor secara keseluruhan dapat dilihat dari perubahan rataan yang dapat diketahui dengan cara me-rangking jawaban yang mengalami peningkatan persepsi, tidak mengalami perubahan persepsi, dan mengalami penurunan persepsi. Peningkatan persepsi karyawan yang pertama yaitu karyawan merasa puas dengan hasil kerja mereka dilihat dari indikator pencapaian spesifik. Dari segi pencapaian dapat diukur, karyawan merasa gaji yang diterima dari perusahaan cukup seimbang dengan pekerjaan yang dibebankan, karyawan merasa cukup puas dengan gaji yang diterima dan karyawan merasa penilaian kinerja mereka cukup baik pada saat menggunakan sistem sigma shariaiBSM. Kemudian, dilihat dari sisi pencapaian sesuai sasaran karyawan merasa selalu melakukan check and recheck dalam pekerjaan, karyawan merasa menyampaikan laporan sesuai dengan target kerja dan karyawan merasa selalu memastikan tidak terdapat kesalahan angkadata dalam pekerjaan. Dalam pencapaian waktu karyawan merasa tepat waktu saat mulai kerja, karyawan merasa tepat waktu dalam merespon permintaankeluhan nasabah, karyawan merasa tepat waktu dalam menghadiri rapatpertemuan dan karyawan merasa selalu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang diberikan. Dari indikator yang terakhir karyawan merasa telah cukup berkontribusi dalam pencapaian target kerja perusahaan, karyawan selalu menghindari peluang yang dapat menimbulkan kerugian, karyawan tidak pernah terbebani oleh beban pekerjaan, karyawan tidak pernah menerimameminta hadiahimbalan yang berlaitan dengan pekerjaan kepada nasabah dan karyawan selalu mengikuti pelatihan dengan baik. Terdapat dua indikator yang tidak mengalami perubahan persepsi yang artinya karyawan merasa bahwa pada saat menggunakan sistem sigma shariaiBSM persepsi mereka tetap sama. Indikator tersebut adalah, karyawan merasa job description mereka sudah jelas tertuang dalam kontrak kerja dan karyawan merasa bahwa target kerja mereka tercapai baik pada saat menggunakan sistem sigma sharia maupun sistem iBSM. Penurunan persepsi karyawan terjadi pada dua indikator yaitu karyawan merasa tidak pernah melakukan pekerjaan di luar job description dan karyawan merasa tidak pernah memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan. Penurunan persepsi ini berarti pada saat sistem iBSM karyawan merasa pernah melakukan pekerjaan di luar job description mereka tetapi frekuensi nya lebih sedikit dibanding pada saat sistem sigma sharia. Karyawan juga merasa bahwa pada saat sistem iBSM mereka pernah memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan walaupun frekuensi nya lebih sedikit dibandingkan pada saat sistem sigma sharia. Perubahan rataan diperkuat dengan tabel peringkat. Nilai negative rank tingkat kinerja karyawan dulu tingkat kinerja karyawan sekarang sebanyak 2 poin lebih rendah dari positive rank tingkat kinerja karyawan dulu tingkat kinerja karyawan sekarang sebanyak 16 poin dan tingkat kinerja karyawan dulu = tingkat kinerja karyawan sekarang sebanyak 2 poin. Hal ini menandakan bahwa tingkat kinerja karyawan lebih tinggi pasa saat menggunakan core banking system baru iBSM daripada saat penerapan core banking system lama sigma sharia. Penjelasan di atas dapat dilihat pada Lampiran 9.

4.6. Implikasi Manajerial